Bali Pasok 50 Ribu Sapi Potong
Bali menjadi salah satu pemasok utama kebutuhan sapi potong untuk Jakarta, Bogor Depok Tanggerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Tiap Tahun ke Jabodetabek
DENPASAR, NusaBali
Tidak kurang dari 50 ribu ekor sapi potong dikirim dalam setahun. Jumlah pengiriman per bulan tidak sama, namun berkisar 1.000 ekor lebih. Peningkatan pengiriman berlipat jelang dan pada saat dekat puncak hari keagamaan, Idul Fitri dan Idul Adha. Bisa mencapai 6000 hingga 17.000 ekor.
Demikian dipaparkan Kabid Kesehatan Hewan Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pengolahan dan Pemasaran (Bidkeswan) Dinas Perternakan Provinsi Bali Drh I Ketut Gede Nata Kesuma di Denpasar, Selasa (11/7).
“Itu semua terpantau karena setiap pengiriman wajib mendapatkan rekomendasi dari Dinas ( Dinas Perternakan),” jelas Nata Kesuma.
Rekomendasi tersebut menyangkut jumlah pengiriman ternak dalam hal ini pengiriman sapi antar pulau. Rekomendasi tersebut melengkapi rekomendasi kesehatan ternak dari Kabupaten/Kota. Sekaligus untuk menjaga jumlah ‘kouta’ pengiriman sudah sesuai dengan batasan atau tidak. “Ini untuk tetap menjaga populasi sapi Bali,” tandas Kesumanya.
Semua itu kata Nata Kesuma, diatur berdasarkan Perda No 2/2003 tentang pengiriman sapi ke luar daerah. Terus lebih lanjut dalam Pergub No 31/2016. Sejauh ini tujuan utama pengiriman ke Jabodetabek. Ke daerah lain juga ada,namun tidak signifikan atau kasuistis saja.
Nata Kesuma mengaku mengaku belum ada kendala terkait penerbitan rekomendasi seperti pembatalan rekomendasi teknis untuk perdagangan sapi antar pulau tersebut. Kata dia, itu karena prosesya dari kabupaten/kota sudah jelas, memulai dari rekomendasi kesehatan ternak yang dikeluarkan kabupaten/kota.
Sapi yang diantarpulaukan merupakan sapi potong (jantan) bukan merupakan sapi betina. Populasi sapi Bali (2016) sebanyak 546.370 ekor. Dari 9 kabupaten/kota populasi sapi terbanyak di Karangasem sebanyak 127.757 ekor. Disusul Buleleng dengan populasi 125.439 ekor dan Bangli dengan populasi 74.793 ekor. *k17
DENPASAR, NusaBali
Tidak kurang dari 50 ribu ekor sapi potong dikirim dalam setahun. Jumlah pengiriman per bulan tidak sama, namun berkisar 1.000 ekor lebih. Peningkatan pengiriman berlipat jelang dan pada saat dekat puncak hari keagamaan, Idul Fitri dan Idul Adha. Bisa mencapai 6000 hingga 17.000 ekor.
Demikian dipaparkan Kabid Kesehatan Hewan Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pengolahan dan Pemasaran (Bidkeswan) Dinas Perternakan Provinsi Bali Drh I Ketut Gede Nata Kesuma di Denpasar, Selasa (11/7).
“Itu semua terpantau karena setiap pengiriman wajib mendapatkan rekomendasi dari Dinas ( Dinas Perternakan),” jelas Nata Kesuma.
Rekomendasi tersebut menyangkut jumlah pengiriman ternak dalam hal ini pengiriman sapi antar pulau. Rekomendasi tersebut melengkapi rekomendasi kesehatan ternak dari Kabupaten/Kota. Sekaligus untuk menjaga jumlah ‘kouta’ pengiriman sudah sesuai dengan batasan atau tidak. “Ini untuk tetap menjaga populasi sapi Bali,” tandas Kesumanya.
Semua itu kata Nata Kesuma, diatur berdasarkan Perda No 2/2003 tentang pengiriman sapi ke luar daerah. Terus lebih lanjut dalam Pergub No 31/2016. Sejauh ini tujuan utama pengiriman ke Jabodetabek. Ke daerah lain juga ada,namun tidak signifikan atau kasuistis saja.
Nata Kesuma mengaku mengaku belum ada kendala terkait penerbitan rekomendasi seperti pembatalan rekomendasi teknis untuk perdagangan sapi antar pulau tersebut. Kata dia, itu karena prosesya dari kabupaten/kota sudah jelas, memulai dari rekomendasi kesehatan ternak yang dikeluarkan kabupaten/kota.
Sapi yang diantarpulaukan merupakan sapi potong (jantan) bukan merupakan sapi betina. Populasi sapi Bali (2016) sebanyak 546.370 ekor. Dari 9 kabupaten/kota populasi sapi terbanyak di Karangasem sebanyak 127.757 ekor. Disusul Buleleng dengan populasi 125.439 ekor dan Bangli dengan populasi 74.793 ekor. *k17
Komentar