Bupati-Subak Gelar Ritual Neduh Agung di Pura Pagubugan
Upaya Niskala Memohon Turun Hujan di Tengah Kekeringan Ekstrim di Kabupaten Jembrana
Saat ini masyarakat di sejumlah wilayah di Kabupaten Jembrana sudah mengalami krisis air akibat musim kemarau yang juga diperparah dampak fenomena El Nino
NEGARA, NusaBali
Menghadapi kekeringan ekstrim saat ini, Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama subak di Jembrana menggelar Upakara Neduh Agung di Pura Pagubugan, kawasan Hutan Benel, Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Jembrana pada Wraspati Pon Uye, Kamis (19/10). Melalui upaya niskala ini, Bupati Tamba bersama pejabat Pemkab dan sejumlah kelian subak memohon agar di Jembrana bisa segera turun hujan.
Upakara Neduh Agung ini dirangkaikan dengan kegiatan ‘Bupati Menyapa’ kelian subak se-Jembrana. Sambil menyerap aspirasi para kelian subak, Bupati Tamba menempuh upaya spiritual bersama para kelian subak. "Kita sudah tahu persis kekeringan melanda di mana-mana, termasuk di Jembrana. Untuk itu lah saya sebagai Bupati mengambil inisiatif untuk melaksanakan sesuatu yang sifatnya spiritual (Upakara Neduh Agung)," ucap Bupati Tamba.
Menurut Bupati Tamba, kekeringan yang terjadi saat ini, tentunya juga menjadi persoalan yang dihadapi para subak. Termasuk masyarakat di sejumlah wilayah di Jembrana sudah mengalami krisis air akibat musim kemarau yang juga diperparah dampak fenomena El Nino. "Kami harap Ida Bhatara memberikan paica. Semoga apa yang menjadi harapan dari masyarakat dan para petani bisa terkabul," ujar Bupati Tamba.
Menghadapi kekeringan ekstrim saat ini, Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama subak di Jembrana menggelar Upakara Neduh Agung di Pura Pagubugan, kawasan Hutan Benel, Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Jembrana pada Wraspati Pon Uye, Kamis (19/10). Melalui upaya niskala ini, Bupati Tamba bersama pejabat Pemkab dan sejumlah kelian subak memohon agar di Jembrana bisa segera turun hujan.
Upakara Neduh Agung ini dirangkaikan dengan kegiatan ‘Bupati Menyapa’ kelian subak se-Jembrana. Sambil menyerap aspirasi para kelian subak, Bupati Tamba menempuh upaya spiritual bersama para kelian subak. "Kita sudah tahu persis kekeringan melanda di mana-mana, termasuk di Jembrana. Untuk itu lah saya sebagai Bupati mengambil inisiatif untuk melaksanakan sesuatu yang sifatnya spiritual (Upakara Neduh Agung)," ucap Bupati Tamba.
Menurut Bupati Tamba, kekeringan yang terjadi saat ini, tentunya juga menjadi persoalan yang dihadapi para subak. Termasuk masyarakat di sejumlah wilayah di Jembrana sudah mengalami krisis air akibat musim kemarau yang juga diperparah dampak fenomena El Nino. "Kami harap Ida Bhatara memberikan paica. Semoga apa yang menjadi harapan dari masyarakat dan para petani bisa terkabul," ujar Bupati Tamba.
Sedangkan terkait kegiatan Bupati Menyapa, Bupati Tamba mengaku, kegiatan Bupati Menyapa para kelian subak ini untuk melihat masalah yang terjadi di subak. Salah satu yang dibahas adalah persoalan murahnya harga gabah di petani. "Kita dapat lihat sekarang contohnya masalah beras. Apa dan dimana titik krusialnya, ini yang akan kita uraikan. Sama peristiwanya hilirisasi yang menjadi problem," ujarnya
Untuk persoalan harga gabah itu, Bupati Tamba berharap pabrik rice milling unit (RMU) yang tengah dibangun di Subak Tibu Beleng, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, bisa menjadi jawaban. "Nanti kita akan coba dengan sungguh-sungguh memverifikasi dan juga mengadministrasi apa persoalan yang terjadi. Sehingga akhirnya persoalan petani yang hari ini berasnya naik, tetapi sesungguhnya petani tidak mengalami kenaikan penghasilan," ucapnya.
Sementara Ketua Majelis Madya Subak Kabupaten Jembrana, I Komang Arnyana mengatakan menyambut baik upaya Bupati Jembrana untuk bertatap muka dengan para kelian subak. Terlebih ada upaya Upakara Neduh Agung yang juga diinisiasi langsung oleh Bupati ini.
"Upacara neduh ini memang sudah sering lakukan di subak sebelum beraktifitas. Tujuannya untuk memohon hujan sehingga para petani bisa mendapatkan air dan bisa beraktivitas. Dan ini menjadi momen yang baik ini. Kami mungkin tidak bisa melupakan seorang Kepala Daerah (Bupati) bisa ikut dalam upacara ini. Berpartisipasi terhadap kegiatan-kegiatan petani yang salah satu tujuannya agar petani bisa nanti menghasilkan, bisa sejahtera dan bahagia," ujar Arnyana. Tercatat sudah puluhan hektare lahan sawah mengalami kekeringan di Jembrana, yakni total mencapai 44,5 hektare di berbagai wilayah. Sebagian di antaranya sudah mengalami puso alias gagal panen. Sementara sisanya berhasil pulih berkat bantuan sumur bor dan sudah mulai panen pekan lalu. 7 ode
Komentar