Rai Wahyuni Sanjaya Nilai Final Lomba Posyandu di Selemadeg Barat
Konsisten Berantas Stunting di Tabanan
TABANAN, NusaBali - Ketua TP PKK Tabanan Rai Wahyuni Sanjaya kembali melaksanakan penilaian lomba Posyandu di Banjar Yeh Silah, Desa Lumbung Kauh, Selemadeg Barat, Rabu (18/10).
Kegiatan yang telah dilakukan secara road show selama kurun waktu sepekan ini bagian dari menjalankan mandat sebagai Bunda Asuh Stunting di Tabanan. Tujuannya tiada lain menekan dan mengurangi angka stunting di bumi lumbung berasnya Bali.
Lomba Posyandu tersebut sudah dilakukan satu bulan lalu. Saat ini sudah ada tiga Posyandu yang nilainya bagus. Tiga inilah yang dimonitoring untuk nantinya ditentukan pemenang juara I, II, dan III.
Kehadirannya saat itu, di samping memberikan penilaian terhadap kinerja Posyandu yang telah turut andil secara gotong-royong menyukseskan program PKK, juga untuk bertatap muka dan temu rindu dengan masyarakat Selemadeg Barat.
Tujuan inovasi program melalui Lomba Posyandu ini tiada lain adalah untuk berfokus dalam mengatasi permasalahan stunting yang menjadi program prioritas pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten.
“Posyandu Tunjung Mekar kalau sudah masuk ke 3 besar, sudah luar biasa namanya. Lomba ini dibuat sebenarnya untuk lebih memberi semangat lagi, karena Posyandu kan memang sudah berjalan rutin di setiap bulan, di lomba ini saya ingin memantapkan lagi program penurunan stunting karena itu menjadi prioritas utama kita, dari pusat sampai ke seluruh daerah. Di Posyandu bisa ditambah lagi misalnya lewat sosialisasi dan pemberian makanan tambahan," sebut Bunda Rai.
Untuk diketahui bersama, pada 2022, Kabupaten Tabanan telah sukses menurunkan angka stunting yang mulanya sebesar 9,2% menjadi 8,2%. Bunda Rai optimis, di tahun 2023 ini, angka stunting bisa lebih menurun lagi, hingga bisa mencapai target provinsi yakni sebesar 6%.
Pihaknya beserta jajaran dan seluruh komponen terkait, selalu berupaya bekerja keras serta berkolaborasi untuk menangani permasalahan stunting, khususnya yang ada di Kabupaten Tabanan. “Kemarin kita sudah meraih juara untuk Petik Aksi, penanganan stunting terbaik seluruh Indonesia, itu tidak terlepas dari kerjasama kita semua, baik dari pemerintah, stakeholder, Masyarakat semua sinerginya sudah baik. Kalau kita lebih maksimal, persentase bisa kita turunkan lagi. Saya tidak bisa berjalan sendiri, tapi kalau kita semakin bersinergi dari dinas dan stakeholder kekuatannya luar biasa, menjalankan program masing-masing dengan tujuan utama yang sama,” paparnya.
Menurutnya Lomba Posyandu sebagai salah satu aksi nyata dalam upaya penanganan stunting, di mana hulunya adalah di desa. Sebab dari Posyandu, dapat terdeteksi anak-anak yang berpotensi stunting dan dapat segera diberikan penanganan dengan kolaborasi bersama Puskesmas setempat dan para kader Posyandu di desa. "Penanganannya pun dapat diatasi dengan beragam cara, seperti pemeriksaan kesehatan rutin, pemberian PMT bagi Ibu hamil dan balita, perhatian dan pola asuh orangtua, hingga konseling pra-nikah," ujar Bunda Rai.
Sementara itu Perbekel Desa Lumbung Kauh, I Ketut Arsa Widana menyambut baik kehadiran Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan beserta jajaran. Sebab beragam inovasi untuk mendukung keberlangsungan program sudah dijalankan secara optimal. Termasuk, program-program yang secara rutin dilaksanakan oleh desa yang bersinergi di kader PKK maupun Posyandu yang ada di wilayah banjar.
“Keberadaan Posyandu di Desa Lumbung Kauh beragam. Ada Posyandu Balita, remaja dan lansia, Posyandu untuk calon pengantin (catin) dan ibu jamil. Inovasinya juga sudah melalui kunjungan rumah," jelas Widana.
