10 Anak Vespa Ekstrem Dipulangkan ke Jawa
NEGARA, NusaBali - Petugas gabungan dari Satpol PP dan Polres Jembrana mengamankan 10 orang remaja gelandangan, Rabu (11/10).
Mereka diamankan karena terungkap masuk Bali tanpa identitas dan meresahkan masyarakat. Setelah diperiksa, para remaja yang datang menggunakan vespa ekstrem ini dipulangkan ke Jawa.
Kesepuluh remaja gelandangan ini, tepatnya diamankan di depan sebuah pertokoan di Jalan Udayana, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Jembrana, pada sekitar pukul 11.00 Wita. Petugas gabungan langsung bergerak ke lokasi setelah menerima laporan warga yang resah dengan keberadaan para remaja tersebut.
Pengelola ruko di lokasi setempat, Sodiq mengatakan, para remaja yang mengendarai sepeda motor Vespa modifikasi itu, sudah berada di areal pertokoan setempat sejak Selasa (10/10) sore. Keberadaan remaja itu pun diakui membuat resah pegawai salah satu toko modern di pertokoan tersebut. Namun dirinya maupun pegawai di toko modern setempat takut mengusir para remaja yang tampak dipenuhi tato itu. "Orang yang mau belanja juga takut. Bahkan tadi ada yang mau ngambil uang di ATM, tidak berani. Bahkan orangnya sampai bolak-balik dua kali," kata Sodiq.
Saat diperiksa petugas, sepuluh remaja itu mengaku berasal dari sejumlah wilayah di Jawa Barat dan Jawa Timur. Dari 10 remaja yang 2 di antaranya adalah perempuan itu, diketahui hanya ada 2 orang yang diketahui membawa KTP. Mereka mengaku sudah 3 hari berada di Jembrana dan hendak pergi ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Namun mereka tidak ada membawa bekal yang memadai. Mereka pun mengaku berencana mengamen ataupun meminta-minta untuk bekal perjalanan.
Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Satpol PP Jembrana I Putu Agus Yuliantara mengatakan, untuk antisipasi gangguan keamanan, kesepuluh remaja tersebut akan dipulangkan ke daerah asal mereka. Selain tidak semua membawa identitas, mereka pun dipulangkan ke daerah asal karena masuk sebagai gelandangan ataupun orang terlantar.
"Ada dua orang yang membawa bekal, tetapi tidak seberapa. Sudah pasti tidak cukup untuk perjalan ke Lombok. Jadi untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, segera dipulangkan. Apalagi sekarang ini di Bali sedang ada acara KTT AIS (Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States)," ujar Agus.
Terkait kendaraan Vespa modifikasi yang dibawa para remaja itu, juga diketahui tidak ada surat-surat alias bodong. Kendaraan para remaja itu pun sementara diamankan pihak kepolisian. "Untuk antisipasi gangguan keamanan, kami bersama TNI, Polri, tetap akan memaksimalkan pemantauan situasi. Jika ada hal-hal mencurigakan, segera kami tindak lanjut," ucap Agus. 7 ode
Kesepuluh remaja gelandangan ini, tepatnya diamankan di depan sebuah pertokoan di Jalan Udayana, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Jembrana, pada sekitar pukul 11.00 Wita. Petugas gabungan langsung bergerak ke lokasi setelah menerima laporan warga yang resah dengan keberadaan para remaja tersebut.
Pengelola ruko di lokasi setempat, Sodiq mengatakan, para remaja yang mengendarai sepeda motor Vespa modifikasi itu, sudah berada di areal pertokoan setempat sejak Selasa (10/10) sore. Keberadaan remaja itu pun diakui membuat resah pegawai salah satu toko modern di pertokoan tersebut. Namun dirinya maupun pegawai di toko modern setempat takut mengusir para remaja yang tampak dipenuhi tato itu. "Orang yang mau belanja juga takut. Bahkan tadi ada yang mau ngambil uang di ATM, tidak berani. Bahkan orangnya sampai bolak-balik dua kali," kata Sodiq.
Saat diperiksa petugas, sepuluh remaja itu mengaku berasal dari sejumlah wilayah di Jawa Barat dan Jawa Timur. Dari 10 remaja yang 2 di antaranya adalah perempuan itu, diketahui hanya ada 2 orang yang diketahui membawa KTP. Mereka mengaku sudah 3 hari berada di Jembrana dan hendak pergi ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Namun mereka tidak ada membawa bekal yang memadai. Mereka pun mengaku berencana mengamen ataupun meminta-minta untuk bekal perjalanan.
Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Satpol PP Jembrana I Putu Agus Yuliantara mengatakan, untuk antisipasi gangguan keamanan, kesepuluh remaja tersebut akan dipulangkan ke daerah asal mereka. Selain tidak semua membawa identitas, mereka pun dipulangkan ke daerah asal karena masuk sebagai gelandangan ataupun orang terlantar.
"Ada dua orang yang membawa bekal, tetapi tidak seberapa. Sudah pasti tidak cukup untuk perjalan ke Lombok. Jadi untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, segera dipulangkan. Apalagi sekarang ini di Bali sedang ada acara KTT AIS (Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States)," ujar Agus.
Terkait kendaraan Vespa modifikasi yang dibawa para remaja itu, juga diketahui tidak ada surat-surat alias bodong. Kendaraan para remaja itu pun sementara diamankan pihak kepolisian. "Untuk antisipasi gangguan keamanan, kami bersama TNI, Polri, tetap akan memaksimalkan pemantauan situasi. Jika ada hal-hal mencurigakan, segera kami tindak lanjut," ucap Agus. 7 ode
1
Komentar