Petani Buleleng Enggan Asuransi Padi
Padahal Potensi Gagal Panen Tinggi
SINGARAJA, NusaBali - Potensi gagal panen padi di Buleleng saat musim kemarau sangat tinggi. Namun, minat petani untuk ikut program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) masih rendah.
Data Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng di tahun 2023 ini hanya dua subak yang mengikuti program AUTP dari Jasindo. Keduanya yakni Subak Sidayu di Kelurahan Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng dan Subak Anyar Tegal di Desa Jinengdalem, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.Total ada 33,70 hektare lahan padi yang diasuransikan petani. Seluas 6,35 hektare diantaranya sudah mengalami gagal panen sedang dan sedang diajukan untuk mendapatkan klaim.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng I Made Sumiarta mengatakan tahun ini target kepesertaan AUTP untuk Kabupaten Buleleng seluas 200 hektare. Namun seperti tahun-tahun sebelumnya, realisasi AUTP selalu jauh dari target yang ditetapkan pemerintah pusat.
"Antusias petani selama ini untuk ikut asuransi masih rendah. Tetapi tetap kami sosialisasikan setiap tahunnya untuk menekan kerugian petani jika mengalami gagal panen," ucap Sumiarta.
Dia menyebut petani masih enggan mengasuransikan tanaman padi mereka meski saat ancaman gagal panen di musim kemarau, karena klaim asuransi baru bisa didapatkan jika kerusakan tanaman 75 persen. Jika tingkat kerusakan tanaman di bawah itu tidak dapat memenuhi persyaratan pengajuan klaim.
Padahal menurut Sumiarta, premi yang harus dibayarkan petani cukup murah. Yakni hanya Rp 34.000 per hektare per satu kali masa tanam (3 bulan). Pemerintah masih memberikan subsidi sebesar 70 persen kepada petani yang mengasuransikan tanaman padinya.
Jika terjadi risiko gagal panen, maka petani akan diberikan klaim pengganti kerugian biaya operasional Rp 6 juta per hektare. "Memang terus kita dorong terutama petani-petani yang memiliki lahan yang setiap tahunnya terancam kekeringan dan gagal panen. Karena cukup meringankan beban juga, paling tidak menutup biaya operasional yang sudah dikeluarkan," tegas Sumiarta.
Data kepesertaan AUTP di tahun 2022 juga tidak jauh berbeda dari tahun ini. Ada tiga subak yang terdaftar mengikuti program AUTP pada 2022 dengan luas lahan 61,87 hektare. Puluhan hektare lahan padi itu ada di wilayah 3 subak yakni Subak Sidayu Kelurahan Penarukan dan Subak Anyar Tegal di Desa Jinengdalem, Kecamatan Buleleng serta Subak Bengkel di Kecamatan Busungbiu. 7k23
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng I Made Sumiarta mengatakan tahun ini target kepesertaan AUTP untuk Kabupaten Buleleng seluas 200 hektare. Namun seperti tahun-tahun sebelumnya, realisasi AUTP selalu jauh dari target yang ditetapkan pemerintah pusat.
"Antusias petani selama ini untuk ikut asuransi masih rendah. Tetapi tetap kami sosialisasikan setiap tahunnya untuk menekan kerugian petani jika mengalami gagal panen," ucap Sumiarta.
Dia menyebut petani masih enggan mengasuransikan tanaman padi mereka meski saat ancaman gagal panen di musim kemarau, karena klaim asuransi baru bisa didapatkan jika kerusakan tanaman 75 persen. Jika tingkat kerusakan tanaman di bawah itu tidak dapat memenuhi persyaratan pengajuan klaim.
Padahal menurut Sumiarta, premi yang harus dibayarkan petani cukup murah. Yakni hanya Rp 34.000 per hektare per satu kali masa tanam (3 bulan). Pemerintah masih memberikan subsidi sebesar 70 persen kepada petani yang mengasuransikan tanaman padinya.
Jika terjadi risiko gagal panen, maka petani akan diberikan klaim pengganti kerugian biaya operasional Rp 6 juta per hektare. "Memang terus kita dorong terutama petani-petani yang memiliki lahan yang setiap tahunnya terancam kekeringan dan gagal panen. Karena cukup meringankan beban juga, paling tidak menutup biaya operasional yang sudah dikeluarkan," tegas Sumiarta.
Data kepesertaan AUTP di tahun 2022 juga tidak jauh berbeda dari tahun ini. Ada tiga subak yang terdaftar mengikuti program AUTP pada 2022 dengan luas lahan 61,87 hektare. Puluhan hektare lahan padi itu ada di wilayah 3 subak yakni Subak Sidayu Kelurahan Penarukan dan Subak Anyar Tegal di Desa Jinengdalem, Kecamatan Buleleng serta Subak Bengkel di Kecamatan Busungbiu. 7k23
1
Komentar