Paguyuban Drama Gong Beri Penghargaan

Piagam diserahkan kepada pihak keluarga almarhum, Senin (9/10) petang. Ketua Paguyuban Drama Gong Lawas AA Gede Oka Aryana mengatakan kehadiran para seniman ke rumah duka almarhum Mangku Yudhani untuk menyampaikan bela sungkawa. Selain itu, turut mendoakan almarhum agar mendapat tempat terbaik.

Menurut Agung Aryana, almarhum Mangku Yudhani merupakan salah satu sesepuh dalam drama gong. Almarhum banyak memberikan semangat di paguyuban. "Sudah puluhan tahun beliau bersama suami mendedikasikan diri dalam drama gong. Kami mengapresiasi jasa beliau dalam melestarikan drama gong," ungkapnya.

Diakui, saat ini belum ada sosok seperti almarhum Mangku Yudhani. Istri dari Jro Mangku Wayan Kajeng ini dikenal sangat menjiwai setiap peran. "Harapan kami, bagi seniman drama gong anyar atau generasi muda supaya bisa mengikuti jejak almarhum dalam pentas drama gong. Belum ada seperti beliau. Kalau pentas menjiwai setiap peran. Awal beliau memerankan putri manis, sekian lama mulai memerankan permaisuri. Semua dilakukan penuh penjiwaan, dialog padat," sebutnya.

Pada HUT Paguyuban Drama Gong Lawas, 17 Desember, direncanakan akan ada pementasan drama gong. Salah satu yang akan dilibatkan, Mangku Yudhani. "Kami berencana melibatkan Bu Mangku dan suami dalam pementasan. Namun beliau kini sudah meninggalkan kita semua," kata Agung Aryana.

Seniman lainnya, Ida Bagus Raka Bujana alias Komang Apel, merasa kehilangan karena almarhum sudah sejak lama diajak dalam sekaa drama. Peran sebagai permaisuri lembut sekali dan setiap penampilan sangat totalitas.

Dikatakan, jika almarhum sangat luar biasa dalam membina anak muda. "Tiyang betul-betul merasa kehilangan. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik, nyujur sunia loka, keluarga yang ditinggalkan juga bisa tabah," ucapnya.

Suami almarhum, Jro Mangku Kajeng menyampaikan rasa kebahagiaan atas dukungan dan kehadiran para seniman drama gong. "Dengan penghargaan yang diberikan, tentu kami merasa bahagia karena bisa menjadi kenangan," ungkapnya. 7esa