Hendak Ngogo Koin, Malah Temukan Granat Aktif
TABANAN, NusaBali - Warga Banjar Tuakilang Kelod, Desa Denbantas, Kecamatan/Kabupaten Tabanan dibuat heboh, Rabu (18/10) malam.
Hal ini menyusul seorang anak kelas 1 SMP, I Gede Ari DP,13, menemukan granat aktif di Sungai Yeh Empas sekitar 150 meter dari pemukiman warga Banjar Tuakilang Kelod.
Granat berbentuk nanas ini ditemukan saat Gede Ari mandi di sungai bersama teman-temannya. Bahkan sempat digunakan mainan hingga akhirnya dibawa pulang. Dari hasil identifikasi granat tersebut identik dengan granat type nomor 36 Hand Grenade (Milis Bomb). Informasi yang dihimpun granat ditemukan Gede Ari, Rabu pukul 14.00 Wita saat dia mandi di sungai. Selain itu Gede Ari bersama temannya juga hendak mencari koin sisa upacara Pitra Yadnya di sungai tersebut.
Sedang asyik mencari koin dan mandi tiba-tiba dia menemukan granat berbentuk nanas yang awalnya dikira batu. Granat itu sempat dijadikan mainan dan dibawa pulang.
Hingga akhirnya paman Gede Ary, I Ketut Darmadi melihat barang yang ditemukan keponakannya aneh dan lebih mirip granat. Akhirnya temuan ini dilaporkan kepada Kelian Dinas Banjar Tuakilang Belodan I Gusti Ngurah Rai yang selanjutnya menghubungi Bhabinkamtibmas dan Polsek Tabanan. Sebelum aparat kepolisian turun granat tersebut ditaruh di lahan kosong yang masih berdekatan dengan rumah bocah SMP tersebut. Barulah Rabu malam sekitar pukul 19.30 Wita Polsek Tabanan turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan pemasangan garis polisi.
Granat berbentuk nanas ini ditemukan saat Gede Ari mandi di sungai bersama teman-temannya. Bahkan sempat digunakan mainan hingga akhirnya dibawa pulang. Dari hasil identifikasi granat tersebut identik dengan granat type nomor 36 Hand Grenade (Milis Bomb). Informasi yang dihimpun granat ditemukan Gede Ari, Rabu pukul 14.00 Wita saat dia mandi di sungai. Selain itu Gede Ari bersama temannya juga hendak mencari koin sisa upacara Pitra Yadnya di sungai tersebut.
Sedang asyik mencari koin dan mandi tiba-tiba dia menemukan granat berbentuk nanas yang awalnya dikira batu. Granat itu sempat dijadikan mainan dan dibawa pulang.
Hingga akhirnya paman Gede Ary, I Ketut Darmadi melihat barang yang ditemukan keponakannya aneh dan lebih mirip granat. Akhirnya temuan ini dilaporkan kepada Kelian Dinas Banjar Tuakilang Belodan I Gusti Ngurah Rai yang selanjutnya menghubungi Bhabinkamtibmas dan Polsek Tabanan. Sebelum aparat kepolisian turun granat tersebut ditaruh di lahan kosong yang masih berdekatan dengan rumah bocah SMP tersebut. Barulah Rabu malam sekitar pukul 19.30 Wita Polsek Tabanan turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan pemasangan garis polisi.
Kemudian sekitar pukul 22.25 Wita Kapolres Tabanan AKBP Leo Dedy Defretes didampingi Wakapolres Tabanan I Gede Made Surya Atmaja Putra juga turun melakukan pemantauan dan sekitar pukul 23.16 Wita menyusul personel Jibom Sat Brimobda Polda Bali dipimpin AKP Noeryadi beserta 6 anggota tiba di lokasi. Selanjutnya mengamankan benda diduga granat tersebut dan dibawa ke Polsek Tabanan untuk dititipkan. Kemudian, Kamis (19/10) pukul 06.00 Wita Granat nanas itu dimusnahkan di Pantai Yeh Gangga, Tabanan.
Kapolsek Tabanan, AKP I Nyoman Sumantara mengatakan granat sudah diamankan tim Gegana. Granat yang ditemukan adalah Granat Nanas diduga masih aktif karena bagian fisik pin masih utuh namun gelang penarik sudah karatan. "Gelangnya itu sudah karatan karena berada di tempat lembab atau air terlalu lama," jelasnya.
Dia pun mengucap syukur kejadian penemuan granat tidak sampai menimbulkan hal yang tak diinginkan seperti kasus penemuan granat sebelumnya di Tabanan yang menimbulkan korban jiwa. "Pengecekan langsung turut dilakukan Pak Kapolres dan Wakapolres ke lokasi. Tim Gegana tiba malam hari karena kita baru menerima laporan sekitar pukul 19.30 Wita," tandas AKP Sumantara. Sementara proses pemusnahan granat di Pantai Yeh Gangga, Kamis pagi kemarin dilakukan dengan pengawasan ketat. Sebelum dimusnahkan tim mempersiapkan peralatan dan membuat lubang disposal. Proses disposal dilakukan dengan aman dengan detonator dari jarak aman dan jauh dari pemukiman penduduk.
Menurut Kasubden Jibom Sat Brimob Polda Bali, AKP Noeryadi bahwa status granat yang ditemukan di Banjar Tuakilang Kelod, Desa Denbantas masih aktif dan sangat berbahaya sehingga dilaksanakan disposal. "Disposal granat status genggam ini berjalan aman dan posisinya sekarang sudah tidak aktif. Dan serpihannya langsung dibawa Mako Brimobda Bali," tandas AKP Noeryadi.
Perbekel Denbantas, Ida Bagus Made Surya Prabawa mengatakan temuan granat di desanya sudah ditangani. Diakui akibat penemuan ini Rabu malam warga sempat heboh di lokasi. "Penemuan granat ini dari Banjar Tuakilang Kelod dengan Sungai Yeh Empas sedikit jauh berjarak sekitar 150 meter," ujarnya saat ditemui di kantornya, Kamis kemarin.
Menurut dia, sampai ditemukan granat di Sungai Yeh Empas karena sesuai dengan cerita panglingsir tempat itu sering dijadikan tempat latihan TNI sekitar tahun 1980-an. Apalagi di Desa Denbantas tahun itu juga dijadikan tempat pelatihan fisik (renang) karena memiliki kolam renang yang bersumber dari air beji posisinya di dekat Pura Dalem Kebon Tingguh. Dia menambahkan Sungai Yeh Empas sering digunakan warga untuk mandi, memancing hingga kerap dijadikan tempat mencari koin. Sebab di bagian hulu sungai terdapat bendungan yang berfungsi sebagai tempat pelarungan bagian dari prosesi upacara Pitra Yadnya. "Adik yang menemukan ini juga selain mandi, disebutkan sedang ngogo (mencari) koin tau-tau menemukan granat tersebut," tandasnya. 7 des
1
Komentar