Setiap Sudut Lokasi Pertemuan Steril, Unit Jibom dan K9 Pun Dikerahkan
Melihat Ketatnya Pengamanan di Lokasi Penyelenggaraan KTT AIS Forum 2023 di Kawasan Nusa Dua
Pintu masuk tempat pertemuan dijaga ketat, bahkan tempat parkir dikendalikan anggota Pomdam IX/Udayana yang masuk dalam Sub Satgas Lalu Lintas dan Parkir (Lakir)
MANGUPURA, NusaBali
Unit Penjinak Bom (Jibom) dari Gegana Brimob dan K 9 dari Satwa Polri Polda Bali amankan Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung sebagai salah satu tempat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States (KTT AIS) Forum Tahun 2023. Tempat pertemuan itu disterilkan dan dijaga ketat.
Tempat pertemuan, tempat makan, sampai toilet steril sebelum pertemuan dimulai. Penjagaan dan sterilisasi ini dilakukan setiap hari untuk memastikan tidak ada benda berbahaya yang dapat mengganggu jalannya pertemuan. "Kita tidak mau kecolongan. Satgas preventif 24 jam menjaga kawasan ITDC," ungkap Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, Selasa (10/10). Selain Brimob, personel Polda Bali lainnya yang terlibat dalam Satgas Preventif Ops Tribrata Agung 2023 dalam rangka pengamanan KTT AIS forum 2023 juga siaga di kawasan ITDC. Setiap orang yang masuk ke dalam kawasan elite itu diperiksa ketat.
"Kepada masyarakat, wisatawan dan pelaku wisata, maupun pekerja hotel seputaran ITDC, apabila ada kemacetan ataupun pemeriksaan yang ketat, kami minta maaf dan permaklumannya," tutur Kombes Jansen. Walau demikian, tidak ada pembatasan kegiatan masyarakat selama pelaksanaan kegiatan. Para wisatawan maupun pegawai hotel yang berada di dalam kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) tidak ada pembatasan dan beraktivitas seperti biasa. Aparat TNI/Polri yang melakukan pengamanan hanya memeriksa ketat semua orang yang masuk ke dalam kawasan elite tersebut.
Selain di pintu masuk, di dalam Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) tempat berlangsungnya pertemuan, aparat keamanan juga tersebar di berbagai titik. Bahkan tempat parkir dikendalikan oleh tentara dari Pomdam IX/Udayana yang masuk dalam Sub Satgas Lalu Lintas dan Parkir (Lakir).
"Subsatgas Lakir dari Pomdam IX/Udayana bertugas mengendalikan lalu lintas dan parkir selama berlangsungnya KTT AIS Forum 2023 ini. Jumlah personel yang dilibatkan sebanyak 101 orang. Ratusan personel ini dibagi ke dalam beberapa tim, yakni satu tim di kawasan The Nusa Dua, di hotel tempat inap para delegasi, dan juga di jalan raya," ungkap Dansatgas Lakir, Kolonel Cpm Unggul Wahyudi, Selasa kemarin.
Unit Penjinak Bom (Jibom) dari Gegana Brimob dan K 9 dari Satwa Polri Polda Bali amankan Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung sebagai salah satu tempat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States (KTT AIS) Forum Tahun 2023. Tempat pertemuan itu disterilkan dan dijaga ketat.
Tempat pertemuan, tempat makan, sampai toilet steril sebelum pertemuan dimulai. Penjagaan dan sterilisasi ini dilakukan setiap hari untuk memastikan tidak ada benda berbahaya yang dapat mengganggu jalannya pertemuan. "Kita tidak mau kecolongan. Satgas preventif 24 jam menjaga kawasan ITDC," ungkap Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, Selasa (10/10). Selain Brimob, personel Polda Bali lainnya yang terlibat dalam Satgas Preventif Ops Tribrata Agung 2023 dalam rangka pengamanan KTT AIS forum 2023 juga siaga di kawasan ITDC. Setiap orang yang masuk ke dalam kawasan elite itu diperiksa ketat.
