Top Model Indonesia Nobatkan Model Muda Terbaik Bali 2023
DENPASAR, NusaBali.com - Sashing and Crowning Ceremony menutup rangkaian Top Model Indonesia Provinsi Bali Tahun 2023 pada Sabtu (14/10/2023) malam di Get Up Bali, Jalan Teuku Umar Nomor 143 Denpasar.
Setelah melewati fase seleksi dan pelatihan selama 10 bulan sejak Januari 2023, sebanyak 65 finalis dari 150 peserta perwakilan kabupaten/kota se-Bali berhasil lolos melaju ke penjurian final.
Penjurian final ini digelar pada Minggu (1/10/2023) lalu dan berlangsung di Jejak Bali Kuliner, di seberang Get Up Bali. Di tahap ini, 45 wakil Provinsi Bali telah ditetapkan untuk melaju ke tingkat nasional yang bakal digelar di Bali pada November mendatang.
Selama hampir setahun dilatih, para kontestan diberikan pengetahuan holistik tentang dunia modeling. Tidak sekadar cara berjalan di runway dan trik menghadapi lensa kamera, bakat para kontestan juga dieksplorasi.
Hasilnya, 9 model muda terbaik berhasil membawa pulang gelar Top Photo Model & Top Model Indonesia Bali Tahun 2023. Mereka juga berhak membawa pulang Piala Bergilir Wakil Gubernur Bali.
"Ajang (pemilihan foto model) ini adalah yang tertua di Indonesia. Kali ini memasuki tahun ke-43 dan sudah terselenggara sejak tahun 1980," ujar Robby Maramis, Ketua Umum Yayasan Pembina Peraga Mode Indonesia (YPPMI) di sela acara.
Kata Robby, gelaran ini memiliki tiga kategori utama yaitu Kategori Cilik, Remaja, dan Dewasa. Per kategorinya menobatkan tiga Top Photo Model & Top Model Indonesia Bali 2023.
Untuk Top Photo Model & Top Model Indonesia Bali Kategori Cilik diraih oleh Blessya Charity Prayogi (Denpasar), Ayu Amelia Putri Darmayanti (Badung), dan Putu Binar Cahaya Mas Siva Dana (Gianyar).
Ida Ayu Ketut Tri Pradnyana Wati (Badung), I GAAN Mirah Diah Andini Dindia (Jembrana), dan Anais Mae Thais Petit de Bantel (Badung) berhasil mengungguli kontestan lain di Kategori Remaja.
Kemudian, Kategori Dewasa diisi oleh pemegang predikat saudara kembar dari Gianyar yaitu I Gusti Ayu Eka Diah Pradnya Paramitha dan I Gusti Ayu Dwi Indah Pradnya Paramitha, juga satu wakil Denpasar yakni Ni Made Berliana Sari Ardika.
Menariknya, Anais, 14, salah satu pemegang predikat di Kategori Remaja merupakan WNA berdarah Prancis-Argentina. Ibu Anais, Solange de Bantel, disebut eks kontestan Miss Argentina pada beberapa tahun lampau.
Berkaca dari sang ibu, Anais ingin menapaki ajang pageant atau kecantikan dengan mengikuti Top Model Indonesia Bali ini. Di samping itu, dua saudara perempuannya juga semuanya memiliki ketertarikan di dunia modeling.
"Saya terinspirasi karena ibu saya dulu sempat ikut Miss Argentina, jadi saya ingin mengikuti jejaknya," kata Anais yang juga siswi Sekolah CHIS Denpasar ini usai acara.
Selain Anais yang menetap di Badung, ada juga Mirah, 14, dari Kategori Remaja yang jauh-jauh datang ke Denpasar mewakili Kabupaten Jembrana. Kata siswi SMPN 1 Negara ini, ia belajar banyak dan berproses lewat ajang ini.
"Yang pastinya bisa menambah ilmu, menambah percaya diri untuk tampil di atas panggung dan bersaing," beber Mirah yang sedang ancar-ancar ikut Putri Cilik Indonesia.
Pada tahun 2021, Mirah sempat mengikuti ajang Top Model Indonesia tingkat nasional. Kala itu ia berhasil meraih predikat Peragawati Terbaik. Kali ini, ia ingin meraih pencapaian yang lebih tinggi yaitu predikat Top Photo Model & Top Model Indonesia 2023 dengan Piala Bergilir Presiden RI.
Usai ajang Top Model Indonesia di tingkat provinsi ini, khususnya 9 pemegang predikat tertinggi ini bakal bersaing dengan wakil dari daerah lain di Grand Final Top Model Indonesia 2023.
"Bersyukur berkat dukungan orangtua. Setelah ini akan terus latihan untuk Grand Final Nasional. Beruntung bisa ikut karena saya dulunya introvert tapi sekarang lebih terpacu untuk tampil dan bersaing," tutur Berliana, 15, pemegang predikat di Kategori Dewasa.
Sementara itu, I Dewa Nyoman Budiasa, Pembina YPPMI menegaskan, ajang ini sebagai wahana generasi belia untuk menantang diri dan berekspresi. Dunia modeling, kata Dewa Budi, sudah jadi budaya dunia tapi bukan berarti meninggalkan budaya lokal.
"Ini bagian dari ekonomi kreatif yang harus didukung dan dikembangkan. Dunia mode itu sama seperti musik, we cannot stop music, we cannot stop fashion. Budaya lokal itu juga bisa dimasukkan dengan pembaruan sesuai zamannya," ungkap Dewa Budi.
