Jelang Penetapan DCT, Dewa Nyoman Budiasa Aktif Blusukan, Sebut Tak Tebar Janji
DENPASAR, NusaBali.com - I Dewa Nyoman Budiasa (DNB), bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Bali dari Partai Gerindra mengaku tidak ada persiapan khusus menjelang penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) selain mengalir blusukan ke konstituen.
Berdasarkan lini masa pencalonan anggota legislatif KPU RI, DCT DPR RI dan DPRD bakal ditetapkan pada Jumat (3/11/2023) mendatang. Kemudian, diumumkan ke publik pada Sabtu (4/11/2023) melalui media massa.
DNB mengaku masih mengalir dengan kegiatannya selama ini yaitu menemui konstituen dan aktif di Yayasan Duwe Nyama Bali yang didirikannya. Eks calon Wakil Bupati Tabanan ini bahkan mengaku tidak menebar janji ketika bertemu konstituen.
"Persiapan saya tidak lebih dari giat-giat di masyarakat dan pengabdian kepada komunitas. Masih aktif di organisasi profesi (sebagai Sekjen Kesatuan Pelaut Indonesia). Selama ini saya turun mengalir saja," ujar DNB ketika dijumpai di Denpasar dalam sebuah kesempatan, Sabtu (14/10/2023).
Tokoh Jero Babakan, Desa Jadi, Kecamatan Kediri, Tabanan ini mengaku menawarkan pengalaman dan latar belakangnya di dunia pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan luar negeri, pertanian dan peternakan, dan adat budaya.
DNB menyebut dirinya lebih percaya diri dengan sesuatu yang telah ia pelajari dan alami selama ini. 'Depang anaké ngadanin (biarkan orang lain yang menilai) adalah filosofi Bali yang dipegangnya dalam menghadapi Pemilu Anggota Legislatif (Pileg) di Pemilu 2024 nanti.
"Secara pribadi, saya siap mengabdi untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat yang sesuai dengan kemampuan saya. Bukan janji-janji," ujar DNB.
Kata politisi dan pengusaha ini, program-program yang ditawarkannya ke konstituen merupakan hal-hal yang tengah dan telah ia geluti. Bukan saja soal ketenagakerjaan luar negeri yang berkorelasi dengan Kesatuan Pelaut Indonesia.
Sejauh ini, DNB percaya diri akan terus melenggang ke DCT DPR RI Dapil Bali Partai Gerindra. Pada pengumuman Daftar Calon Sementara (DCS) sebelumnya, namanya telah tercatat sebagai bacaleg Gerindra. Selama tidak ada 'force majeure', dirinya yakin akan resmi jadi caleg Gerindra pasca 4 November nanti.
Kata DNB, Gerindra Bali dibebankan dua kursi DPR RI. Meski tidak dimandatkan langsung oleh partai bahwa ia masuk dalam dua kursi itu, target pribadinya adalah menambah target perolehan kursi itu. Ia optimis bisa mewakilkan suara rakyat Bali di Senayan terlepas dari warna yang ia bawa di Pemilu 2024 ini.
Untuk memuluskan target pribadi ini, DNB melihat dua simpul suara yakni Kabupaten Tabanan yang merupakan wit-nya (asalnya). Kemudian, Kota Denpasar yang menjadi tempat seorang DNB berkembang menjadi seperti sekarang ini.
Seperti yang diketahui, DNB sempat tarung di Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Tabanan pada 2020 silam. Kala itu, ia maju sebagai calon Wakil Bupati Tabanan mendampingi AA Ngurah Panji Astika dan diusung oleh tiga partai yakni Golkar, NasDem, dan Demokrat.
"Tentu ketika berbicara episentrum (suara), basis saya berada di Tabanan karena saya putra Tabanan dan sebelumnya sempat maju di Pilkada," imbuh DNB.
Meski akhirnya gagal menantang basis PDIP, hal ini menjadi modal menjanjikan baginya untuk bertarung di kamar legislatif dan melenggang ke Senayan. DNB mengaku masih memegang sebagian besar orang-orang yang diajak berjuang di tahun 2020 silam itu, khususnya para relawan.
