Low Season, TPK di Desa Munduk Tetap Tinggi
DENPASAR, NusaBali - Perkembangan positif pariwisata Bali benar- benar terasa sampai ke pelosok. Contohnya di Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng.
Sampai dengan bulan Oktober, tamu khususnya wisman masih betah di salah satu desa wisata dengan suhu sejuk ini. Tingkat hunian kamar dari akomodasi di Munduk masih tinggi, yakni 80 persen.
Ketua Ikatan Akomodasi Munduk (IAM) I Ketut Edi Astana, mengatakan Senin(16/10). “Syukur masih tetap ada wisatawan,” ujarnya.
Padahal tahun-tahun sebelumnya, kedatangan wisatawan biasanya hanya bertahan sampai September. Sesudahnya khususnya saat low season yang biasanya terjadi pada bulan September hingga November, turis asing biasanya terus menyusut bahkan bisa sampai kosong. Namun pada tahun 2023 ini, wisatawan masih terbilang ramai di Munduk.
Cuaca sejuk, dengan pemandangan alam pedesaan khas pegunungan menjadi magnet Munduk. “Di tempat lain, cuaca gerah, tetapi di sini (Munduk) tetap sejuk,” unkapnya.
Memang, temperatur udara dirasakan meningkat, namun Munduk tetap sejuk. Diperkirakan, fakto sejuk itu menjadi salah satu faktor mengapa wisatawan masih doyan datang ke Munduk. Terutama, wisatawan manca negara dari Eropa yang banyak suka menginap di akomodasi-akomodasi milik warga.
Hanya sampai dengan Oktober ini, belum ada permintaan kamar oleh wisatawan ke Munduk. “Mudah-mudahan segera ramai kembali, sehingga pariwisata tetap hidup,” terangnya. Terutama saat moment Natal dan Tahun Baru nanti, ada kemungkinan wisman yang datang menginap ramai lagi.
Untuk diketahui Munduk, merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Buleleng. Danau dan hutan Tamblingan, Air Terjun Munduk, persawahan, perkebunan kopi dan cengkeh, antara lain daya tarik wisatanya. K17.
Komentar