TPA Suwung Terbakar, TPST Samtaku Mengwitani Berjibaku Olah Kenaikan Volume Sampah
Normalnya, TPST yang dikelola PT Reciki Mantap Jaya ini hanya menerima rata-rata 30-40 ton sampah per hari. Sejak Jumat (13/10/2023), volume sampah meningkat dan kini rata-rata sampah yang masuk per hari mencapai 80-90 ton.
"Setelah terjadi musibah itu (kebakaran di TPA Suwung), saya diinformasikan oleh DLHK Badung untuk siaga menerima 'tumpahan' sampah dan melakukan penyesuaian kerja," ujar Rai Suwita, Plant Manager TPST Samtaku Mengwitani dijumpai di lokasi pada Kamis (19/10/2023).
Kata Rai, selama seminggu berjalan TPST yang bersebelahan dengan Terminal Tipe A Mengwi ini bisa merealisasikan pengelolaan sampah sebanyak 150-200 ton. Per harinya, 40-50 ton sampah ditangani oleh 109 pekerja yang dibagi ke dalam dua shitf kerja. Total TPST ini beroperasi mulai 07.00-22.00 Wita.
Truk-truk yang masuk ke TPST Samtaku Mengwitani sepenuhnya berasal dari Kabupaten Badung. Di samping itu, TPST ini memang didesain sebagai backup dari Pusat Daur Ulang (PDU) Mengwitani di lingkungan yang sama namun dikelola Pemkah Badung.
Rai menjelaskan, setiap truk yang masuk membawa sampah akan ditimbang. Setelah muatan sampahnya di-unloading, truk itu kembali ditimbang. Selisih berat ini menunjukkan tonase sampah yang masuk. Kemudian, sampah-sampah itu akan melewati beberapa kali sortir.
Sampah yang sudah disortir kemudian diolah sesuai jenisnya menjadi kompos dan refuse derived fuel (RDF). Selain itu, sebagian sampah juga ada yang dimusnahkan melalui pembakaran insenator.
"Volume sampah sekarang ini memang overload. Tapi, kami berusaha mengoptimalkan teknologi dan SDM yang ada," tutur Rai mengimbuhkan bahwa pihaknya memerlukan tambahan insenator untuk meningkatkan realisasi pengananan sampah.
Sejauh ini, TPST ini masih memaksimalkan kinerja satu line pengolahan, didukung dua loader dan satu ekskavator. Rai berharap dalam waktu dekat ini ada penambahan line termasuk di dalamnya insinerator untuk menaikkan volume realisasi penanganan sampah. *rat
Komentar