Nuanu, 'Kota Kreatif' Berkelanjutan di Pantai Nyanyi Tabanan
TABANAN, NusaBali,com - Di tengah gemuruh ombak Pantai Nyanyi di Desa Beraban, Kabupaten Tabanan, Bali, sebuah ekosistem kreatif yang akan dijadikan pusat budaya tengah dikerjakan di atas lahan seluas 44 hektare.
Sejak pembangunannya dimulai pertamakali pada bulan Oktober 2020, proyek ‘kota baru’ ini terus berproses dengan pembangunan maupun berkegiatan. Terbaru, pada Jumat (13/10/2023) malam, dua patung karya seniman Afrika Selatan Daniel Popper diresmikan di tempat yang dibenri nama Nuanu tersebut.
Patung Earth Sentinels karya seniman kelahiran kota Cape Town ini akan menjadi salah satu ikon di Nuanu.
Earth Sentinels mewakili kehadiran leluhur yang terlupakan, seperti pohon tua, yang telah menjadi fosil dalam batu dan kemudian ditempatkan kembali ke dalam hutan. Patung ini diyakini dapat mengingatkan kita akan pentingnya hubungan manusia dan alam.
"Kami percaya bahwa Nuanu akan menjadi ruang transformatif bagi para kreator dan seniman untuk berkembang," kata Ichwan Hermecz, Direktur Utama Nuanu.
Nuanu dirancang sebagai kota kreatif yang berkelanjutan. Upaya inovatif ini berfokus pada pembinaan komunitas kreatif dan inkubasi sambil mendorong kolaborasi dinamis antar komunitas, pelaku seni, budaya, bisnis kreatif, dan kewirausahaan sosial.
"Kami berkomitmen untuk pemberdayaan sektor kreatif dan pelibatan seniman lokal," kata Ichwan.
Nuanu dibagi menjadi beberapa zona, yaitu: Education center: Akan dibangun universitas internasional dan dormitary. Headquarters: Dilengkapi Oshom Hotel, retreat centre, Arcadia, dan amphitheatre.
Selanjutnya Event area: Akan dibangun Luna Beach Club dan Menara Bhuma. “Menara Bhuma akan menjadi ikon Nuanu,” kata Ichwan.
Sementara segmen The Heart akan menjadi area berdirinya art center dan fine dining restoran. Lalu Communities menjadi area taman tera, communal buildings, Odyssey, Nusantara longhouse.
Sebagai komitmen terhadap lingkungan disediakan juga Harmony area, yakni, ruang terbuka hijau. Ada pula Magic Garden area dimana patung karya seni Daniel Popper ditempatkan. Tak ketinggalan disiapkan tempat pengembangan anggrek, kupu-kupu, ecopark, secret forest, hingga stone stage.
Sebagai improvement, disiapkan pula pusat edukasi berupa pre school, sekolah dasar, Jungle Kids, Kids Academy, dan Art Village. “Keseluruhan pembangunan ditargetkan selesai akhir tahun 2025,” kata Ichwan.
Soal lingkungan juga menjadi penekanan Adhelia Intan. Petinggi di Nuanu ini memastikan pihaknya berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan.
"Kami mengalokasikan sebagian besar lahan untuk konservasi lingkungan," kata Adhelia.
Nuanu juga akan menanam 15 ribu pohon di tahun ini, mengelola sampah, dan aktif melestarikan spesies kupu-kupu yang terancam punah, kunang-kunang, dan tanaman botani seperti anggrek.
Sementara itu Tereze Strautmane yang bertugas menyiapkan konten kreatif Nuanu, mengatakan bahwa pihaknya akan menyediakan tempat bagi pengembangan seniman.
"Para seniman terpilih akan diikubasi dan mendapatkan mentor untuk pengembangan selama beberapa minggu," kata Tereze.
Konsep yang ditawarkan Nuanu ini pun mendapat respons positif dari Daniel Popper, sehingga seniman ternama asal Afrika Selatan ini setuju menempatkan karyanya patung ‘Earth Sentinels’ di Nuanu.
"Saya percaya bahwa Nuanu akan menjadi kota kreatif yang berkelanjutan," kata Daniel.
1
Komentar