Penentuan Cawagub SGB Diminta Transparan
Tjok Pemecutan menegaskan Golkar bisa menjaring sebanyak-banyaknya kandidat Cawagub untuk mencari yang terbaik.
DENPASAR, NusaBali
Ida Tjokorda Pemecutan XI bereaksi dengan munculnya Anak Agung Ngurah Damar Negara sebagai salah satu kandidat Cawagub I Ketut Sudikerta yang berjuluk Sudikerta Gubernur Bali (SGB). Sesepuh Golkar Bali ini tidak mau disebut merengek soal munculnya sang putra sebagai Cawagub SGB. Dia meminta melepaskan proses itu di Partai Golkar secara sehat dan kompetitif.
Damar Negara yang alumni STPDN Jati Nangor, Jawa Barat, kini salah satu pejabat eselon di Pemkab Badung diusulkan dari Golkar Denpasar sebagai nominator Cawagub SGB saat rapat Tim Pilkada Golkar Bali sebulan lalu. Dalam rapat di DPD Golkar Bali itu Damar Negara masuk bersama 13 nama cawagub, yang akan dikirimkan ke DPP Golkar. Namun dalam proses simulasi hanya 7 nama yang muncul sebagai Cawagub SGB.
“Saya tidak akan merengek agar anak saya dipakai Cawagub. Saya paham betul ada proses dan mekanisme partai,” ujar Tjok Pemecutan, belum lama ini. Namun demikian kata Tjok Pemecutan proses di Partai Golkar berjalan objektif. Sudikerta pun diminta supaya mempertimbangkan secara matang calon yang akan diajak tandem. “Saya hanya minta semuanya berjalan objektif, prosesnya kompetitif dan transparan. Sudikerta saya harapkan bisa menimbang dengan baik dan objektif dalam penentuan Cawagub,” kata mantan Ketua DPRD Badung ini.
Tjok Pemecutan menegaskan Golkar bisa menjaring sebanyak-banyaknya kandidat untuk mencari yang terbaik. “Silahkan lah berjalan dengan mekanisme dan fair, inventarisir sebanyak-banyaknya. Nggak masalah. Yang penting fair. Saya juga nggak mau anak saya diinventarisir sebagai cawagub karena ayahnya tokoh Golkar. Cek dulu ke masyarakat, bukan karena ayahnya,” tegas anggota Dewan Pertimbangan (Wantimbang) DPD I Golkar Bali ini.
Tjok Pemecutan juga menegaskan Damar Negara yang berstatus PNS di Pemkab Badung tidak pernah didorong-dorong menjadi calon wakil gubernur. Karena sejak awal memang diminta berkarir sebagai abdi negara (PNS). “Tetapi dia (Damar Negara) sudah sejak kecil mengikuti kegiatan saya di Golkar. Termasuk juga kegiatan saya dalam sosial kemasyarakatan. Bisa dicek juga ke masyarakat,” tegas pria yang akrab di sapa Manik Parasara waktu masih walaka ini.
Sebelumnya Ketua Pemenangan Pemilu DPD I Partai Golkar Wilayah Denpasar, Anak Agung Ngurah Agung, Sabtu (8/7) mengatakan dalam rapat DPD I Golkar Bali di Sekretariat DPD I Golkar Bali, diminta oleh Tim Pilkada menyodorkan nama kandidat cawagub Sudikerta. Nah saat itu Ngurah Agung menyodorkan Damar Negara yang tak lain putra Tjok Pemecutan. Namun Ngurah Agung mengaku usulan tersebut ‘lenyap’ tidak dimunculkan dalam simulasi DPP Golkar.
”Padahal saya sendiri diminta nama cawagub oleh Tim Pilkada. Dari 11 nama yang dicatat, saya ingat persis ada Damar Negara. Karena saya yang usulkan,” ujar Ngurah Agung. Sementara terkait dengan lenyapnya Damar Negara di DPP, Ketua Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra saat dikonfirmasi mengatakan tidak ada nama Damar Negara masuk di DPP. “Saya sudah cek sesuai yang berkembang di media. Nama-nama yang dikirimkan ke DPP sebagai Cawagub Sudikerta belum ada masuk. Memang ada inventarisir di DPD Golkar Bali oleh Tim Pilkada. Namun kemungkinan saat penggodokan di DPD Golkar Bali, tidak semua diikutkan untuk dikirimkan ke DPP. Itu sepenuhnya kewenangan DPD Golkar Bali,” kata mantan Sekretaris DPD II Golkar Badung ini.
