UMKM Buleleng Harus Selalu Beradaptasi dan Berinovasi
SINGARAJA, NusaBali - Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM (DisdagperinkopUKM) Buleleng terus menggagas langkah progresif untuk mendorong pertumbuhan UMKM di Kabupaten Buleleng.
Salah satunya adalah dengan mengingatkan pelaku UMKM agar selalu beradaptasi dan berinovasi.
Kepala DisdagperinkopUKM Buleleng Dewa Made Sudiarta belum lama ini mengingatkan, UMKM harus selalu siap menghadapi perubahan zaman. Hal ini penting agar UMKM dapat terus bertahan dan berkembang.
"'Nandurin Karang Awak', ungkapan lokal yang berarti 'selalu belajar dan tidak berpuas diri', menjadi prinsip yang kami tekankan kepada pelaku UMKM," ujar Sudiarta.
Sudiarta menambahkan, Buleleng sendiri telah memiliki tiga sektor unggulan UMKM, yaitu olahan pangan, tekstil, dan kriya. Untuk meningkatkan kualitas produk dan pemasaran, pihaknya bersinergi dengan stakeholder di Buleleng untuk mendirikan inkubator bisnis bernama Buleleng Entrepreneur Academy (BEA).
BEA dirancang sebagai wadah pengembangan wirausaha baru, yang akan difasilitasi sesuai keahlian mereka, mulai dari pengemasan hingga pemasaran.
"Kami berharap BEA akan melahirkan generasi wirausahawan baru setiap tahun yang dapat meningkatkan ekonomi Buleleng," kata Sudiarta.
Selain itu, DisdagperinkopUKM Buleleng juga mendukung program pemerintah dalam pengembangan produk unggulan lokal Buleleng. Salah satunya adalah dengan memfasilitasi UMKM untuk mengikuti pameran dan festival lokal maupun nasional.
"Kami yakin UMKM memainkan peran kunci dalam mendorong kesejahteraan daerah dan nasional," tegas Sudiarta.7
Kepala DisdagperinkopUKM Buleleng Dewa Made Sudiarta belum lama ini mengingatkan, UMKM harus selalu siap menghadapi perubahan zaman. Hal ini penting agar UMKM dapat terus bertahan dan berkembang.
"'Nandurin Karang Awak', ungkapan lokal yang berarti 'selalu belajar dan tidak berpuas diri', menjadi prinsip yang kami tekankan kepada pelaku UMKM," ujar Sudiarta.
Sudiarta menambahkan, Buleleng sendiri telah memiliki tiga sektor unggulan UMKM, yaitu olahan pangan, tekstil, dan kriya. Untuk meningkatkan kualitas produk dan pemasaran, pihaknya bersinergi dengan stakeholder di Buleleng untuk mendirikan inkubator bisnis bernama Buleleng Entrepreneur Academy (BEA).
BEA dirancang sebagai wadah pengembangan wirausaha baru, yang akan difasilitasi sesuai keahlian mereka, mulai dari pengemasan hingga pemasaran.
"Kami berharap BEA akan melahirkan generasi wirausahawan baru setiap tahun yang dapat meningkatkan ekonomi Buleleng," kata Sudiarta.
Selain itu, DisdagperinkopUKM Buleleng juga mendukung program pemerintah dalam pengembangan produk unggulan lokal Buleleng. Salah satunya adalah dengan memfasilitasi UMKM untuk mengikuti pameran dan festival lokal maupun nasional.
"Kami yakin UMKM memainkan peran kunci dalam mendorong kesejahteraan daerah dan nasional," tegas Sudiarta.7
1
Komentar