Optimis Wisatawan Jepang Meningkat
Penerbangan Narita-Denpasar akan Ditambah
DENPASAR, NusaBali - Pasar wisatawan Jepang diperkirakan akan bangkit dan pulih kembali. Hal tersebut menyusul informasi rencana penambahan frekuensi penerbangan langsung Garuda dari Narita (Jepang) ke Denpasar (Bali).
GM Bandara I Gusti Ngurah Rai-Bali, Handy Heryudhitiawan membenarkan ada rencana penambahan frekuensi penerbangan dari maskapai Garuda Indonesia.
“Berdasarkan pembicaraan dengan pihak Garuda Indonesia, saat ini national flight carrier tersebut (Garuda Indonesia-red) fokus pada rute yang telah beroperasi dengan rencana menambah frekuensi penerbangannya,” ungkap Handy Heryudithiawan, melalui pesan WA, Minggu(15/10).
Lanjutnya, selain rute Bali-Narita yang ditambah frekuensinya dari 5 kali menjadi 7 kali seminggu, ada rute lain yang rencananya juga akan ditambah frekuensi penerbangannya, yaitu rute Merlbourne, Incheon dan Singapura.
Sebagai pengelola bandara, kata Handy Heryudhitiawan, pihaknya tentu menyambut baik hal tersebut, dengan memberi dukungan penuh. Antara lain ketersediaan parking stand, slot penerbangan hingga fasilitas pendukung lainnya.
Hingga triwulan III tahun 2023, Bandara I Gusti Ngurah Rai telah melayani 15.826.321 penumpang, dimana 54 persennya atau 8.562.048 adalah penumpang internasional.
“Saat ini Bandara I Gusti Ngurah Rai melayani 30 rute internasional dengan 36 maskapai,” ujar Handy Heryudhitiawan. .
Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies(ASITA)Bali, bergembira dengan rencana peningkatan frekuensi penerbangan rute Narita- Denpasar, dari 5 kali dalam sepekan menjadi 7 kali dalam sepekan.
Ketua DPD ASITA Bali, Putu Winastra optimistis penambahan frekuensi penerbangan Narita-Denpasar oleh Garuda Indonesia akan meningkatkan kunjungan wisatawan Jepang ke Bali.
“Salah satu kunci masuknya wisatawan, dalam hal ini wisman adalah kemudahan akses. Dalam hal ini akses penerbangan,” jelasnya.
Dia berharap segmen ‘Pasar Jepang’ segera bangkit dan pulih kembali, sebagaimana sebelum pandemi Covid-19.
Dimana sebelum pandemi, wisatawan Jepang masuk dalam 5 besar jumlah wisman ke Bali, bersama Australia, China dan yang lainnya.
“Semoga setelah penambahan penerbangan langsung, pasar Jepang bangkit dan pulih kembali,” ucap Winasta, pemilik KBA Tur ini.
Data dari Bali Tourism Board atau Gabungan Industri Pariwisata Bali (GIPI Bali) per September, jumlah wisman Jepang ke Bali 16.267. Dengan jumlah tersebut, kontribusi wisman Jepang hanya 3,0 persen. Dengan jumlah tersebut, Jepang ada diperingkat sebelas.
Sedang jumlah total wisman ke Bali pada September 545.167. Wisman Australia, India dan China berada diperingkat 1, 2 dan 3 dalam hal jumlah yang terbanyak ke ke Bali. Seluruhnya ada 20 negara yang warga negaranya tercatat sebagai wisatawan ke Bali. Yang ke-20 adalah Vietnam.
Sebelumnya dalam 10 besar jumlah wisman ke Bali yang dicatat Badan Pusat Statistik Provinsi Bali(BPS Bali) periode Januari-Agustus, wisman Jepang tidak masuk. Sepuluh besar jumlah wisman ke Bali pada Januari -Agustus adalah Australia, India, Inggris, Tiongkok, Amerika Serikat, Singapura , Korea Selatan, Prancis,Malaysia dan Vietnam. Kumulatif jumlah wisman dalam 8 bulan itu 3.418.907 orang. K17.
Komentar