Pemkot Akan Bangun Menara Pengawas Pantai
DENPASAR, NusaBali - Denpasar memiliki garis pantai yang cukup panjang dari Pantai Biaung hingga Benoa.
Pantai yang ada tersebut cukup banyak terjadi aktivitas warga masyarakat, mulai dari kegiatan wisata hingga aktivitas nelayan. Karena itu, kini Pemkot Denpasar melalui Dinas PUPR akan berencana untuk membangun menara pengawas pantai. Rencananya, pembangunan ini dilakukan pada APBD Perubahan ini.
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat diwawancarai, Kamis (19/10) mengatakan, aktivitas pantai di Denpasar cukup ramai. Karena itu, sebagai bentuk kepedulian terhadap keselamatan di pantai, pihaknya telah merancang pembangunan menara pengawas yang bisa digunakan untuk memantau aktivitas warga di pantai.
Dikatakan, keberadaan nelayan di Denpasar juga masih eksis. Bahkan, sedikitnya ada 25 kelompok nelayan yang masih aktif. Keberadaan mereka ini harus pula terpantau setiap saat. Untuk itu, menara pemantau ini akan dibangun di tiga lokasi. Salah satunya di Pantai Mertasari.
“Kami sudah siapkan pada APBD Perubahan ini untuk dibangun. Leading sektornya nanti PUPR. Pada anggaran perubahan ini sudah terlaksana ,” ujarnya.
Perhatian Pemkot Denpasar terhadap nelayan bukan hanya membangun menara pengawas. Para nelayan yang tergabung dalam beberapa kelompok nelayan juga akan diberikan BPJS Ketenagakerjaan. Karena para bendega dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari cukup rentan terjadi kecelakaan kerja. Karena itu, untuk menjamin keselamatan para bendega ini, Pemkot telah menyiapkan BPJS Ketenagakerjaan, sama seperti para kelian banjar adat yang sudah diberikan BPJS Ketenagakerjaan.
Sebelumnya, dalam pertemuan dengan para nelayan di Pantai Mertasari, sejumlah nelayan menyampaikan sejumlah harapannya kepada walikota. Selain masalah harga saat musim panen yang sering dipermainkan, juga para nelayan sangat sulit untuk mendapatkan BBM. Karena tidak bisa lagi membeli BBM dengan jerigen di SPBU. “Selain hasil tangkapan sekarang ini sangat sulit, kami juga susah untuk mendapatkan BBM,” ujar salah seorang nelayan, Wayan Sujana. 7 mis
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat diwawancarai, Kamis (19/10) mengatakan, aktivitas pantai di Denpasar cukup ramai. Karena itu, sebagai bentuk kepedulian terhadap keselamatan di pantai, pihaknya telah merancang pembangunan menara pengawas yang bisa digunakan untuk memantau aktivitas warga di pantai.
Dikatakan, keberadaan nelayan di Denpasar juga masih eksis. Bahkan, sedikitnya ada 25 kelompok nelayan yang masih aktif. Keberadaan mereka ini harus pula terpantau setiap saat. Untuk itu, menara pemantau ini akan dibangun di tiga lokasi. Salah satunya di Pantai Mertasari.
“Kami sudah siapkan pada APBD Perubahan ini untuk dibangun. Leading sektornya nanti PUPR. Pada anggaran perubahan ini sudah terlaksana ,” ujarnya.
Perhatian Pemkot Denpasar terhadap nelayan bukan hanya membangun menara pengawas. Para nelayan yang tergabung dalam beberapa kelompok nelayan juga akan diberikan BPJS Ketenagakerjaan. Karena para bendega dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari cukup rentan terjadi kecelakaan kerja. Karena itu, untuk menjamin keselamatan para bendega ini, Pemkot telah menyiapkan BPJS Ketenagakerjaan, sama seperti para kelian banjar adat yang sudah diberikan BPJS Ketenagakerjaan.
Sebelumnya, dalam pertemuan dengan para nelayan di Pantai Mertasari, sejumlah nelayan menyampaikan sejumlah harapannya kepada walikota. Selain masalah harga saat musim panen yang sering dipermainkan, juga para nelayan sangat sulit untuk mendapatkan BBM. Karena tidak bisa lagi membeli BBM dengan jerigen di SPBU. “Selain hasil tangkapan sekarang ini sangat sulit, kami juga susah untuk mendapatkan BBM,” ujar salah seorang nelayan, Wayan Sujana. 7 mis
1
Komentar