Badan Pengelola Besakih Belum Putar Film Dokumenter
AMLAPURA, NusaBali - Kepala Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih I Gusti Lanang Muliarta mengatakan belum saatnya memutar film dokumenter tentang Pura Besakih. Padahal, pembuatan film telah selesai dan akan disediakan gedung khusus untuk memutar film bersejarah itu.
"Memang film dokumenter tentang rangkaian Karya Agung di Pura Besakih, telah kelar. Hanya saja jika itu kami putar biaya operasionalnya mahal," jelas I Gusti Lanang Muliarta di ruang kerjanya, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Senin (9/10).
Kata I Gusti Lanang Muliarta, memutar film tersebut, satu jam biayanya sekitar Rp 1 juta. Biaya paling mahal adalah listrik, untuk menghidupkan banyak AC (air conditioner) dan lampu. Sedangkan wisatawan yang datang ke Besakih silih berganti, tidak dalam waktu bersamaan.
"Bagaimana mungkin kami memutar film dokumenter wisatawan yang datang satu rombongan 10 orang, lebih banyak biaya keluar," tambahnya.
Gedung Film Wiyata Graha di lantai atas gedung timur parkir Pura Manik Mas Besakih, kelar dibangun Februari 2023, dengan kapasitas 300 orang. Gedung ini belum pernah dipakai. Hanya sekali penggunaannya saat pelantikan pengurus badan pengelola Kawasan Suci Pura Besakih.
Bahkan selama berlangsung Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih, puncaknya Purnama Kadasa, Buda Umanis Prangbakat, Rabu (5/4), juga gedung film ini tutup. Padahal ribuan pamedek datang membeludak, melakukan persembahyangan dari pagi hingga tengah malam.
Film dokumenter tentang Karya Agung Eka Dasa Rudra (setiap 100 tahun sekali) terlaksana tahun 1979, telah ada. Pemutaran film itu secara komersial telah pula beredar ke desa-desa sekitar tahun 1980-an
Film itu cukup lengkap, rangkaiannya mulai dari upacara matur piuning, negtegang pedagingan, nyukat genah tawur, mamineh empehan, melasti, bumi suda, hingga puncak Karya Agung Eka Dasa Rudra, Buda Paing Wariga (Rabu, 28 Maret 1979). Narasinya di setiap tahapan, berikut esensinya juga lengkap.
Berlanjut Karya Agung Panca Balikrama setiap 10 tahun sekali, tahun 1989, 1999, 2009 dan 2019, dan Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh setiap setahun sekali, semuanya ada dokumentasinya. Tujuan dari pembuatan film dokumenter itu, agar umat sedharma yang melakukan persembahyangan ke Pura Besakih paham, rangkaian upacara yang berlangsung selama ini.
Di samping itu, fungsi Pura Besakih, bukan saja untuk tempat sembahyang. Pura ini sebagai Pura Kahyangan Jagat, Pura Padma Bhuwana, Bhuta Hita, lambang pendakian spiritual, lambang penyatuan umat, sebagai sumber aktivitas budaya Hindu, ada budaya ide, budaya aktivitas, dan material.7k16
1
Komentar