Eco Enzyme Netralisir Pencemaran Pantai di Jasri
AMLAPURA, NusaBali - Pantai Jasri Kelod di Lingkungan Jasri Kelod, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, tercemar zat kimia. Pencemaran ini dipicu oleh limbah rumah tangga yang dihanyutkan warga melalui sungai dan terakhir terbuang ke laut.
Guna menetralisir limbah itu, Komunitas Eco Enzyme Nusantara (KEEN) Karangasem menggelar acara menuangkan 6.000 liter eco enzyme ke Pantai Jasri, Minggu (8/10) pagi. Penuangan ini serangkaian peringatan HUT ke-4 KEEN Karangasem, di Pantai Jasri Kelod, Lingkungan Jasri Kelod.
Acara tersebut dikoordinasikan Sekretaris KEEN Karangasem I Wayan Suartawa. Tampak hadir, perwakilan dari Yayasan Bali Kumara Amlapura, IKBS (Inti Klub Bali Sehat), Yoga Ananda Marga Karangasem, sejumlah guru dan siswa dari PAUD Cempaka Kids Amlapura.
Sebelum menuangkan eco enzyme, KEEN dan para peserta melakukan bersih-bersih sampah di Pantai. Sampah organik dan anorganik dipungut, selanjutnya dilakukan pemilahan.
Suartawa mengatakan terpilihnya Pantai Jasri Kelod sebagai tempat menuangkan eco enzyme, karena pantai tersebut telah lama tercemar, akibat limbah rumah tangga terbuang ke sungai, kemudian sungai bermuara ke laut.
"Kami gelar acara ini juga untuk menyadarkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarang ke Sungai. Jangan cemari laut," jelasnya.
Kata dia, laut adalah salah satu sumber kehidupan umat manusia. Karena beragam jenis ikan dan sumber daya hayati ada di laut. Semua itu merupakan sumber kehidupan.
Namun, lanjut Suartawa, tidak cukup hanya sekali menuangkan eco enzyme agar Pantai Jasri Kelod bisa terbebas dari polusi. Tetapi perlu dukungan agar kegiatan ini berlanjut. Edukasi kepada masyarakat juga penting untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakat agar berhenti buang limbah rumah tangga ke sungai, terutama tinja. Tinja agar dibuang ke septic tank.
Pihaknya mengaku memerlukan dukungan pemerintah, dalam hal ini lurah, kepala lingkungan, termasuk tokoh Masyarakat. Masyarakat sendiri agar mau menyadari pentingnya menyelamatkan lingkungan dari pencemaran limbah rumah tangga.
Dalam kesempatan itu, Suartawa juga menyosialisasikan tata cara membuat eco enzyme berbahan sampah kulit buah dan sayur. Dua jenis bahan itu difermentasikan dengan menggunakan campuran molase. Sekitar tiga bulan kemudian bisa menghasilkan eco enzyme.
"Selama ini di setiap rumah tangga ada limbah kulit buah dan sayur, sehingga bahan-bahannya tidak perlu beli," jelasnya.
Eco enzyme, katanya, zat hasil olahan yang ramah lingkungan dan sangat ampuh untuk menetralisir kotoran termasuk virus. Manfaat eco enzyme, cukup banyak. Di antaranya, untuk membersihkan lantai, bersih kamar mandi, bersih ruangan, bisa pakai mencuci pakaian, kumur-kumur, bersih air sungai, bersih udara luar, berfungsi untuk disinfektan, dan sebagainya.7k16
Komentar