Pj Gubernur Dampingi Wapres Buka Sidang Tahunan AALCO Ke-61
MANGUPURA, NusaBali - Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya ikut mendampingi Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin membuka Sidang Tahunan Ke-61 Asian African Legal Consultative Organization (AALCO) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), The Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Senin (16/10). Agenda kegiatan AALCO di Pulau Dewata diharapkan membawa pesan perdamaian hingga ke Timur Tengah.
Pembukaan Sidang Tahunan AALCO dihadiri 47 negara yang terdiri dari 32 negara Asia dan 15 negara Afrika. Pertemuan AALCO juga rencananya akan dihadiri oleh delegasi dari 41 negara pengamat dan 21 organisasi internasional.
Wapres Ma’ruf Amin dalam sambutannya mengatakan sangat mengapresiasi pertemuan tersebut, karena ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah sidang tahunan yang diselenggarakan di Bali akan membahas mengenai isu-isu hukum yang menjadi kepentingan bersama antara negara-negara Asia dan Afrika.
Wapres Ma’ruf Amin juga menyerukan agar perang antara kelompok Hamas Palestina dan Israel segera dihentikan karena sudah menelan ribuan korban jiwa. “Saya kira hari ini lebih dari 4.000 orang terbunuh, karena itu harus segera dihentikan,” kata Wapres.
Menurut Wapres Ma’ruf Amin solusi yang harus dijalankan untuk kedua belah pihak yakni kesepakatan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yakni solusi dua negara atau two state solution. “Mengenai masalah penyelesaian dua negara yang ini barang kali masih harus terus dilakukan,” imbuhnya.
Dia pun mengharapkan agar momentum AALCO Ke-61 yang saat ini sedang berlangsung di Bali, dapat berperan penting dalam menyatakan penghentian segera perang antara Hamas Palestina dan Israel. Pasalnya, lanjut Wapres Ma’ruf Amin, masalah Palestina menjadi salah satu perhatian penting di kawasan Asia Afrika. “Oleh karena itu saya ingin juga konferensi ini menyatakan supaya perang segera dihentikan karena ini menyangkut masalah kemanusiaan,” ujar Wapres.
Wapres Ma’ruf Amin juga menyatakan suara bangsa Asia dan Afrika merupakan elemen penting pembentukan arsitektur hukum internasional. Maka dari itu, AALCO harus dapat menjadi mitra sejajar dengan organisasi regional dan global lain dan memiliki posisi tawar yang kuat. Dengan demikian, pembentukan instrumen dan rezim hukum internasional tidak dikendalikan oleh negara-negara yang secara tradisional mendominasi tata hukum internasional. “AALCO berakar dari semangat zaman bahwa tata politik dan hukum internasional harus mencerminkan pandangan serta kepentingan bangsa Asia dan Afrika,” tegasnya.
Sementara itu, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly, menjelaskan AALCO adalah sebuah organisasi antar pemerintah yang didirikan pada 1956 untuk meningkatkan kerja sama dan pertukaran pandangan mengenai isu-isu hukum yang menjadi kepentingan bersama antara negara-negara Asia dan Afrika. AALCO merupakan salah satu hasil penting dari Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung.
“Indonesia memiliki pengalaman di bidang perampasan aset yang kompleks, melalui berbagai modus, dan melibatkan lebih dari satu yurisdiksi. Indonesia akan berbagi pengalaman ini dengan negara-negara anggota AALCO,” ucap Yasonna.
Kegiatan AALCO ke-61 dihadiri oleh HE Uma Sekhar President of the 60 Annual Session of AALCO, HE Dr Kamalinne Pinitpuvadal, Sekretaris Jenderal AALCO, serta undangan dari 47 negara ikut meramaikan sidang tahunan ini. 7 cr78, dar
Wapres Ma’ruf Amin dalam sambutannya mengatakan sangat mengapresiasi pertemuan tersebut, karena ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah sidang tahunan yang diselenggarakan di Bali akan membahas mengenai isu-isu hukum yang menjadi kepentingan bersama antara negara-negara Asia dan Afrika.
Wapres Ma’ruf Amin juga menyerukan agar perang antara kelompok Hamas Palestina dan Israel segera dihentikan karena sudah menelan ribuan korban jiwa. “Saya kira hari ini lebih dari 4.000 orang terbunuh, karena itu harus segera dihentikan,” kata Wapres.
Menurut Wapres Ma’ruf Amin solusi yang harus dijalankan untuk kedua belah pihak yakni kesepakatan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yakni solusi dua negara atau two state solution. “Mengenai masalah penyelesaian dua negara yang ini barang kali masih harus terus dilakukan,” imbuhnya.
Dia pun mengharapkan agar momentum AALCO Ke-61 yang saat ini sedang berlangsung di Bali, dapat berperan penting dalam menyatakan penghentian segera perang antara Hamas Palestina dan Israel. Pasalnya, lanjut Wapres Ma’ruf Amin, masalah Palestina menjadi salah satu perhatian penting di kawasan Asia Afrika. “Oleh karena itu saya ingin juga konferensi ini menyatakan supaya perang segera dihentikan karena ini menyangkut masalah kemanusiaan,” ujar Wapres.
Wapres Ma’ruf Amin juga menyatakan suara bangsa Asia dan Afrika merupakan elemen penting pembentukan arsitektur hukum internasional. Maka dari itu, AALCO harus dapat menjadi mitra sejajar dengan organisasi regional dan global lain dan memiliki posisi tawar yang kuat. Dengan demikian, pembentukan instrumen dan rezim hukum internasional tidak dikendalikan oleh negara-negara yang secara tradisional mendominasi tata hukum internasional. “AALCO berakar dari semangat zaman bahwa tata politik dan hukum internasional harus mencerminkan pandangan serta kepentingan bangsa Asia dan Afrika,” tegasnya.
Sementara itu, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly, menjelaskan AALCO adalah sebuah organisasi antar pemerintah yang didirikan pada 1956 untuk meningkatkan kerja sama dan pertukaran pandangan mengenai isu-isu hukum yang menjadi kepentingan bersama antara negara-negara Asia dan Afrika. AALCO merupakan salah satu hasil penting dari Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung.
“Indonesia memiliki pengalaman di bidang perampasan aset yang kompleks, melalui berbagai modus, dan melibatkan lebih dari satu yurisdiksi. Indonesia akan berbagi pengalaman ini dengan negara-negara anggota AALCO,” ucap Yasonna.
Kegiatan AALCO ke-61 dihadiri oleh HE Uma Sekhar President of the 60 Annual Session of AALCO, HE Dr Kamalinne Pinitpuvadal, Sekretaris Jenderal AALCO, serta undangan dari 47 negara ikut meramaikan sidang tahunan ini. 7 cr78, dar
Komentar