Bahkan dia menambahkan Inovasi Desa Lumbung Kauh, ada juga program Gertak Senjamu atau gerakan serentak sehat dengan minum jamu, dan Program Pintar atau peningkatan karakter anak sejak dini dengan budaya mesatua berkolaborasi dengan PKB Bina keluarga Balita, Bank Sampah Desa, UP2K PKK dan rutin pemberian PMT untuk ibu hamil. "Jadi kita di desa optimalkan dengan cara bersinergi menjalankan," tandasnya. @des
Lomba Posyandu tersebut sudah dilakukan satu bulan lalu. Saat ini sudah ada tiga Posyandu yang nilainya bagus. Tiga inilah yang dimonitoring untuk nantinya ditentukan pemenang juara I, II, dan III.
Kehadirannya saat itu, di samping memberikan penilaian terhadap kinerja Posyandu yang telah turut andil secara gotong-royong menyukseskan program PKK, juga untuk bertatap muka dan temu rindu dengan masyarakat Selemadeg Barat.
Tujuan inovasi program melalui Lomba Posyandu ini tiada lain adalah untuk berfokus dalam mengatasi permasalahan stunting yang menjadi program prioritas pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten.
“Posyandu Tunjung Mekar kalau sudah masuk ke 3 besar, sudah luar biasa namanya. Lomba ini dibuat sebenarnya untuk lebih memberi semangat lagi, karena Posyandu kan memang sudah berjalan rutin di setiap bulan, di lomba ini saya ingin memantapkan lagi program penurunan stunting karena itu menjadi prioritas utama kita, dari pusat sampai ke seluruh daerah. Di Posyandu bisa ditambah lagi misalnya lewat sosialisasi dan pemberian makanan tambahan," sebut Bunda Rai.
Untuk diketahui bersama, pada 2022, Kabupaten Tabanan telah sukses menurunkan angka stunting yang mulanya sebesar 9,2% menjadi 8,2%. Bunda Rai optimis, di tahun 2023 ini, angka stunting bisa lebih menurun lagi, hingga bisa mencapai target provinsi yakni sebesar 6%.
Pihaknya beserta jajaran dan seluruh komponen terkait, selalu berupaya bekerja keras serta berkolaborasi untuk menangani permasalahan stunting, khususnya yang ada di Kabupaten Tabanan. “Kemarin kita sudah meraih juara untuk Petik Aksi, penanganan stunting terbaik seluruh Indonesia, itu tidak terlepas dari kerjasama kita semua, baik dari pemerintah, stakeholder, Masyarakat semua sinerginya sudah baik. Kalau kita lebih maksimal, persentase bisa kita turunkan lagi. Saya tidak bisa berjalan sendiri, tapi kalau kita semakin bersinergi dari dinas dan stakeholder kekuatannya luar biasa, menjalankan program masing-masing dengan tujuan utama yang sama,” paparnya.
Menurutnya Lomba Posyandu sebagai salah satu aksi nyata dalam upaya penanganan stunting, di mana hulunya adalah di desa. Sebab dari Posyandu, dapat terdeteksi anak-anak yang berpotensi stunting dan dapat segera diberikan penanganan dengan kolaborasi bersama Puskesmas setempat dan para kader Posyandu di desa. "Penanganannya pun dapat diatasi dengan beragam cara, seperti pemeriksaan kesehatan rutin, pemberian PMT bagi Ibu hamil dan balita, perhatian dan pola asuh orangtua, hingga konseling pra-nikah," ujar Bunda Rai.
Sementara itu Perbekel Desa Lumbung Kauh, I Ketut Arsa Widana menyambut baik kehadiran Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan beserta jajaran. Sebab beragam inovasi untuk mendukung keberlangsungan program sudah dijalankan secara optimal. Termasuk, program-program yang secara rutin dilaksanakan oleh desa yang bersinergi di kader PKK maupun Posyandu yang ada di wilayah banjar.
“Keberadaan Posyandu di Desa Lumbung Kauh beragam. Ada Posyandu Balita, remaja dan lansia, Posyandu untuk calon pengantin (catin) dan ibu jamil. Inovasinya juga sudah melalui kunjungan rumah," jelas Widana.
Bahkan dia menambahkan Inovasi Desa Lumbung Kauh, ada juga program Gertak Senjamu atau gerakan serentak sehat dengan minum jamu, dan Program Pintar atau peningkatan karakter anak sejak dini dengan budaya mesatua berkolaborasi dengan PKB Bina keluarga Balita, Bank Sampah Desa, UP2K PKK dan rutin pemberian PMT untuk ibu hamil. "Jadi kita di desa optimalkan dengan cara bersinergi menjalankan," tandasnya. @des
1
Komentar