Petugas Temukan Peluru di Tubuh Satwa Perburuan Liar
SINGARAJA, NusaBali - Belasan bangkai satwa hasil perburuan liar di hutan kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, telah diperiksa dan dikubur. Dari pemeriksaan tersebut, seluruh satwa dinyatakan mati karena luka tembak pada bagian leher.
Pengendali Ekosistem Hutan TNBB, drh Hana Retno Erdianti menyampaikan saat memeriksa satwa-satwa tersebut, pihaknya menemukan sebuah peluru yang masih melekat pada hewan kijang. Serpihan proyektil peluru itu telah diserahkan pada aparat Polres Buleleng untuk dijadikan sebagai barang bukti. "Dari hasil pemeriksaan, ada luka tembak yang tembus ke daerah tubuh yang lain. Bahkan kami temukan ada satu peluru yang masih menempel di kulit salah satu hewan kijang. Kami kurang tahu jenis pelurunya apa, sudah kami serahkan ke polisi sebagai barang bukti," jelasnya, Senin (16/10) siang.
Ia mengatakan, 11 ekor kijang yang mati terdiri dari 4 ekor jantan dan 7 ekor betina, kemudian 1 ekor merupakan rusa jantan, dan 3 ekor babi hutan terdiri dari 1 jantan dan 2 betina. Dari hasil pemeriksaan, belasan satwa yang mati itu sudah dewasa dengan rentangan usia empat hingga lima tahun. "Sudah dewasa semua, yang kijang sudah ada tanduknya," imbuhnya.
Setelah diperiksa, belasan bangkai satwa itu dikubur di kawasan TNBB tak jauh dari kandang karantina, Sabtu (14/10) sore. Retno menyebut kijang, rusa maupun babi hutan memang hidup dengan cara bergerombol. Sehingga tidak heran dalam kasus perburuan liar ini banyak satwa yang mati tertembak. Pihaknya menduga pelaku perburuan liar ini mengincar satwa-satwa yang ada di kawasan TNBB untuk kepentingan konsumsi, atau sekadar menyalurkan hobi berburu. "Kalau yang jantan mungkin untuk mencari tanduknya, atau mungkin juga untuk dijual dagingnya karena jumlahnya cukup banyak," katanya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika mengatakan hingga saat ini anggota Sat Reskrim Polres Buleleng sedang mencari pemilik KTP, yang ditemukan tertinggal di dalam mobil milik terduga pelaku. Pemilik KTP itu diketahui warga asal Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
"Belum bisa dipastikan apakah pemilik KTP itu sebagai pelaku atau bukan. Anggota masih di barat mencari yang bersangkutan dan mengumpulkan informasi. Sejauh ini belum ada indikasi melarikan diri," singkatnya. Diberitakan sebelumnya, petugas Taman Nasional Bali Barat (TNBB) memergoki pelaku perbruan liar membawa 11 ekor kijang, 1 ekor rusa dan 3 ekor babi hutan yang telah mati diangkut sebuah mobil, di kawasan hutan TNBB di wilayah Banjar Dinas Tegal Bunder, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, pada Sabtu (14/10) dinihari. 7 mzk
Ia mengatakan, 11 ekor kijang yang mati terdiri dari 4 ekor jantan dan 7 ekor betina, kemudian 1 ekor merupakan rusa jantan, dan 3 ekor babi hutan terdiri dari 1 jantan dan 2 betina. Dari hasil pemeriksaan, belasan satwa yang mati itu sudah dewasa dengan rentangan usia empat hingga lima tahun. "Sudah dewasa semua, yang kijang sudah ada tanduknya," imbuhnya.
Setelah diperiksa, belasan bangkai satwa itu dikubur di kawasan TNBB tak jauh dari kandang karantina, Sabtu (14/10) sore. Retno menyebut kijang, rusa maupun babi hutan memang hidup dengan cara bergerombol. Sehingga tidak heran dalam kasus perburuan liar ini banyak satwa yang mati tertembak. Pihaknya menduga pelaku perburuan liar ini mengincar satwa-satwa yang ada di kawasan TNBB untuk kepentingan konsumsi, atau sekadar menyalurkan hobi berburu. "Kalau yang jantan mungkin untuk mencari tanduknya, atau mungkin juga untuk dijual dagingnya karena jumlahnya cukup banyak," katanya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika mengatakan hingga saat ini anggota Sat Reskrim Polres Buleleng sedang mencari pemilik KTP, yang ditemukan tertinggal di dalam mobil milik terduga pelaku. Pemilik KTP itu diketahui warga asal Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
"Belum bisa dipastikan apakah pemilik KTP itu sebagai pelaku atau bukan. Anggota masih di barat mencari yang bersangkutan dan mengumpulkan informasi. Sejauh ini belum ada indikasi melarikan diri," singkatnya. Diberitakan sebelumnya, petugas Taman Nasional Bali Barat (TNBB) memergoki pelaku perbruan liar membawa 11 ekor kijang, 1 ekor rusa dan 3 ekor babi hutan yang telah mati diangkut sebuah mobil, di kawasan hutan TNBB di wilayah Banjar Dinas Tegal Bunder, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, pada Sabtu (14/10) dinihari. 7 mzk
1
Komentar