Dahan Tumbang, Pemotor Luka-Luka
Bagian dahan atas Pohon Palem Raja setinggi 20 meter menimpa sejumlah pohon lain di bawahnya sehingga ikut patah dan akhirnya menimpa dua kendaraan yang melintas.
NEGARA, NusaBali
Dua kendaraan tertimpa dahan pohon tumbang di Jalan Umum Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di utara Taman Makam Pahlawan (TMP) Ksatria Kusuma Mandala, Kelurahan Pendem, Jembrana, Jumat (6/10) siang. Akibat kejadian itu, seorang pengendara motor yang tertimpa mengalami sejumlah luka sehingga dilarikan ke rumah sakit.
Peristiwa dahan tumbang itu terjadi pada sekitar pukul 10.30 Wita. Dua kendaraan yang tertimpa adalah sebuah mobil angkutan desa (Angdes) nopol DK 7224 WA dan sepeda motor nopol DK 3538 ZL yang dikendarai oleh Ida Ayu Ketut Murni, 44, dari Lingkungan Ketugtug, Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana.
Menurut salah satu saksi di lokasi, I Ketut Astadana mengatakan, ada dahan sejumlah pohon yang tumbang ke jalan. Kejadian itu berawal dari bagian dahan atas pohon palem raja hampir setinggi 20 meter yang tumbang karena kondisi lapuk. Bagian dahan atas pohon palem itu menimpa dahan sejumlah pohon lain di bawahnya sehingga ikut patah dan akhirnya menimpa dua kendaraan tersebut.
"Kebetulan tadi saya lagi menata pohon di dalam TMP (terkait kegiatan penataan TMP). Saya pun kaget tiba-tiba di utara lihat pohon tumbang. Terus saya bergegas lari keluar, dan lihat sudah ada mobil dan ibu-ibu (pengendara motor) yang tertimpa," ujar Astadana yang juga pegawai di Dinas Lingkungan Hidup Jembrana ini.
Setelah mendengar ada suara perempuan meminta tolong dari tumpukan dahan itu, Astadana bersama sejumlah warga lainya bergegas mengevakuasi korban. Korban yang diketahui mengalami sejumlah luka lecet dan diduga mengalami syok itu pun langsung dibawa ke RSUD Negara. "Korbannya lecet-lecet. Tapi kelihatannya juga lemas karena mungkin syok," ucap Astadana.
Untuk motor yang dibawa korban, mengalami kerusakan beberapa bagian bodi pecah. Sedangkan untuk mobil angdes juga mengalami kerusakan kaca spion kiri pecah dan kap atas penyok.
Menurut Astadana, pohon palem raja yang patah pada bagian dahan atasnya itu, sudah berumur puluhan tahun. Seingatnya, pohon palem raja itu diadakan saat penanaman pohon sekitar tahun 1993 silam. "Kondisinya sudah lapuk. Kemungkinan karena terlalu rimbun dan umurnya sudah puluhan tahun sehingga tiba-tiba patah," ujarnya.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan pada Dinas LH Jembrana Nisrina yang juga ada di lokasi, mengatakan, pemangkasan pohon perindang sudah terus dilakukan. Berkenaan musim kemarau saat ini, pihaknya berencana akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan pemangkasan ataupun penebangan pohon yang dinilai sudah lapuk ataupun berpotensi membahayakan pengguna jalan.
"Nanti kita koordinasi dulu dengan dinas ataupun pihak terkait. Termasuk pohon palem itu rencana akan kita tebang. Karena kalau dibiarkan, walaupun kelihatannya masih bagus, tapi itu kan sudah ada indikasi lapuk dari dalam," ucap Nisrina. 7ode
Komentar