Perseteruan Antara Jukir dan Beach Boy di Pantai Kuta Berakhir Damai
Diterangkan Ketua Satgas Pantai Kuta, I Wayan Sirna dirinya menyaksikan langsung jukir dan beach boy tersebut menandatangani surat perjanjian agar tidak mengulangi perbuatan serupa.
“Kemarin (Selasa) mereka sudah membuat surat perjanjian dan bermediasi untuk tidak mengulangi lagi kejadian serupa. Jadi kemarin sudah damai,” ungkap Sirna, Rabu (18/10/2023).
Sirna juga mengatakan bahwa beach boy yang terlibat perseteruan itu bukanlah salah satu pedagang pantai. Melainkan pegawai freelance yang bekerja di Pantai Kuta. Mereka berdua pun terang dia bukan warga asli Kuta, tetapi warga asal Sumatra dan Jawa yang bekerja di Kuta.
Dalam keterangan terbarunya, Sirna memaparkan kronologi kejadian yang berawal dari laporan perkelahian di parkiran motor depan pusat perbelanjaan Beachwalk Shopping Center. Sirna menjelaskan bahwa perkelahian tersebut dipicu oleh ketidaksetujuan beach boy terhadap petugas parkir yang melarangnya untuk memarkirkan kendaraan di area depan pintu masuk Pantai Kuta.
Pelarangan tersebut terjadi karena keberadaan kendaraan yang terparkir menghalangi akses bagi sejumlah wisatawan yang hendak mengunjungi Pantai Kuta. Konflik tersebut kemudian berlanjut menjadi adu argumen yang berujung pada terjadinya keributan antara keduanya.
“Jukir ini kan niatnya baik mau merapikan space parkir karena ada tamu yang mau lewat. Namun beach boy ini melawan, dan dia (beach boy) ini bilang kalau dia dibentak-bentak dan dia tidak terima,” ungkapnya.
“Kami juga akan menindak tegas jika ke depannya ada yang kembali mencoreng citra pariwisata Kuta,” tutupnya. *ris
Komentar