Hal ini diutarakan Dewa Budi menanggapi perpaduan gerakan tari Bali dan fashion show kebaya yang dimasukkan ke dalam atraksi pembuka dan selingan Top Model Indonesia Bali 2023. Ia berharap, ke depannya budaya lokal tetap hidup meski di tengah dinamika budaya dunia yang dirayakan di Bali. *rat
Penjurian final ini digelar pada Minggu (1/10/2023) lalu dan berlangsung di Jejak Bali Kuliner, di seberang Get Up Bali. Di tahap ini, 45 wakil Provinsi Bali telah ditetapkan untuk melaju ke tingkat nasional yang bakal digelar di Bali pada November mendatang.
Selama hampir setahun dilatih, para kontestan diberikan pengetahuan holistik tentang dunia modeling. Tidak sekadar cara berjalan di runway dan trik menghadapi lensa kamera, bakat para kontestan juga dieksplorasi.
Hasilnya, 9 model muda terbaik berhasil membawa pulang gelar Top Photo Model & Top Model Indonesia Bali Tahun 2023. Mereka juga berhak membawa pulang Piala Bergilir Wakil Gubernur Bali.
"Ajang (pemilihan foto model) ini adalah yang tertua di Indonesia. Kali ini memasuki tahun ke-43 dan sudah terselenggara sejak tahun 1980," ujar Robby Maramis, Ketua Umum Yayasan Pembina Peraga Mode Indonesia (YPPMI) di sela acara.
Kata Robby, gelaran ini memiliki tiga kategori utama yaitu Kategori Cilik, Remaja, dan Dewasa. Per kategorinya menobatkan tiga Top Photo Model & Top Model Indonesia Bali 2023.
Untuk Top Photo Model & Top Model Indonesia Bali Kategori Cilik diraih oleh Blessya Charity Prayogi (Denpasar), Ayu Amelia Putri Darmayanti (Badung), dan Putu Binar Cahaya Mas Siva Dana (Gianyar).
Ida Ayu Ketut Tri Pradnyana Wati (Badung), I GAAN Mirah Diah Andini Dindia (Jembrana), dan Anais Mae Thais Petit de Bantel (Badung) berhasil mengungguli kontestan lain di Kategori Remaja.
Kemudian, Kategori Dewasa diisi oleh pemegang predikat saudara kembar dari Gianyar yaitu I Gusti Ayu Eka Diah Pradnya Paramitha dan I Gusti Ayu Dwi Indah Pradnya Paramitha, juga satu wakil Denpasar yakni Ni Made Berliana Sari Ardika.
Menariknya, Anais, 14, salah satu pemegang predikat di Kategori Remaja merupakan WNA berdarah Prancis-Argentina. Ibu Anais, Solange de Bantel, disebut eks kontestan Miss Argentina pada beberapa tahun lampau.
Berkaca dari sang ibu, Anais ingin menapaki ajang pageant atau kecantikan dengan mengikuti Top Model Indonesia Bali ini. Di samping itu, dua saudara perempuannya juga semuanya memiliki ketertarikan di dunia modeling.
"Saya terinspirasi karena ibu saya dulu sempat ikut Miss Argentina, jadi saya ingin mengikuti jejaknya," kata Anais yang juga siswi Sekolah CHIS Denpasar ini usai acara.
Selain Anais yang menetap di Badung, ada juga Mirah, 14, dari Kategori Remaja yang jauh-jauh datang ke Denpasar mewakili Kabupaten Jembrana. Kata siswi SMPN 1 Negara ini, ia belajar banyak dan berproses lewat ajang ini.
"Yang pastinya bisa menambah ilmu, menambah percaya diri untuk tampil di atas panggung dan bersaing," beber Mirah yang sedang ancar-ancar ikut Putri Cilik Indonesia.
Pada tahun 2021, Mirah sempat mengikuti ajang Top Model Indonesia tingkat nasional. Kala itu ia berhasil meraih predikat Peragawati Terbaik. Kali ini, ia ingin meraih pencapaian yang lebih tinggi yaitu predikat Top Photo Model & Top Model Indonesia 2023 dengan Piala Bergilir Presiden RI.
Usai ajang Top Model Indonesia di tingkat provinsi ini, khususnya 9 pemegang predikat tertinggi ini bakal bersaing dengan wakil dari daerah lain di Grand Final Top Model Indonesia 2023.
"Bersyukur berkat dukungan orangtua. Setelah ini akan terus latihan untuk Grand Final Nasional. Beruntung bisa ikut karena saya dulunya introvert tapi sekarang lebih terpacu untuk tampil dan bersaing," tutur Berliana, 15, pemegang predikat di Kategori Dewasa.
Sementara itu, I Dewa Nyoman Budiasa, Pembina YPPMI menegaskan, ajang ini sebagai wahana generasi belia untuk menantang diri dan berekspresi. Dunia modeling, kata Dewa Budi, sudah jadi budaya dunia tapi bukan berarti meninggalkan budaya lokal.
"Ini bagian dari ekonomi kreatif yang harus didukung dan dikembangkan. Dunia mode itu sama seperti musik, we cannot stop music, we cannot stop fashion. Budaya lokal itu juga bisa dimasukkan dengan pembaruan sesuai zamannya," ungkap Dewa Budi.
Hal ini diutarakan Dewa Budi menanggapi perpaduan gerakan tari Bali dan fashion show kebaya yang dimasukkan ke dalam atraksi pembuka dan selingan Top Model Indonesia Bali 2023. Ia berharap, ke depannya budaya lokal tetap hidup meski di tengah dinamika budaya dunia yang dirayakan di Bali. *rat
Komentar