Gus Adhi mengatakan dalam penentuan Cawagub nanti tetap ada proses. Dan nanti yang paling berperan menentukan adalah Cagub Sudikerta sendiri. “Yang jelas kalau ada nama diusulkan pasti diproses, disurvei dengan mekanisme. Dan Sudikerta menentukan nanti siapa Cawagub yang akan dipakai tandem,” tegas politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini. *nat
Damar Negara yang alumni STPDN Jati Nangor, Jawa Barat, kini salah satu pejabat eselon di Pemkab Badung diusulkan dari Golkar Denpasar sebagai nominator Cawagub SGB saat rapat Tim Pilkada Golkar Bali sebulan lalu. Dalam rapat di DPD Golkar Bali itu Damar Negara masuk bersama 13 nama cawagub, yang akan dikirimkan ke DPP Golkar. Namun dalam proses simulasi hanya 7 nama yang muncul sebagai Cawagub SGB.
“Saya tidak akan merengek agar anak saya dipakai Cawagub. Saya paham betul ada proses dan mekanisme partai,” ujar Tjok Pemecutan, belum lama ini. Namun demikian kata Tjok Pemecutan proses di Partai Golkar berjalan objektif. Sudikerta pun diminta supaya mempertimbangkan secara matang calon yang akan diajak tandem. “Saya hanya minta semuanya berjalan objektif, prosesnya kompetitif dan transparan. Sudikerta saya harapkan bisa menimbang dengan baik dan objektif dalam penentuan Cawagub,” kata mantan Ketua DPRD Badung ini.
Tjok Pemecutan menegaskan Golkar bisa menjaring sebanyak-banyaknya kandidat untuk mencari yang terbaik. “Silahkan lah berjalan dengan mekanisme dan fair, inventarisir sebanyak-banyaknya. Nggak masalah. Yang penting fair. Saya juga nggak mau anak saya diinventarisir sebagai cawagub karena ayahnya tokoh Golkar. Cek dulu ke masyarakat, bukan karena ayahnya,” tegas anggota Dewan Pertimbangan (Wantimbang) DPD I Golkar Bali ini.
Tjok Pemecutan juga menegaskan Damar Negara yang berstatus PNS di Pemkab Badung tidak pernah didorong-dorong menjadi calon wakil gubernur. Karena sejak awal memang diminta berkarir sebagai abdi negara (PNS). “Tetapi dia (Damar Negara) sudah sejak kecil mengikuti kegiatan saya di Golkar. Termasuk juga kegiatan saya dalam sosial kemasyarakatan. Bisa dicek juga ke masyarakat,” tegas pria yang akrab di sapa Manik Parasara waktu masih walaka ini.
Sebelumnya Ketua Pemenangan Pemilu DPD I Partai Golkar Wilayah Denpasar, Anak Agung Ngurah Agung, Sabtu (8/7) mengatakan dalam rapat DPD I Golkar Bali di Sekretariat DPD I Golkar Bali, diminta oleh Tim Pilkada menyodorkan nama kandidat cawagub Sudikerta. Nah saat itu Ngurah Agung menyodorkan Damar Negara yang tak lain putra Tjok Pemecutan. Namun Ngurah Agung mengaku usulan tersebut ‘lenyap’ tidak dimunculkan dalam simulasi DPP Golkar.
”Padahal saya sendiri diminta nama cawagub oleh Tim Pilkada. Dari 11 nama yang dicatat, saya ingat persis ada Damar Negara. Karena saya yang usulkan,” ujar Ngurah Agung. Sementara terkait dengan lenyapnya Damar Negara di DPP, Ketua Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra saat dikonfirmasi mengatakan tidak ada nama Damar Negara masuk di DPP. “Saya sudah cek sesuai yang berkembang di media. Nama-nama yang dikirimkan ke DPP sebagai Cawagub Sudikerta belum ada masuk. Memang ada inventarisir di DPD Golkar Bali oleh Tim Pilkada. Namun kemungkinan saat penggodokan di DPD Golkar Bali, tidak semua diikutkan untuk dikirimkan ke DPP. Itu sepenuhnya kewenangan DPD Golkar Bali,” kata mantan Sekretaris DPD II Golkar Badung ini.
Gus Adhi mengatakan dalam penentuan Cawagub nanti tetap ada proses. Dan nanti yang paling berperan menentukan adalah Cagub Sudikerta sendiri. “Yang jelas kalau ada nama diusulkan pasti diproses, disurvei dengan mekanisme. Dan Sudikerta menentukan nanti siapa Cawagub yang akan dipakai tandem,” tegas politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini. *nat
Komentar