Buleleng Antisipasi Bencana Musim Hujan
Mitigasi menghadapi bencana banjir mulai dilakukan dengan normalisasi sungai dan pembersihan saluran air.
SINGARAJA, NusaBali
Jelang musim hujan yang diprediksi mulai bulan November mendatang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng melakukan mitigasi bencana.
Sejumlah upaya preventif mulai dilakukan sebagai langkah antisipatif bersama sejumlah pihak. Salah satunya normalisasi aliran sungai dan pembersihan saluran air.
Berdasarkan rilis dari Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Bali, prakiraan awal musim penghujan terjadi pada bulan November. “Puncak musim hujan di Buleleng diperkirakan datang pada Januari-Februari mendatang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi, Minggu (15/10).
Musim penghujan di Buleleng juga disebut mengalami kelambatan dengan intensitas rendah. Meski demikian, langkah antisipatif tetap harus dilakukan untuk menghindari hal-hal diluar kendali. Mitigasi bencana dilakukan bersama instansi terkait TNI/Polri, instansi vertikal dan juga relawan desa.
Jelang musim hujan yang diprediksi mulai bulan November mendatang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng melakukan mitigasi bencana.
Sejumlah upaya preventif mulai dilakukan sebagai langkah antisipatif bersama sejumlah pihak. Salah satunya normalisasi aliran sungai dan pembersihan saluran air.
Berdasarkan rilis dari Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Bali, prakiraan awal musim penghujan terjadi pada bulan November. “Puncak musim hujan di Buleleng diperkirakan datang pada Januari-Februari mendatang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi, Minggu (15/10).
Musim penghujan di Buleleng juga disebut mengalami kelambatan dengan intensitas rendah. Meski demikian, langkah antisipatif tetap harus dilakukan untuk menghindari hal-hal diluar kendali. Mitigasi bencana dilakukan bersama instansi terkait TNI/Polri, instansi vertikal dan juga relawan desa.
Foto: Kalak BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi. -IST
“Mitigasi bencana saat musim penghujan kami susun bersama relawan desa bertugas memetakan potensi bencana dan daerah rawan bencana termasuk mengedukasi warga yang tinggal di daerah rawan untuk tetap waspada,” jelas Ariadi.
Selain itu instansi terkait juga telah bergerak. Seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng sudah mulai melakukan pembersihan dan normalisasi aliran sungai. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) juga rutin membersihkan dan memperbaiki drainase dan selokan.
Sementara itu untuk langkah pencegahan dukungan kesadaran masyarakat juga sangat diperlukan. Terutama kesadaran peduli terhadap lingkungan. Tidak membuang sampah sembarangan yang membuat saluran air mampet dan menjadi penyebab utama banjir di awal musim penghujan.
Sedangkan untuk antisipasi pohon tumbang, BPBD Buleleng akan berkoordinasi dengan Balai Jalan dan Dinas PUTR Provinsi Bali sebagai pihak berwenang, agar bisa di-assesment awal untuk mencegah sesuatu hal yang tidak diinginkan. BPBD Buleleng juga ditegaskan Ariadi membuka pelayanan 24 jam melalui tim Pusdalops dan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk penanganan darurat bencana. 7k23
Selain itu instansi terkait juga telah bergerak. Seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng sudah mulai melakukan pembersihan dan normalisasi aliran sungai. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) juga rutin membersihkan dan memperbaiki drainase dan selokan.
Sementara itu untuk langkah pencegahan dukungan kesadaran masyarakat juga sangat diperlukan. Terutama kesadaran peduli terhadap lingkungan. Tidak membuang sampah sembarangan yang membuat saluran air mampet dan menjadi penyebab utama banjir di awal musim penghujan.
Sedangkan untuk antisipasi pohon tumbang, BPBD Buleleng akan berkoordinasi dengan Balai Jalan dan Dinas PUTR Provinsi Bali sebagai pihak berwenang, agar bisa di-assesment awal untuk mencegah sesuatu hal yang tidak diinginkan. BPBD Buleleng juga ditegaskan Ariadi membuka pelayanan 24 jam melalui tim Pusdalops dan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk penanganan darurat bencana. 7k23
Komentar