Pemkab Gianyar Segera Intervensi 48 KK Miskin Ekstrem
GIANYAR, NusaBali - Penjabat Bupati Gianyar I Dewa Tagel Wirasa bersama jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) bergerak cepat menindaklanjuti kemiskinan ekstrem di Gianyar.
BPS Provinsi Bali merilis kemiskinan ekstrem di Gianyar sebesar 1,65%. Dewa Tagel memaklumi BPS tidak bisa mempublis data by name by adress. Maka itu, Pemkab Gianyar melakukan upaya verifikasi dan validasi melalui musyawarah desa. Hasilnya, ditemukan 48 KK miskin atau sebanyak 195 orang. Pemkab Gianyar segera intervensi 48 KK miskin ekstrem.
“Berkenaan dengan kemiskinan ekstrem ini, daerah harus melakukan verifikasi dan validasi data melalui musyawarah desa dan ditetapkan dengan keputusan. Itu yang sudah kami lakukan. Ada 48 KK miskin yang kami temukan atau sekitar 195 orang,” jelas Dewa Tagel saat jumpa media, Jumat (6/10). Data ini telah ditetapkan dengan SK nomor 990/F-01/HK/2023 tentang penetapan data pensasaran percepatan penghapusan keluarga miskin ekstrem di Kabupaten Gianyar. Pada surat keputusan Pj Bupati tersebut mencantumkan 48 KK lengkap dengan nama dan alamat.
Setelah menerbitkan SK, Pj Bupati Dewa Tagel bersama jajaran Pemkab Gianyar akan mengambil langkah-langkah untuk menanggulanginya. Dalam waktu dekat, Pemkab Gianyar segera intervensi 195 orang miskin ekstrem ini. Salah satunya dengan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT). “Untuk 195 ini kami akan intervensi dalam jangka pendek. Melakukan pendataan ulang, apa yang dibutuhkan. Agar betul data ini bagus sehingga eksekusi tepat sasaran. Kalau bisa bantu BLT, bisa dalam 3 bulan ini,” ujar Dewa Tagel.
Dewa Tagel menegaskan, penanganan miskin ekstrem harus berkesinambungan. “Usia rentan akan jadi program jangka panjang pemerintah, tiap bulan ada bantuan rutin agar bisa menjalani hidup dengan baik,” terangnya. Ditambahkannya, kemiskinan ekstrem di Gianyar didominasi keluarga rentan yang tidak produktif sehingga tidak memungkinkan diberikan bantuan stimulus. “Sampai akhir tahun ini kami tuntaskan kasus kemiskinan ekstrem di Gianyar. Kami berharap bisa menangani dengan baik. Saya masih cari celah regulasinya agar 48 KK ini bisa kami intervensi dalam jangka pendek,” jelas penjabat asal Tampaksiring ini.
Selain kemiskinan ekstrem, tugas Pj Bupati Gianyar yang tak kalah penting adalah penanganan stunting. Data stunting di Gianyar 6,3% jauh di bawah rata-rata Bali dan nasional. Angka 6,3% merupakan data prevalensi stunting tahun 2022. Sementara tahun 2021, prevalensi stunting Gianyar 5,1% menjadi yang terendah secara nasional. Kenaikan prevalensi stunting sebesar 1,2% ini harus disikapi dengan serius oleh seluruh stakeholder. Mencari penyebab prevalensi stunting naik, Pj Bupati bersama OPD akan melakukan evaluasi pada program dan kegiatan penurunan stunting yang telah dijalankan Tim Percepatan Penurunan Stunting. 7 nvi
1
Komentar