Pendakian di TWA Gunung Batur Ditutup Dua Hari
Nyepi Jelang Karya Agung Danu Kerthi, Tawur Agung Melabuh Gentuh di Pura Ulun Danu Batur
Kawasan TWA merupakan kewenangan pemerintah pusat, namun karena lokasinya di Desa Adat Batur, maka pihaknya harus menghormati dan menghargai kearifan lokal
BANGLI, NusaBali
Berkaitan dengan pelaksanaan puncak karya dan Nyepi Karya pada kegiatan Karya Agung Danu Kerthi, Tawur Agung Melabuh Gentuh, Mepedanan Icaka 1945 tahun 2023 di Pura Ulun Danu Batur, maka aktifitas atau kegiatan pendakian gunung di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Batur Bukit Payang ditutup sementara. Penutupan dilakukan selama dua hari pada 14-15 Oktober 2023 mendatang. Nyepi karya ini digelar sehari setelah puncak karya digelar, yakni pada Redite Wage Uye, Minggu (15/10). Sedangkan puncak karya pada Saniscara Pon Matal, Sabtu (14/10).
Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi Kintamani, Balai KSDA Bali, Made Budiadnyana Putra saat dikonfirmasi mengatakan penutupan sementara aktifitas pendakian sebagai tindak lanjut kebijakan terhadap surat Pengemong Pura Ulun Danu Batur No 27/PUDB-KDK-BTR/X/2023 tanggal 2 Oktober 2023, tentang pelaksanaan Nyepi Karya pada kegiatan Karya Agung Danu Kerthi, Tawur Agung Melabuh Gentuh, Mepedanan Icaka 1945 tahun 2023.
Disampaikan, kawasan TWA merupakan kewenangan pemerintah pusat, namun demikian lokasinya berada di daerah tepatnya Desa Adat Batur, maka pihaknya harus menghormati dan menghargai kearifan lokal. Terlebih tujuannya sarat dengan menjaga kelestarian alam.
"Kegiatan ini selaras dengan menjaga alam, maka kami mendukung dengan melakukan penutupan selama karya tersebut," jelas Budiadnyana, Minggu (8/10). Lanjutnya, aktivifitas di kawasan TWA bentuknya beragam dan sesuai aturan perizinan yang berlaku, aktifitas tersebut bisa berupa transportasi wisata, pendakian, pramuwisata. Selain itu juga ada pedagang, penyewaan alat kemah, serta lainnya.
Menurut Budiadnyana, aktifitas pendakian di TWA Gunung Batur Bukit Payang, mencapai 200 hingga 300 orang per hari. Jumlah tersebut tentu mengalami peningkatan pada akhir pekan. "Untuk penutupan 14-15 Oktober ini kami sudah informasikan. Pada penutupan akan dilakukan penjagaan di pintu-pintu masuk pendakian. Penjagaan juga melibatkan anggota Polsek Kintamani, Koramil, hingga Pecalang," jelasnya.
Pamucuk Pura Ulun Danu Batur, Jero Gede Batur Duhuran didampingi Jero Penyarikan Batur Duuran I Ketut Eriadi Ariana, Karya Agung Danu Kerthi tersebut dilaksanakan sebagai bentuk ucapan terima kasih atas anugerah alam kepada Tuhan Yang Maha Esa, khususnya ke hadapan Ida Bhatari Dewi. Seluruh masyarakat khususnya Hindu di Bali diajak secara bersama-sama Ngrestitiang Karya hingga pelakansaan upacara berlangsung lancar hingga saat Penyineban nanti.
Dikatakan, upacara Danu Kerthi ini mempergunakan 10 ekor kerbau. Selain itu ritual upacaranya akan dikemas dan digelar seperti 104 tahun silam, tepatnya pada tahun 1919 Masehi. Dijelaskan pula upacara ini telah diamanatkan oleh leluhur Batur sejak masa silam sebagai upaya niskala menjaga kesucian Danau Batur. “Tujuan upacara ini adalah untuk pemuliaan danau sebagai salah satu sumber mata air yang memberikan penghidupan. Dimana secara niskala upacara tersebut sangat terkait dengan upaya menjaga keharmonisan alam, sebab Danau Batur merupakan sumber air yang sangat sentral bagi Bali,” terangnya.
