Bali Optimis Lampaui Target Kunjungan Wisman, PHRI Sebut Bisa 5 Juta
Wisatawan
Kunjungan Wisatawan
Wisman
Pariwisata
Wisatawan Australia
Wisatawan India
PHRI
Dispar
Tjok Bagus Pemayun
Agung Suryawijaya
DENPASAR, NusaBali.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung menyebut recovery (kepulihan) pariwisata lebih cepat dari yang diperkirakan. Hal ini dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang sudah melebihi kunjungan pra-pandemi Covid-19.
Ketua PHRI Badung I Gusti Agung Rai Suryawijaya menuturkan, tingkat kunjungan wisman belakangan ini mencapai rata-rata 19.000 per hari. Kata Agung Rai, angka ini dicapai di kala recovery pariwisata Bali yang belum tuntas meski status pandemi sudah dicabut.
"Rata-rata kunjungan wisman sudah 19.000 per hari," ujar Agung Rai ketika dijumpai di Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Bali, belum lama ini.
Kata Ketua PHRI Badung tiga periode ini, occupancy (tingkat hunian) hotel di Bali saat ini rata-rata 78 persen. Persebarannya di kawasan Nusa Dua, Kuta, dan kawasan Canggu. Khususnya di kawasan Canggu, occupancy hotel melampaui 80 persen.
Di luar dari indikasi occupancy hotel, kunjungan wisman ke Bali saat ini disebut sudah melebihi masa pra-pandemi. Sebelum pandemi atau tahun 2019, kunjungan wisman ke Bali rata-rata 18.000 per hari.
Tren positif ini sudah terlihat sejak bulan Juli 2023 lalu. Kala itu, rata-rata kunjungan wisman ke Bali mecapai 16.000 per hari. Dalam waktu kurang dari tiga bulan, di awal Oktober ini, kunjungan wisman sudah mencapai 19.000 per hari.
Dilihat dari ranking, wisman Australia kembali memimpin pasca sempat diambil alih oleh wisman Tiongkok saat pra-pandemi. Recovery pariwisata Bali bakal dinyatakan beres apabila kunjungan wisman Tiongkok bisa rebound.
Di samping itu, secara mengejutkan wisman India kini tengah menduduki posisi kedua dalam tingkat kunjungan. Disebut mengejutkan lantaran tidak ada direct flight (penerbangan langsung) dari India ke Bali. Adanya direct flight India-Bali juga disebut akan jadi faktor pendorong recovery.
"Melihat tren positif ini, hotel dan restoran tengah berlomba-lomba untuk meningkatkan service (pelayanan), kenyaman, kualitas, dan lain-lain," imbuh Agung Rai.
Dengan indikasi ini, PHRI Badung optimis target 4,5 juta wisman ke Bali bisa terlampau di akhir tahun 2023 ini. Agung Rai memprediksi, 5 juta wisman seharusnya bisa tercatat masuk Bali tahun ini.
Optimisme yang sama juga diutarakan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjokorda Bagus Pemayun. Kata birokrat asal Gianyar ini, kunjungan wisman Januari-Agustus 2023 sudah 3,4 juta.
"Kalau dilihat year-on-year, Agustus lalu ini 500 ribuan dibanding tahun 2019 itu, saya tidak bawa data ini, sekitar 350 ribuan," jelas Tjok Pemayun, dijumpai dalam kesempatan yang sama.
Kata Tjok Pemayun, tingkat recovery pariwisata Bali kala ini jika dibandingkan tahun 2019 baru mencapai 89 persen. Meski begitu, ia tidak menutup optimisme target 4,5 juta wisman tahun ini bisa dilampaui.
"Saya tidak ngomong angka, intinya melebihi 4,5 juta, titik," tegas Tjok Pemayun. *rat
"Rata-rata kunjungan wisman sudah 19.000 per hari," ujar Agung Rai ketika dijumpai di Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Bali, belum lama ini.
Kata Ketua PHRI Badung tiga periode ini, occupancy (tingkat hunian) hotel di Bali saat ini rata-rata 78 persen. Persebarannya di kawasan Nusa Dua, Kuta, dan kawasan Canggu. Khususnya di kawasan Canggu, occupancy hotel melampaui 80 persen.
Di luar dari indikasi occupancy hotel, kunjungan wisman ke Bali saat ini disebut sudah melebihi masa pra-pandemi. Sebelum pandemi atau tahun 2019, kunjungan wisman ke Bali rata-rata 18.000 per hari.
Tren positif ini sudah terlihat sejak bulan Juli 2023 lalu. Kala itu, rata-rata kunjungan wisman ke Bali mecapai 16.000 per hari. Dalam waktu kurang dari tiga bulan, di awal Oktober ini, kunjungan wisman sudah mencapai 19.000 per hari.
Dilihat dari ranking, wisman Australia kembali memimpin pasca sempat diambil alih oleh wisman Tiongkok saat pra-pandemi. Recovery pariwisata Bali bakal dinyatakan beres apabila kunjungan wisman Tiongkok bisa rebound.
Di samping itu, secara mengejutkan wisman India kini tengah menduduki posisi kedua dalam tingkat kunjungan. Disebut mengejutkan lantaran tidak ada direct flight (penerbangan langsung) dari India ke Bali. Adanya direct flight India-Bali juga disebut akan jadi faktor pendorong recovery.
"Melihat tren positif ini, hotel dan restoran tengah berlomba-lomba untuk meningkatkan service (pelayanan), kenyaman, kualitas, dan lain-lain," imbuh Agung Rai.
Dengan indikasi ini, PHRI Badung optimis target 4,5 juta wisman ke Bali bisa terlampau di akhir tahun 2023 ini. Agung Rai memprediksi, 5 juta wisman seharusnya bisa tercatat masuk Bali tahun ini.
Optimisme yang sama juga diutarakan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjokorda Bagus Pemayun. Kata birokrat asal Gianyar ini, kunjungan wisman Januari-Agustus 2023 sudah 3,4 juta.
"Kalau dilihat year-on-year, Agustus lalu ini 500 ribuan dibanding tahun 2019 itu, saya tidak bawa data ini, sekitar 350 ribuan," jelas Tjok Pemayun, dijumpai dalam kesempatan yang sama.
Kata Tjok Pemayun, tingkat recovery pariwisata Bali kala ini jika dibandingkan tahun 2019 baru mencapai 89 persen. Meski begitu, ia tidak menutup optimisme target 4,5 juta wisman tahun ini bisa dilampaui.
"Saya tidak ngomong angka, intinya melebihi 4,5 juta, titik," tegas Tjok Pemayun. *rat
1
Komentar