Metode Belajar ‘Gasing’ Siap Disebarluaskan
SINGARAJA, NusaBali - Sebanyak 32 orang guru matematika menuntaskan pelatihan metode pembelajaran Gampang, Asyik, dan Menyenangkan (Gasing).
Mereka yang disiapkan menjadi trainer, akan menyebarluaskan metode gasing kepada seluruh guru matematika yang ada di Buleleng. Puluhan guru matematika ini telah menjalani pelatihan sejak Senin (2/10) hingga Rabu (18/10) mendatang.
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana meninjau langsung proses pelatihan metode gasing di SDN 3 Banjar Jawa, Minggu (15/10) siang. Lihadnyana didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Made Astika, sempat menguji pemahaman beberapa guru dan siswa terkait materi yang didapatkan.
Usai pemantauan Lihadnyana menyebut Pemkab Buleleng merespons dengan cepat program nasional ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Buleleng. Terlebih Buleleng dikenal sebagai Kota Pendidikan yang sudah sepantasnya diberikan perhatian khusus. Terutama menjadi pelopor pembaharuan dan pengembangan metode pembelajaran yang dapat menunjang mutu pendidikan.
“Ini sebuah terobosan membuat siswa senang belajar matematika. Setelah ini, guru-guru yang sudah mendapatkan pelatihan akan menjadi trainer mengimbas seluruh guru di Buleleng. Targetnya nanti Desember sudah ditraining sehingga Januari 2024 bisa diterapkan kepada seluruh siswa,” ucap Lihadnyana.
Sementara itu penemu metode gasing Prof Yohanes Surya yang juga hadir langsung di Buleleng mengatakan metode yang ditemukannya tidak hanya untuk melatih matematika. Tetapi juga keterampilan berkolaborasi, komunikasi dan karakter juga akan terbentuk secara tidak langsung.
Yohanes menyebut Kabupaten Buleleng merupakan kabupaten pertama di Bali yang menerima pelatihan metode ini. Buleleng sebagai kota pendidikan mendapat prioritas dari pemerintah pusat, selain juga respon pemerintah sangat cepat dan bagus.
“Yang merespons cepat ya Buleleng ini. Kami sih, siapa saja yang cepat respons, itu yang kami dahulukan. Setelah selesai 32 orang trainer ini, nanti pelatihan selanjutnya dilakukan Pemda. Harapan kami setelah ada pelatihan dan penerapan metode ini nilai numerasi Buleleng yang masih rendah saat ini bisa meningkat,” terang Yohanes Surya. 7k23
Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana meninjau langsung proses pelatihan metode gasing di SDN 3 Banjar Jawa, Minggu (15/10) siang. Lihadnyana didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Made Astika, sempat menguji pemahaman beberapa guru dan siswa terkait materi yang didapatkan.
Usai pemantauan Lihadnyana menyebut Pemkab Buleleng merespons dengan cepat program nasional ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Buleleng. Terlebih Buleleng dikenal sebagai Kota Pendidikan yang sudah sepantasnya diberikan perhatian khusus. Terutama menjadi pelopor pembaharuan dan pengembangan metode pembelajaran yang dapat menunjang mutu pendidikan.
“Ini sebuah terobosan membuat siswa senang belajar matematika. Setelah ini, guru-guru yang sudah mendapatkan pelatihan akan menjadi trainer mengimbas seluruh guru di Buleleng. Targetnya nanti Desember sudah ditraining sehingga Januari 2024 bisa diterapkan kepada seluruh siswa,” ucap Lihadnyana.
Sementara itu penemu metode gasing Prof Yohanes Surya yang juga hadir langsung di Buleleng mengatakan metode yang ditemukannya tidak hanya untuk melatih matematika. Tetapi juga keterampilan berkolaborasi, komunikasi dan karakter juga akan terbentuk secara tidak langsung.
Yohanes menyebut Kabupaten Buleleng merupakan kabupaten pertama di Bali yang menerima pelatihan metode ini. Buleleng sebagai kota pendidikan mendapat prioritas dari pemerintah pusat, selain juga respon pemerintah sangat cepat dan bagus.
“Yang merespons cepat ya Buleleng ini. Kami sih, siapa saja yang cepat respons, itu yang kami dahulukan. Setelah selesai 32 orang trainer ini, nanti pelatihan selanjutnya dilakukan Pemda. Harapan kami setelah ada pelatihan dan penerapan metode ini nilai numerasi Buleleng yang masih rendah saat ini bisa meningkat,” terang Yohanes Surya. 7k23
Komentar