Jangan Terulang Lagi, Pj Gubernur Ajak Masyarakat Jadi Agen Perdamaian
Mengenang Tragedi Bom Bali dan Doa Perdamaian di Monumen Ground Zero, Kuta, Badung
Dari doa perdamaian di Ground Zero, Pj Gubernur Mahendra Jaya mengajak semua pihak merenung dan berdoa, memohon agar kekerasan tak lagi menghantui dunia
MANGUPURA, NusaBali
Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya mengajak semua komponen untuk menjadi agen perdamaian dunia. Ajakan tersebut disampaikannya saat menghadiri doa perdamaian dalam mengenang tragedi kemanusiaan Bom Bali I yang terjadi 21 tahun silam (12 Oktober 2002) di Monumen Ground Zero, Kuta, Badung, Kamis (12/10) sore. Kegiatan yang dihadiri ratusan warga, organisasi, instansi pemerintah dan keluarga korban.
Dalam sambutannya Pj Gubernur Mahendra Jaya mengajak semua pihak untuk kembali merenungkan peristiwa kelam yang terjadi 21 tahun lalu. Saat tragedi kemanusiaan bom Bali merenggut ratusan korban dan memporak-porandakan Bali dan hingga sampai saat ini masih menyisakan luka yang mendalam di hati sanubari semua pihak. Untuk itu, dia mengajak semua orang untuk membulatkan tekad dan terus bekerja sama agar peristiwa kelam itu jangan sampai terjadi lagi.
"Saya sangat mengapresiasi upaya setiap tahun dilaksanakan peringatan tragedi kemanusiaan ini. Hal ini sangat penting untuk mengingatkan kita semua tentang kehidupan dan perdamaian. Tidak ada hal yang lebih berarti tentang hidup dan indahnya kedamaian," ungkapnya. Menurut dia, hidup memberikan kesempatan bagi semua orang untuk bisa berbuat lebih baik, saling mencintai dan menghargai ciptaan Tuhan. Dengan kedamaian, semuanya dapat melangkah bersama untuk mensejahterakan umat manusia.
Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya mengajak semua komponen untuk menjadi agen perdamaian dunia. Ajakan tersebut disampaikannya saat menghadiri doa perdamaian dalam mengenang tragedi kemanusiaan Bom Bali I yang terjadi 21 tahun silam (12 Oktober 2002) di Monumen Ground Zero, Kuta, Badung, Kamis (12/10) sore. Kegiatan yang dihadiri ratusan warga, organisasi, instansi pemerintah dan keluarga korban.
Dalam sambutannya Pj Gubernur Mahendra Jaya mengajak semua pihak untuk kembali merenungkan peristiwa kelam yang terjadi 21 tahun lalu. Saat tragedi kemanusiaan bom Bali merenggut ratusan korban dan memporak-porandakan Bali dan hingga sampai saat ini masih menyisakan luka yang mendalam di hati sanubari semua pihak. Untuk itu, dia mengajak semua orang untuk membulatkan tekad dan terus bekerja sama agar peristiwa kelam itu jangan sampai terjadi lagi.
"Saya sangat mengapresiasi upaya setiap tahun dilaksanakan peringatan tragedi kemanusiaan ini. Hal ini sangat penting untuk mengingatkan kita semua tentang kehidupan dan perdamaian. Tidak ada hal yang lebih berarti tentang hidup dan indahnya kedamaian," ungkapnya. Menurut dia, hidup memberikan kesempatan bagi semua orang untuk bisa berbuat lebih baik, saling mencintai dan menghargai ciptaan Tuhan. Dengan kedamaian, semuanya dapat melangkah bersama untuk mensejahterakan umat manusia.
Foto: Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya meletakkan karangan bunga di Monumen Ground Zero Legian, Kuta, Badung, Kamis (12/10). -YUDA
Peristiwa Bom Bali merupakan hal yang tidak boleh terulang dan Bali sebagai destinasi wisata sangat berkepentingan agar senantiasa aman dan nyaman dan setiap orang yang datang atau pun saat berada di Bali terbebas dari rasa kekhawatiran, rasa takut akan ancaman dan gangguan. "Pemprov Bali sangat mengapresiasi dan menghaturkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah menangani peristiwa bom Bali dan mencegah peristiwa serupa terulang kembali. Pemprov Bali turut merasakan duka yang dialami korban dan keluarga korban bom Bali," urainya.
Dia juga mengajak semua pihak untuk mengarahkan pandangan ke depan, menghadapi pilihan apakah akan membiarkan kebencian, kekerasan dan penderitaan terus berputar dalam lingkaran yang tidak berujung atau akan mengubahnya menjadi berkah dan perdamaian. Penderitaan yang dihasilkan oleh peristiwa bom Bali merupakan luka yang dalam, namun setiap orang memiliki kesempatan mengubahnya menjadi sumber kekuatan dan transformasi. "Mari jadikan peristiwa ini sebagai panggilan untuk mempromosikan pemahaman toleransi dan cinta antar sesama manusia. Untuk itu, mari kita memohon kepada alam semesta kekuatan yang lebih besar atau kepercayaan masing-masing untuk mewujudkan perdamaian yang abadi. Mari kita jadikan kenangan penderitaan ini sebagai titik awal untuk menginspirasi tindakan dan membangun dunia yang lebih harmoni," ajak Pj Gubernur Mahendra Jaya.
Dari doa perdamaian di Ground Zero itu, dia juga mengajak semua pihak merenungkan dan berdoa bersama, memohon agar kekerasan dan penderitaan tidak lagi menghantui dunia serta berharap semoga cinta perdamaian dan pengampunan menyelimuti hati dan membawa ke masa depan yang lebih cemerlang. "Dengan harapan dan tekad yang kuat, semua orang dapat berdiri bersama sebagai agen perdamaian. Semoga cahaya perdamaian terus bersinar di Bali, Indonesia dan seluruh dunia," pungkasnya.
Sementara Ketua Panitia doa perdamaian, I Putu Adnyana mengungkapkan kegiatan doa perdamaian ini sudah berjalan belasan tahun dan sampai saat ini masih bisa dilaksanakan di Ground Zero. Doa bersama dilakukan bersama masyarakat dan penyintas bom Bali. Dalam doa ini juga, semuanya berharap bisa menciptakan perdamaian di wilayah Kuta dan sekitarnya. "Doa perdamaian ini digaungkan untuk perdamaian Pulau Bali ke depannya," tambah Adnyana yang juga ketua LPM Kuta ini.
Dalam doa perdamaian yang diselenggarakan dari pukul 18.00 Wita hingga 20.00 Wita itu, dihadiri Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Komjen Pol Prof Dr H Rycko Amelza Dahniel MSi, Kepala Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Drs Hasto Atmojo Suroyo MKrim, Penjabat Gubernur Bali Irjen (Purn) Sang Made Mahendra Jaya, anggota DPD RI dapil Bali yang juga Ketua Tim Investigasi Bom Bali Komjen Pol (Purn) Drs I Made Mangku Pastika MM, Kapolda Bali Irjen Pol Ida Bagus Kade Putra Narendra, Perwakilan Pemkab Badung, Kedubes Negara Amerika Serikat dan Australia dan para tokoh Kuta, serta penyintas serta keluarga korban Bom Bali. 7 dar
1
Komentar