Menteri PPPA Apresiasi Pelatihan Mitra Gojek Melawan Kekerasan Seksual
MANGUPURA, NusaBali.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, mengapresiasi langkah Gojek dalam mendukung pencegahan kekerasan seksual.
Apresiasi tersebut disampaikan saat menghadiri pelatihan anti kekerasan seksual bagi mitra driver Gojek di Bali, Jumat (20/10/2023).
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Gojek bekerja sama dengan organisasi nirlaba Di Jalan Aman Tanpa Pelecehan (DEMAND) dan Komunitas Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).
Dalam sambutannya, Bintang Puspayoga mengatakan bahwa perlindungan warga negara dari kekerasan seksual sudah menjadi mandat konstitusi dan peraturan perundangan lainnya. Ia pun mengapresiasi langkah Gojek yang secara konsisten melakukan pelatihan anti kekerasan seksual bagi mitra drivernya.
"Kami percaya mitra Gojek bisa mengambil peran dan menjadi contoh mencegah tindakan anti kekerasan seksual dan juga sebagai pelapor melalui WhatsApp, telepon, atau melapor UPTD setempat," ujar Bintang.
Direktur External Affairs GoTo, Nila Marita, mengatakan bahwa Gojek berkomitmen untuk menciptakan ruang publik yang aman bagi mitra driver dan pelanggannya. Salah satu upayanya adalah dengan memberikan pelatihan anti kekerasan seksual secara rutin.
"Lewat pelatihan ini, mitra Gojek tak hanya diharapkan dapat menjadi pelopor dalam menciptakan ruang publik yang aman sehingga terhindar dari jenis-jenis kekerasan seksual, namun diharapkan juga bisa menjadi pihak yang aktif membantu korban apabila melihat kasus tersebut," ujar Nila.
Sebelumnya, penelitian dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menemukan bahwa Gojek telah menjadi layanan transportasi online yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia.
Rasa aman menjadi prioritas dari para pengguna layanan transportasi online. Lebih lanjut, mitra driver Gojek dinilai paling baik dalam berkendara dan bisa memberikan rasa aman bagi pengguna layanan transportasi online dibandingkan pelaku industri lainnya.
Pelatihan anti kekerasan seksual bagi mitra driver Gojek ini merupakan salah satu upaya Gojek dalam mendukung upaya pemerintah untuk menciptakan Indonesia bebas dari kekerasan seksual.
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Gojek bekerja sama dengan organisasi nirlaba Di Jalan Aman Tanpa Pelecehan (DEMAND) dan Komunitas Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).
Dalam sambutannya, Bintang Puspayoga mengatakan bahwa perlindungan warga negara dari kekerasan seksual sudah menjadi mandat konstitusi dan peraturan perundangan lainnya. Ia pun mengapresiasi langkah Gojek yang secara konsisten melakukan pelatihan anti kekerasan seksual bagi mitra drivernya.
"Kami percaya mitra Gojek bisa mengambil peran dan menjadi contoh mencegah tindakan anti kekerasan seksual dan juga sebagai pelapor melalui WhatsApp, telepon, atau melapor UPTD setempat," ujar Bintang.
Direktur External Affairs GoTo, Nila Marita, mengatakan bahwa Gojek berkomitmen untuk menciptakan ruang publik yang aman bagi mitra driver dan pelanggannya. Salah satu upayanya adalah dengan memberikan pelatihan anti kekerasan seksual secara rutin.
"Lewat pelatihan ini, mitra Gojek tak hanya diharapkan dapat menjadi pelopor dalam menciptakan ruang publik yang aman sehingga terhindar dari jenis-jenis kekerasan seksual, namun diharapkan juga bisa menjadi pihak yang aktif membantu korban apabila melihat kasus tersebut," ujar Nila.
Sebelumnya, penelitian dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menemukan bahwa Gojek telah menjadi layanan transportasi online yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia.
Rasa aman menjadi prioritas dari para pengguna layanan transportasi online. Lebih lanjut, mitra driver Gojek dinilai paling baik dalam berkendara dan bisa memberikan rasa aman bagi pengguna layanan transportasi online dibandingkan pelaku industri lainnya.
Pelatihan anti kekerasan seksual bagi mitra driver Gojek ini merupakan salah satu upaya Gojek dalam mendukung upaya pemerintah untuk menciptakan Indonesia bebas dari kekerasan seksual.
1
Komentar