Desak Rita Gabung Tim Bali
FPTI Tingkatkan Chemistry Nomor Beregu Putri
Sempat tidak diberikan izin, tapi akhirnya diberi waktu lima hari di Bali. Dia langsung kita ajak bergabung tim panjat tebing Bali dalam TC Sentralisasi di Hotel Batu Karu Ubung Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
Atlet panjat tebing nasional andalan Bali Desak Made Rita Kusuma Dewi resmi mulai bergabung tim panjat tebing Bali untuk menjalani latihan di Lintasan Panjat Tebing Alit Saputra Tabanan. Atlet FPTI Buleleng itu dipersiapkan tampil pada dalam kualifikasi PON single event Kejurnas di Semarang, Jawa Tengah, 24-27 Oktober.
Meski mendapatkan wild card atau lolos otomatis ke PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara, Desak Rita tetap diharapkan membangun chemistry di nomor beregu putri.
Demikian disampaikan Ketua Umum Pengprov FPTI Bali, Putu Yudi Atmika saat menyambut kedatangan Desak Rita Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kamis (12/10). Dalam acara penyambutan tersebut, Yudi Atmika didampingi jajaran pengurus KONI Bali, diantaranya Ketum I Gusti Ngurah Oka Darmawan, Sekretaris Nyoman Yamadhiputra, I Gusti Made Semarajaya, dan Nengah Sudiarta.
Menurut Yudi Atmika, Desak Rita awalnya tidak diizinkan pulang untuk latihan bersama tim panjat tebing Bali. Namun, kata Yudi Atmikan, pihaknya berupaya mengirim surat langsung ke PB FPTI dan tim pelatnas panjat tebing, agar diberikan kesempatan berlatih di Bali menjelang kualifikasi PON.
"Sempat tidak diberikan izin, tapi akhirnya dikasih waktu lima hari di Bali, dan kita langsung ajak bergabung dengan tim panjat tebing Bali TC Sentralisasi di Hotel Batu Karu Ubung Denpasar, dan latihannya tetap dipusatkan di Lintasan Panjat Tebing Lapangan Alit Saputra Tabanan," kata Yudi Atmika, yang juga pengurus KONI Bali.
Yudi Atmika mengatakan, kehadiran Desak Rita diharapkan dapat menumbuhkan chemistry di nomor beregu putri. Kelemahan yang ada pada rekan setimnya nanti diisi tiga atlet di beregu putri, diharapkan dapat terangkat oleh peran sentral Desak Rita. Selain lebih menumbuhkan kerjasama tim, kata Yudi Atmika, Desak Rita juga dapat mengangkat moral dan mental tim untuk lebih baik lagi. Dengan mental terangkat diharapkan dapat meraih tiket PON sebanyak mungkin dalam kualifikasi PON nanti.
"Istilahnya sekarang itu berbagai teknik dan penyatuan dengan tim beregu putri, semoga saja waktu lima hari dapat dimaksimalkan dengan baik pasca Desak Rita meriah medali emas pada ajang Asian Games di China," kata Yudi Atmika, yang juga pengurus KONI Bali itu.
Namun Yudi Atmika memastikan, Desak Rita tidak diizinkan pulang ke rumahnya di Buleleng. Hal itu agar dia fokus latihan dengan tim panjat tebing Bali, karena waktunya hanya dapat izin lima hari dari Pelatnas. Setelah itu Desak Rita kembali balik ke Pelatnas di Jakarta pada Selasa (17/10).
Menanggapi mengapa harus diterjunkan lagi dalam kualifikasi PON, meski telah dapat wild card di PON, kata Yudi Atima, tujuannya agar tim panjat tebing Bali dapat meraih tiket sebanyak - banyaknya di PON.
Yudi Atmika menambahkan, terlepas Desak Rita meraih medali emas di nomor Disiplin Speed World Record Putri pada International Federation of Sport Climbing (IFSC) Climbing World Championship Bern, Swiss, Agustus lalu, di nomor beregu putri sangat dibutuhkan tenaganya. Nomor kategori beregu di panjat tebing yakni nomor boulder beregu putri, nomor lead beregu putri, dan nomor speed beregu putri. Karena Desak Rita juga persiapan Olimpiade, makanya hanya diplot tampil di nomor Disiplin Speed World Record Beregu Putri.
Desak Rita sendiri mengakui perjuangan mendapatkan medali emas sangat panjang di Pelatnas. Target medali emas akhirnya terwujud di ajang Asian Games. Harapan kedepan ingin meraih prestasi puncak pada Olimpiade Paris 2024 nanti, semoga saja kembali menjadi yang terbaik.
"Suka duka dalam persiapan itu selalu ada saat kita di pelatnas, harapan kedepan semoga saja saya bisa meraih prestasi maksimal di Olimpiade," harap Desak Rita.
Menanggapi soal persiapan mensuport atlet Bali lainnya pada babak kualifikasi PON dia berharap semangat untuk rekan - rekannya lebih terangkat, terlepas kendala sarana dan prasarana yang ada. Dia berharap sarana prasarana yang kurang itu, jangan dipakai ajang untuk mengeluh, tetapi buktikan dengan prestasi.
"Untuk pulang ke Buleleng belum ada rencana, lihat situasi dulu , karena saya harus langsung latihan di tim panjat tebing Bali," kata Desak Rita.
Sementara Ketum KONI Bali, I Gusti Ngurah Oka Darmawan mengaku tetap memberikan suport kepada atletnya, tentu tetap koordinasi dengan pusat, karena Desak Rita juga atlet Pelatnas. Dia berharap akan muncul Desak Rita yang lainnya untuk bisa berprestasi di ajang internasional.
Sedangkan Sekda Pemkab Buleleng Gede Suyasa yang ikut menyambut kedatangan Desak Rita mengakui ini pertama kali orang Buleleng menjadi juara di ajang Asian Games. Slogan Buleleng bisa akhirnya mampu terwujud, harapan kedepannya tentu akan muncul patriot olahraga lainnya termasuk dari cabor lainnya.
"Apresiasi kita pasti akan berikan, apakah nanti lewat Dinas atau skema lain, ataupun tetap melalui KONI Buleleng. Yang jelas reward itu pasti," tegas Gede Suyasa. dek
Komentar