"Kepada masyarakat, wisatawan dan pelaku wisata, maupun pekerja hotel seputaran ITDC, apabila ada kemacetan ataupun pemeriksaan yang ketat, kami minta maaf dan permaklumannya," tutur Kombes Jansen. Walau demikian, tidak ada pembatasan kegiatan masyarakat selama pelaksanaan kegiatan. Para wisatawan maupun pegawai hotel yang berada di dalam kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) tidak ada pembatasan dan beraktivitas seperti biasa. Aparat TNI/Polri yang melakukan pengamanan hanya memeriksa ketat semua orang yang masuk ke dalam kawasan elite tersebut.
Selain di pintu masuk, di dalam Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) tempat berlangsungnya pertemuan, aparat keamanan juga tersebar di berbagai titik. Bahkan tempat parkir dikendalikan oleh tentara dari Pomdam IX/Udayana yang masuk dalam Sub Satgas Lalu Lintas dan Parkir (Lakir).
"Subsatgas Lakir dari Pomdam IX/Udayana bertugas mengendalikan lalu lintas dan parkir selama berlangsungnya KTT AIS Forum 2023 ini. Jumlah personel yang dilibatkan sebanyak 101 orang. Ratusan personel ini dibagi ke dalam beberapa tim, yakni satu tim di kawasan The Nusa Dua, di hotel tempat inap para delegasi, dan juga di jalan raya," ungkap Dansatgas Lakir, Kolonel Cpm Unggul Wahyudi, Selasa kemarin.
Foto: Kegiatan pengamanan oleh sub Satgas Lakir dari Pomdam IX/Udayana pada KTT AIS Forum 2023 di Nusa Dua. -IST
Anggota Pomdam IX/Udayana yang masuk pengamanan parkiran bertugas menjaga semua titik-titik yang telah ditentukan. Pastikan semua aman baik tamu yang memghadiri pertemuan, wisatawan yang menginap di sana dan juga karyawan hotel. Sementara anggota yang terlibat dalam lalu lintas bergabung dengan aparat kepolisian. Petugas ini menempati titik yang telah ditentukan 3 jam sebelum tamu VIP dan VVIP melintas. Mereka meninggalkan tempat setelah tamu dimaksud melintas.
Kolonel Unggul mengungkapkan anggota Pomdam IX/Udayana juga ada yang masuk sub Satgas lainnya, yakni 16 personel BKO Paspampres untuk pengamanan di ring 1 dan 33 personel masuk ke sub Satgas evakuasi. Dirinya berharap pertemuan ini berjalan lancar dan dan aman. "Semua sudah diatur agar kegiatan masyarakat tidak terganggu. Aktivitas wisatawan dan karyawan hotel di dalam kawasan tempat berlangsungnya pertemuan tidak dibatasi, hanya saja setiap pergerakan diawasi ketat. Saya dan kita semua tentu berharap pertemuan ini berjalan lancar dan aman sehingga mengangkat citra Indonesia di mata dunia," pungkasnya.
Sedangkan Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Ngurah Rai mencatat ada 125 delegasi KTT AIS Forum 2023 yang masuk melalui Bandara Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung. Dalam memberikan pelayanan maksimal, disediakan tiga counter khusus untuk pemeriksaan delegasi serta satu counter yang ada di gedung VVIP.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Suhendra menerangkan dalam menyambut para delegasi KTT AIS yang diselenggarakan di Nusa Dua pada 10-11 Oktober, pihaknya menyediakan setidaknya 3 counter pemeriksaan dokumen keimigrasian milik delegasi di terminal kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai, Tuban. Tiga counter itu diisi masing-masing dua orang petugas jaga. "Total ada 6 petugas yang memang khusus untuk periksa dokumen para delegasi. Ini baru di terminal kedatangan Internasional. Sementara di bagian kedatangan VVIP juga berbeda," ungkapnya, Selasa kemarin.
