Ratusan Juta Wanita di Dunia Tak Gunakan Kontrasepsi Aman
UNITED Nation Population Fund (UNFPA) mencatat sebanyak 257 juta wanita di dunia tak menggunakan metode kontrasepsi yang aman dan modern. Fakta ini menjadi catatan dalam peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia tahun ini.
Peringatan setiap 26 September menyoroti pentingnya penggunaan dan pemahaman tentang kontrasepsi untuk menekan lonjakan populasi di dunia.
Dilansir dari cnnindonesia.com, Selasa (26/9/2023), banyak alasan melatarbelakanginya. Misalnya saja, mereka khawatir akan efek samping yang ditimbulkan oleh penggunaan kontrasepsi. Selain itu, efek jangka panjang kontrasepsi terhadap kesuburan juga jadi salah satu kendala di tengah masyarakat. Beberapa jenis kontrasepsi disebut dapat memengaruhi kesuburan di masa depan.
Seperti ditulis oleh UNFPA, beberapa wanita juga mungkin dilarang menggunakan kontrasepsi oleh pasangan atau mertuanya.
Selain itu, UNFPA juga menyoroti masih buruknya akses informasi tentang kontrasepsi di beberapa masyarakat. Beberapa perempuan tidak tahu tentang kontrasepsi, tak dapat mengaksesnya, atau tak mampu membelinya.
Hari Kontrasepsi Sedunia pertama kali diperingati pada 26 September 2007. Hari ini diinisiasi oleh sepuluh organisasi internasional yang fokus di bidang keluarga berencana, termasuk di antaranya UNFPA.
Setiap perempuan berhak untuk memilih jumlah anak dan jarak kelahiran. Kontrasepsi merupakan bagian integral dari pengambilan keputusan tersebut.
Selain mencegah kehamilan, kontrasepsi juga punya beragam manfaat. Misalnya, menurunkan angka kematian dan kecacatan ibu, mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, dan menekan aborsi.
Salah satu jenis kontrasepsi yang paling umum seperti kondom bahkan juga ampuh dalam mencegah penularan penyakit menular seksual.
"Perempuan yang mampu merencanakan keluarga mereka memilih lebih banyak peluang untuk mewujudkan potensi. Mereka dapat mengenyam pendidikan dan berpartisipasi dalam perekonomian, sehingga menghasilkan masyarakat yang lebih sejahtera," sebut UNFPA. 7
Komentar