Pamaksan Pura Danu Perbaiki Piyasan
TABANAN, NusaBali - Pamaksan Pura Danu, Banjar Lodalang, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan nurunang Ida Sesuhunan serangkaian perbaikan piyasan di pura setempat pada Buda Kliwon Matal, Rabu (11/10).
Krama pamaksan bisa memperbaiki piyasan setelah mendapat bantuan dana hibah dari Bupati Tabanan sebesar Rp 45 juta. Ngeluruwang Ida Sesuhunan saat pujawali pada Anggara Kliwon Prangbakat, Selasa (31/10) mendatang.
Panyarikan Pura Danu I Made Sugianto mengatakan, Pura Danu diempon oleh 51 kepala keluarga. Mereka tersebar di beberapa banjar di Desa Kukuh, termasuk di luar Desa Kukuh yakni Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan. Selain mendapatkan bantuan dari Pemkab Tabanan, juga dapat punia dari krama pamaksan, selain papeson Rp 300.000 per krama pamaksan. “Astungkara saat pujawali nanti kami mlaspas piyasan dan ngeluwurang Ida Sesuhunan,” ungkap Sugianto.
Menurut Sugianto, terdapat banyak keunikan di Pura Danu. Pura ini ada di tepi sungai Yeh Dati. Pura ini tidak ada panyengker, di sebelah timur merupakan tebing. Sisi barat sungai, sisi utara dan sisi selatan kebun warga. Bangunan palinggih juga unik. Di sebelah utara Gedong Utama ada Padma dengan bentuk unik, tidak seperti Padma umumnya di Bali. Di sebelah utara Padma terdapat bebaturan menyerupai kodok namun prarai (wajah) seperti barong. Palinggih ini sering disebut Ratu Gede.
Krama pamaksan sangat percaya di sungai sebelah barat Pura Danu merupakan pemukiman wong samar. “Setiap pujawali kami menghaturkan sesaji di palinggih wong samar di barat sungai. Jika lupa menghaturkan sesaji, banten yang kami buat sering hilang. Walaupun dihitung beberapa kali tetap saja kurang,” tutur Sugianto. Sementara palinggih yang ada di tebing atas pantang dilintasi wanita hamil. Dulu pernah ada kejadian wanita hamil keguguran akibat melintas di sebelah palinggih. 7 k21
1
Komentar