Sementara itu, DNB mengajak masyarakat menjadi subjek pemilu dan jadi pemilih cerdas meski ia berstatus bacaleg salah satu partai. Ia meminta masyarakat untuk kritis dengan menelusuri kualitas para calon sehingga rasional menentukan pilihan. Katanya, ini adalah salah satu cara menuju kedewasaan berdemokrasi. *rat
DNB mengaku masih mengalir dengan kegiatannya selama ini yaitu menemui konstituen dan aktif di Yayasan Duwe Nyama Bali yang didirikannya. Eks calon Wakil Bupati Tabanan ini bahkan mengaku tidak menebar janji ketika bertemu konstituen.
"Persiapan saya tidak lebih dari giat-giat di masyarakat dan pengabdian kepada komunitas. Masih aktif di organisasi profesi (sebagai Sekjen Kesatuan Pelaut Indonesia). Selama ini saya turun mengalir saja," ujar DNB ketika dijumpai di Denpasar dalam sebuah kesempatan, Sabtu (14/10/2023).
Tokoh Jero Babakan, Desa Jadi, Kecamatan Kediri, Tabanan ini mengaku menawarkan pengalaman dan latar belakangnya di dunia pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan luar negeri, pertanian dan peternakan, dan adat budaya.
DNB menyebut dirinya lebih percaya diri dengan sesuatu yang telah ia pelajari dan alami selama ini. 'Depang anaké ngadanin (biarkan orang lain yang menilai) adalah filosofi Bali yang dipegangnya dalam menghadapi Pemilu Anggota Legislatif (Pileg) di Pemilu 2024 nanti.
"Secara pribadi, saya siap mengabdi untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat yang sesuai dengan kemampuan saya. Bukan janji-janji," ujar DNB.
Kata politisi dan pengusaha ini, program-program yang ditawarkannya ke konstituen merupakan hal-hal yang tengah dan telah ia geluti. Bukan saja soal ketenagakerjaan luar negeri yang berkorelasi dengan Kesatuan Pelaut Indonesia.
Sejauh ini, DNB percaya diri akan terus melenggang ke DCT DPR RI Dapil Bali Partai Gerindra. Pada pengumuman Daftar Calon Sementara (DCS) sebelumnya, namanya telah tercatat sebagai bacaleg Gerindra. Selama tidak ada 'force majeure', dirinya yakin akan resmi jadi caleg Gerindra pasca 4 November nanti.
Kata DNB, Gerindra Bali dibebankan dua kursi DPR RI. Meski tidak dimandatkan langsung oleh partai bahwa ia masuk dalam dua kursi itu, target pribadinya adalah menambah target perolehan kursi itu. Ia optimis bisa mewakilkan suara rakyat Bali di Senayan terlepas dari warna yang ia bawa di Pemilu 2024 ini.
Untuk memuluskan target pribadi ini, DNB melihat dua simpul suara yakni Kabupaten Tabanan yang merupakan wit-nya (asalnya). Kemudian, Kota Denpasar yang menjadi tempat seorang DNB berkembang menjadi seperti sekarang ini.
Seperti yang diketahui, DNB sempat tarung di Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Tabanan pada 2020 silam. Kala itu, ia maju sebagai calon Wakil Bupati Tabanan mendampingi AA Ngurah Panji Astika dan diusung oleh tiga partai yakni Golkar, NasDem, dan Demokrat.
"Tentu ketika berbicara episentrum (suara), basis saya berada di Tabanan karena saya putra Tabanan dan sebelumnya sempat maju di Pilkada," imbuh DNB.
Meski akhirnya gagal menantang basis PDIP, hal ini menjadi modal menjanjikan baginya untuk bertarung di kamar legislatif dan melenggang ke Senayan. DNB mengaku masih memegang sebagian besar orang-orang yang diajak berjuang di tahun 2020 silam itu, khususnya para relawan.
Sementara itu, DNB mengajak masyarakat menjadi subjek pemilu dan jadi pemilih cerdas meski ia berstatus bacaleg salah satu partai. Ia meminta masyarakat untuk kritis dengan menelusuri kualitas para calon sehingga rasional menentukan pilihan. Katanya, ini adalah salah satu cara menuju kedewasaan berdemokrasi. *rat
1
Komentar