Untuk di kedatangan VVIP, terdapat 1 counter pemeriksaan yang diisi oleh dua petugas. Dari pencatatan melalui counter pemeriksaan itu, sudah ada 125 delegasi yang tiba di Bali untuk mengikuti kegiatan KTT AIS yang berpusat di Nusa Dua tersebut. Catatan kedatangan delegasi itu, lanjut Suhendra sudah mulai sejak 5 Oktober hingga saat ini. "Kalau pencatatan itu dilakukan sejak seminggu ini. Totalnya ada 125 orang dari berbagai negara dan organisasi yang tergabung dalam KTT AIS," sebutnya.
Meski baru 125 orang yang tercatat, mantan pejabat KBRI Singapura ini mengaku kalau itu baru delegasi yang terbang langsung ke Bali. Besar kemungkinan masih ada delegasi yang masuk melalui bandara lainnya di Indonesia dan terbang dengan pesawat domestik masuk Bali. Nah, delegasi yang menggunakan pesawat domestik inilah yang tidak bisa tercatat karena masuk bersamaan dengan penumpang lainnya. "Catatan perlintasan delegasi ini baru yang baru terbang langsung ke Bali. Kalau yang masuk dari wilayah lain itu yang tidak bisa kita pantau," pungkasnya. 7 pol, dar
Kolonel Unggul mengungkapkan anggota Pomdam IX/Udayana juga ada yang masuk sub Satgas lainnya, yakni 16 personel BKO Paspampres untuk pengamanan di ring 1 dan 33 personel masuk ke sub Satgas evakuasi. Dirinya berharap pertemuan ini berjalan lancar dan dan aman. "Semua sudah diatur agar kegiatan masyarakat tidak terganggu. Aktivitas wisatawan dan karyawan hotel di dalam kawasan tempat berlangsungnya pertemuan tidak dibatasi, hanya saja setiap pergerakan diawasi ketat. Saya dan kita semua tentu berharap pertemuan ini berjalan lancar dan aman sehingga mengangkat citra Indonesia di mata dunia," pungkasnya.
Sedangkan Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Ngurah Rai mencatat ada 125 delegasi KTT AIS Forum 2023 yang masuk melalui Bandara Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung. Dalam memberikan pelayanan maksimal, disediakan tiga counter khusus untuk pemeriksaan delegasi serta satu counter yang ada di gedung VVIP.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Suhendra menerangkan dalam menyambut para delegasi KTT AIS yang diselenggarakan di Nusa Dua pada 10-11 Oktober, pihaknya menyediakan setidaknya 3 counter pemeriksaan dokumen keimigrasian milik delegasi di terminal kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai, Tuban. Tiga counter itu diisi masing-masing dua orang petugas jaga. "Total ada 6 petugas yang memang khusus untuk periksa dokumen para delegasi. Ini baru di terminal kedatangan Internasional. Sementara di bagian kedatangan VVIP juga berbeda," ungkapnya, Selasa kemarin.
Untuk di kedatangan VVIP, terdapat 1 counter pemeriksaan yang diisi oleh dua petugas. Dari pencatatan melalui counter pemeriksaan itu, sudah ada 125 delegasi yang tiba di Bali untuk mengikuti kegiatan KTT AIS yang berpusat di Nusa Dua tersebut. Catatan kedatangan delegasi itu, lanjut Suhendra sudah mulai sejak 5 Oktober hingga saat ini. "Kalau pencatatan itu dilakukan sejak seminggu ini. Totalnya ada 125 orang dari berbagai negara dan organisasi yang tergabung dalam KTT AIS," sebutnya.
Meski baru 125 orang yang tercatat, mantan pejabat KBRI Singapura ini mengaku kalau itu baru delegasi yang terbang langsung ke Bali. Besar kemungkinan masih ada delegasi yang masuk melalui bandara lainnya di Indonesia dan terbang dengan pesawat domestik masuk Bali. Nah, delegasi yang menggunakan pesawat domestik inilah yang tidak bisa tercatat karena masuk bersamaan dengan penumpang lainnya. "Catatan perlintasan delegasi ini baru yang baru terbang langsung ke Bali. Kalau yang masuk dari wilayah lain itu yang tidak bisa kita pantau," pungkasnya. 7 pol, dar
1
Komentar