Dua Hari Pasca Terbakar, Warga Mulai Bersihkan Puing
Dari pantauan NusaBali.com di lokasi kejadian, beberapa warga yang terkena musibah mengungsi di rumah tetangganya yang tidak terbakar. Mereka tidur di teras warga dan hanya beralaskan terpal.
“Sementara mengungsi di tetangga depan rumah. Sekarang lagi mencari kos-kosan supaya anak-anak tidak trauma,” terang salah satu warga, Sri Handayani, Sabtu (7/10/2023) siang.
Ditemui di sela-sela kesibukannya membersihkan puing-puing kebakaran, Sri Handayani menerangkan saat kejadian kebakaran pada Kamis (5/10/2023) lalu, dirinya hendak memandikan anak keduanya yang hendak mengaji. Sekitar pukul 15.30 Wita, sembari anaknya mandi, ia juga membantu tetangga di sebelah rumahnya untuk memasak.
Tak jauh dari rumah tetangganya, Sri menyebutkan ada dua orang asal Sumba sedang asyik mengobrol. Namun beberapa saat kemudian dua orang tersebut berteriak kebakaran dan mengagetkan dirinya.
Sontak, dirinya pun berlari menuju suara teriakan itu dan melihat api sudah melalap kos-kosan tersebut. Sehingga ia dengan cepat memanggil tuan rumah kos tersebut untuk segera datang.
“Saya lari memberi tahu tuan rumah kalau kosnya terbakar. Lalu pas lari apinya sudah naik ke atas, anak saya masih mandi dan hanya sempat nyelamatin surat-surat dan hewan peliharaan (burung). Untungnya saya belum mengantar anak saya mengaji karena anak pertama saya sedang tidur. Untungnya masih selamat, gak apa barang habis terbakar,” terang wanita asal Banyuwangi itu berkaca-kaca.
Sementara, soal total kerugian akibat kebakaran itu, ungkap Sri Handayani mencapai puluhan juta rupiah. Pasalnya, seluruh isi rumahnya hangus terbakar baik itu TV, kulkas, sepeda, handphone, hingga celengan anak-anaknya yang berisikan uang.
“Untungnya masih dikasih keselamatan sama Tuhan, gak apa barang habis terbakar. Harapannya mungkin pemerintah bisa bantu untuk pembangunan dan terutama dana untuk sekolah. Saat ini baru dari sukarelawan saja yang ngasih baju dan makanan,” harapnya. *ris
Komentar