Secara garis besar diungkapkan, dudonan karya, yakni pada 11 Oktober 2023, pralingga Ida Bhatari/Bhatara akan diturunkan dari payogan-nya dan dilanjutkan dengan melasti ke Segara Watuklotok, Klungkung. Lanjut 12 Oktober 2023, dilaksanakan upacara Ngadegang Bagia Pulakerti dan 13 Oktober 2023 dilaksanakan Pepada Wewalungan dan Ngolah Wewalungan, serta Memben. Kemudian pada Saniscara Pon Matal, Sabtu 14 Oktober 2023, bertepatan Tilem Kapat akan dilaksanakan puncak karya, sedangkan 15 Oktober 2023 dilaksanakan Nyepi Karya. Pada 16-19 Oktober 2023 dilaksanakan Bakti Penganyar. Lalu 17 Oktober 2023 dilaksanakan upacara Mapadanan, serta tanggal 20 Oktober 2023 dilaksanakan Bakti Pepranian, sekaligus Masineb. 7 esa
Berkaitan dengan pelaksanaan puncak karya dan Nyepi Karya pada kegiatan Karya Agung Danu Kerthi, Tawur Agung Melabuh Gentuh, Mepedanan Icaka 1945 tahun 2023 di Pura Ulun Danu Batur, maka aktifitas atau kegiatan pendakian gunung di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Batur Bukit Payang ditutup sementara. Penutupan dilakukan selama dua hari pada 14-15 Oktober 2023 mendatang. Nyepi karya ini digelar sehari setelah puncak karya digelar, yakni pada Redite Wage Uye, Minggu (15/10). Sedangkan puncak karya pada Saniscara Pon Matal, Sabtu (14/10).
Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi Kintamani, Balai KSDA Bali, Made Budiadnyana Putra saat dikonfirmasi mengatakan penutupan sementara aktifitas pendakian sebagai tindak lanjut kebijakan terhadap surat Pengemong Pura Ulun Danu Batur No 27/PUDB-KDK-BTR/X/2023 tanggal 2 Oktober 2023, tentang pelaksanaan Nyepi Karya pada kegiatan Karya Agung Danu Kerthi, Tawur Agung Melabuh Gentuh, Mepedanan Icaka 1945 tahun 2023.
Disampaikan, kawasan TWA merupakan kewenangan pemerintah pusat, namun demikian lokasinya berada di daerah tepatnya Desa Adat Batur, maka pihaknya harus menghormati dan menghargai kearifan lokal. Terlebih tujuannya sarat dengan menjaga kelestarian alam.
"Kegiatan ini selaras dengan menjaga alam, maka kami mendukung dengan melakukan penutupan selama karya tersebut," jelas Budiadnyana, Minggu (8/10). Lanjutnya, aktivifitas di kawasan TWA bentuknya beragam dan sesuai aturan perizinan yang berlaku, aktifitas tersebut bisa berupa transportasi wisata, pendakian, pramuwisata. Selain itu juga ada pedagang, penyewaan alat kemah, serta lainnya.
Menurut Budiadnyana, aktifitas pendakian di TWA Gunung Batur Bukit Payang, mencapai 200 hingga 300 orang per hari. Jumlah tersebut tentu mengalami peningkatan pada akhir pekan. "Untuk penutupan 14-15 Oktober ini kami sudah informasikan. Pada penutupan akan dilakukan penjagaan di pintu-pintu masuk pendakian. Penjagaan juga melibatkan anggota Polsek Kintamani, Koramil, hingga Pecalang," jelasnya.
Pamucuk Pura Ulun Danu Batur, Jero Gede Batur Duhuran didampingi Jero Penyarikan Batur Duuran I Ketut Eriadi Ariana, Karya Agung Danu Kerthi tersebut dilaksanakan sebagai bentuk ucapan terima kasih atas anugerah alam kepada Tuhan Yang Maha Esa, khususnya ke hadapan Ida Bhatari Dewi. Seluruh masyarakat khususnya Hindu di Bali diajak secara bersama-sama Ngrestitiang Karya hingga pelakansaan upacara berlangsung lancar hingga saat Penyineban nanti.
Dikatakan, upacara Danu Kerthi ini mempergunakan 10 ekor kerbau. Selain itu ritual upacaranya akan dikemas dan digelar seperti 104 tahun silam, tepatnya pada tahun 1919 Masehi. Dijelaskan pula upacara ini telah diamanatkan oleh leluhur Batur sejak masa silam sebagai upaya niskala menjaga kesucian Danau Batur. “Tujuan upacara ini adalah untuk pemuliaan danau sebagai salah satu sumber mata air yang memberikan penghidupan. Dimana secara niskala upacara tersebut sangat terkait dengan upaya menjaga keharmonisan alam, sebab Danau Batur merupakan sumber air yang sangat sentral bagi Bali,” terangnya.
Secara garis besar diungkapkan, dudonan karya, yakni pada 11 Oktober 2023, pralingga Ida Bhatari/Bhatara akan diturunkan dari payogan-nya dan dilanjutkan dengan melasti ke Segara Watuklotok, Klungkung. Lanjut 12 Oktober 2023, dilaksanakan upacara Ngadegang Bagia Pulakerti dan 13 Oktober 2023 dilaksanakan Pepada Wewalungan dan Ngolah Wewalungan, serta Memben. Kemudian pada Saniscara Pon Matal, Sabtu 14 Oktober 2023, bertepatan Tilem Kapat akan dilaksanakan puncak karya, sedangkan 15 Oktober 2023 dilaksanakan Nyepi Karya. Pada 16-19 Oktober 2023 dilaksanakan Bakti Penganyar. Lalu 17 Oktober 2023 dilaksanakan upacara Mapadanan, serta tanggal 20 Oktober 2023 dilaksanakan Bakti Pepranian, sekaligus Masineb. 7 esa
Komentar