Hujan Masih Akan Mengguyur, Kunjungan ke Wisata Tirta Turun
Hujan dengan intensitas ringan yang terjadi beberapa hari belakang pada sejumlah wilayah di Bali dipicu oleh perlambatan penurunan suhu di utara ekuator.
MANGUPURA, NusaBali
Sebenarnya pada bulan Juli kondisi cuaca sudah kering, namun hingga kini masih terjadi variasi hujan. Bila dilihat secara umum atau lebih luas, kondisi yang sekarang ini dipengaruhi oleh perlambatan penurunan suhu air laut.
Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pelayanan Jasa Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Decky Irmawan, mengatakan, potensi terjadinya hujan masih akan terjadi selama tiga hari ke depan. Sebenarnya pada bulan Juli ini di utara ekuator seharusnya suhu sudah lebih hangat. Suhu air laut kini kehangatannya bergeser ke arah utara ekuator. Tetapi hingga kini suhu yang berada di sebelah selatan ekuator masih bertahan.
Menurutnya, meski sebenarnya kini terjadi perubahan namun tak serta merta ketika terjadi panas di utara ekuator suhu di selatan mendingin. Tahun ini suhu di selatan terlambat untuk menjadi dingin.
“Kalau kita melihat temperatur air laut secara umum berada di atas rata-rata. Potensi pembentukan awan juga masih ada. Kemudian kalau kita perhatikan di lapisan 5.000 sampai dengan 10.000 feet atau sekitar tiga kilometer kelembabannya masih cukup memungkinkan mendukung terjadinya proses terjadinya awan-awan penghujan. Potensi terjadi hujan di wilayah Bali bagian selatan, tengah, dan timur. Potensi hujannya secara umum ringan. Hujan cenderung terjadi pagi hingga sore hari,” tutur Irmawan, Senin (10/7).
Sementara untuk musim penghujan pada November tahun ini diprakirakan normal. “Bagi masyarakat petani informasi musim penghujan tahun ini diprakirakan terjadi normal. Tetapi perlu diketahui ini merupakan informasi awal. Kami akan terus mutakhirkan data informasi terkait cuaca ini,” lanjutnya.
Akibat cuaca buruk yang terjadi beberapa hari belakangan, membawa dampak negatif terhadap usaha water sport di Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Dikonfirmasi terpisah Ketua Gahawisri Badung I Nyoman Wana Putra mengatakan selama beberapa hari belakangan para pelaku usaha water sport ekstra hati-hati, karena yang diutamakan adalah faktor keselamatan. “Yang bisa kami mainkan hanya permainan yang memungkinkan untuk keselamatan. Permainan yang kami suguhkan tergantung cuaca yang terjadi setiap hari,” ujarnya.
Menurutnya kondisi ini sebenarnya normal terjadi setiap tahunnya, namun yang berbeda tahun ini terjadi hujan. “Akibat kondisi cuaca yang tak mendukung ini terjadi penurunan jumlah pengunjung. Penurunannya tak terlalu signifikan. Tahun lalu dengan tahun sekarang cuacAnya berbeda. Tahun sebelumnya jumlah pengunjung lebih banyak karena cuacanya mendukung. Wisatawan yang dominan berkunjung ke Tanjung Benoa adalah wisatawan dari China,” kata Wana Putra. *cr64
Komentar