Desa Adat Bualu Kerahkan 32 Pecalang
Bantu Pengamanan KTT AIS Forum 2023
Desa Adat Tuban dan Desa Adat Peminge juga dilibatkan dalam menyukseskan event internasional tersebut.
MANGUPURA, NusaBali
Desa Adat Bualu mengerahkan 32 pecalang dalam mengamankan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island State (KTT AIS) Forum pada 10-11 Oktober 2023. Para pecalang tersebut akan melakukan pengamanan bersama TNI dan Polri di beberapa titik ruas jalan yang dilalui oleh para delegasi. Tidak hanya itu, Desa Adat Tuban dan Desa Adat Peminge juga dilibatkan dalam menyukseskan event internasional tersebut.
Bendesa Adat Bualu I Wayan Mudita, menjelaskan 32 pecalang yang dilibatkan dalam pengamanan KTT AIS Forum 2023, sesuai dengan surat dari Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) Provinsi Bali dengan nomor B.27.224/2145/PEDA/DPMA tertanggal 5 Oktober. “Surat penugasan Bankamda/pecalang Desa Adat Bualu sudah diterima dan Pecalang kami siap tugas untuk mengamankan wewidangan, di mana KTT AIS Forum ini berlangsung,” katanya, Senin (9/10).
Lebih lanjut Mudita mengatakan, pecalang Desa Adat Bualu akan mengerahkan kekuatan penuh. Total ada 32 pecalang yang dilibatkan untuk pengamanan selama dua hari kegiatan tersebut berlangsung. Selama melaksanakan tugas membantu pengamanan kegiatan KTT AIS Forum, pecalang dibagi menjadi dua shift, yakni mulai pukul 07.00-15.00 Wita dan pukul 15.00-23.00 Wita. “Ada dua shift penjagaan oleh pecalang. Untuk masing-masing shift itu beranggotakan 16 orang,” ujar Mudita.
Untuk titik-titik penjagaan, Mudita menjelaskan berfokus pada ruas jalan dari pintu Tol Bali Mandara (Nusa Dua), Perempatan Hardys Nusa Dua dan perempatan catus pata pintu masuk kawasan The Nusa Dua. Sepenuhnya para pecalang akan membantu aparat TNI dan Polri dalam mengamankan jalannya pelaksanaan KTT AIS Forum.
“Untuk Posko kita bersama TNI dan Polri, kita gabung dengan mereka. Bale pecalang kita juga dipakai oleh petugas TNI dan Polri juga,” kata Mudita seraya berharap kegiatan tersebut bisa berlangsung aman dan terkendali.
Sementara Bendesa Peminge I Made Warsa, menyebut juga menurunkan 20 petugas Bankamda yang nantinya bertugas selama 24 jam. Adapun titik yang menjadi atensi mulai dari Catus Pata Desa Adat Peminge (Perempatan Desa Adat), Main Entrance Kawasan ITDC dan Jalan Raya Nusa Dua Selatan. “Kita bertugas di wewidangan masing-masing. Tentunya penjagaan juga bersinergi dengan unsur TNI danPolri,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Bendesa Adat Tuban I Wayan Mendra. Dalam membantu pengamanan KTT AIS Forum, mengerahkan tim Bankamda sebanyak 66 orang. Total tersebut merupakan keseluruhan petugas yang berjaga selama dua. Untuk pembagian pengamanan, petugas akan dikerahkan dalam tiga shift, mulai dari pagi, siang, dan malam.
“Dalam sehari ada 33 personel yang dikerahkan untuk menjaga sepanjang ruas Bandara Ngurah Rai hingga bundaran Tol Bali Mandara. Petugas akan berjaga di perempatan dan simpul jalan yang dilalui delegasi,” kata Mendra. 7 dar
Desa Adat Bualu mengerahkan 32 pecalang dalam mengamankan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island State (KTT AIS) Forum pada 10-11 Oktober 2023. Para pecalang tersebut akan melakukan pengamanan bersama TNI dan Polri di beberapa titik ruas jalan yang dilalui oleh para delegasi. Tidak hanya itu, Desa Adat Tuban dan Desa Adat Peminge juga dilibatkan dalam menyukseskan event internasional tersebut.
Bendesa Adat Bualu I Wayan Mudita, menjelaskan 32 pecalang yang dilibatkan dalam pengamanan KTT AIS Forum 2023, sesuai dengan surat dari Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) Provinsi Bali dengan nomor B.27.224/2145/PEDA/DPMA tertanggal 5 Oktober. “Surat penugasan Bankamda/pecalang Desa Adat Bualu sudah diterima dan Pecalang kami siap tugas untuk mengamankan wewidangan, di mana KTT AIS Forum ini berlangsung,” katanya, Senin (9/10).
Lebih lanjut Mudita mengatakan, pecalang Desa Adat Bualu akan mengerahkan kekuatan penuh. Total ada 32 pecalang yang dilibatkan untuk pengamanan selama dua hari kegiatan tersebut berlangsung. Selama melaksanakan tugas membantu pengamanan kegiatan KTT AIS Forum, pecalang dibagi menjadi dua shift, yakni mulai pukul 07.00-15.00 Wita dan pukul 15.00-23.00 Wita. “Ada dua shift penjagaan oleh pecalang. Untuk masing-masing shift itu beranggotakan 16 orang,” ujar Mudita.
Untuk titik-titik penjagaan, Mudita menjelaskan berfokus pada ruas jalan dari pintu Tol Bali Mandara (Nusa Dua), Perempatan Hardys Nusa Dua dan perempatan catus pata pintu masuk kawasan The Nusa Dua. Sepenuhnya para pecalang akan membantu aparat TNI dan Polri dalam mengamankan jalannya pelaksanaan KTT AIS Forum.
“Untuk Posko kita bersama TNI dan Polri, kita gabung dengan mereka. Bale pecalang kita juga dipakai oleh petugas TNI dan Polri juga,” kata Mudita seraya berharap kegiatan tersebut bisa berlangsung aman dan terkendali.
Sementara Bendesa Peminge I Made Warsa, menyebut juga menurunkan 20 petugas Bankamda yang nantinya bertugas selama 24 jam. Adapun titik yang menjadi atensi mulai dari Catus Pata Desa Adat Peminge (Perempatan Desa Adat), Main Entrance Kawasan ITDC dan Jalan Raya Nusa Dua Selatan. “Kita bertugas di wewidangan masing-masing. Tentunya penjagaan juga bersinergi dengan unsur TNI danPolri,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Bendesa Adat Tuban I Wayan Mendra. Dalam membantu pengamanan KTT AIS Forum, mengerahkan tim Bankamda sebanyak 66 orang. Total tersebut merupakan keseluruhan petugas yang berjaga selama dua. Untuk pembagian pengamanan, petugas akan dikerahkan dalam tiga shift, mulai dari pagi, siang, dan malam.
“Dalam sehari ada 33 personel yang dikerahkan untuk menjaga sepanjang ruas Bandara Ngurah Rai hingga bundaran Tol Bali Mandara. Petugas akan berjaga di perempatan dan simpul jalan yang dilalui delegasi,” kata Mendra. 7 dar
1
Komentar