SMAN 1 Sukasada Panen Prestasi Non Akademik
Beri Reward Gratis SPP untuk Siswa Berprestasi
SINGARAJA, NusaBali - SMAN 1 Sukasada dalam kurun waktu empat bulan terakhir, panen prestasi non akademik bidang olahraga. Enam siswanya berhasil mengumpulkan sejumlah medali di kejuaraan tingkat provinsi. Mulai dari Pekan Olahraga dan Seni Pelajar (Porsenijar), Gubernur Cup, Kejuaraan IPSI Bali 2023.
Total terkumpul 1 medali emas, 2 perak dan 4 perunggu yang disumbangkan oleh 6 siswa yang juga atlet Buleleng ini. Medali emas diraih oleh Ida Bagus Agung Tristan Abhirama yang turun di Kejuaraan Tinju Gubernur Cup 2023 di kelas 63 kilogram. Disusul rekannya Gede Danieel Satriayasa di kejuaraan yang sama mendapatkan medali perunggu di kelas 46 kilogram. Danieel juga sempat merebut medali perak pada Porsenijar cabor tinju pada kelas terbang 51 kilogram.
Lalu tiga medali diraih oleh 3 atlet pencak silat SMAN 1 Sukasada pada Kejuaraan IPSI Bali 2023. Satu medali perak disumbangkan oleh Made Agus Surya Putra yang turun di nomor pertandingan kelas B. Dua medali perunggu lainnya disumbangkan oleh Putu Galih Arta Pratama yang turun di kelas I dan Kadek Berli Apriliani yang bertanding di kelas B. Medali perunggu juga diraih Komang Fajar Astuti pada Porsenijar lalu di cabang panjat tebing di nomor boulder perorangan putri dan boulder campuran.
Ditemui di sekolahnya, Jumat (20/10), keenam siswa berprestasi ini mengaku menekuni bidang olahraga selain karena merupakan kegemaran, juga mendapat dukungan penuh dari sekolah. Bahkan cabor pencak silat, SMAN 1 Sukasada memiliki satu perguruan khusus dengan guru pembina dari intern sekolah. Atlet-atlet Buleleng ini berlatih dibawah naungan perguruan pencak silat Satria Muda Indonesia dengan guru pembina Made Suwarta Jaya.
Sedangkan untuk cabor tinju dan panjat tebing masih berlatih di bawah Pengkab Cabor masing-masing. Seperti tinju berlatih di Kaliuntu, sedangkan panjat tebing di GOR Bhuana Patra Singaraja. Capaian prestasi yang didapatkan siswa bukanlah proses instan. Rata-rata sudah berproses bertahun-tahun. Bahkan ada yang sudah menekuni cabor favoritnya sejak duduk di bangku SD.
“Saya sudah ikut panjat tebing sejak kelas 1 SD sampai sekarang. Walaupun saingan banyak tetap konsisten karena sudah suka,” ucap Fajar Astuti.
Pengalaman mereka mengikuti kejuaraan juga menjadi pengalaman dan pembelajaran yang berarti untuk terus meningkatkan keterampilan dan kemampuan. Seperti yang diakui atlet tinju SMAN 1 Sukasada, Danieel dan Tristan. Keduanya mengaku masih harus banyak belajar untuk bisa unggul dari lawan-lawan terberat mereka dari Denpasar.
Sementara itu Kepala SMAN 1 Sukasada Putu Suardana mengatakan untuk pembinaan dan pengembangan bakat siswa, sekolah mendukung secara penuh. Baik dalam penyiapan pembinaan melalui ekstrakurikuler, termasuk memberikan penghargaan kepada siswa berprestasi sebagai pemantik motivasi.
“Selain menyiapkan ekstrakulikuler di sekolah, kami juga berkolaborasi dengan pembina lain dari luar untuk mengembangkan bakat anak-anak kami. Kami juga selalu siapkan reward untuk anak-anak berprestasi semampu sekolah dan kesepakatan komite berupa beasiswa bebas SPP,” ucap Suardana.
Jumlah reward yang diberikan pun disesuaikan dengan perolehan prestasi. Semakin bergengsi kejuaraan dan prestasi yang didapatkan semakin besar bonus yang diberikan sekolah, kisaran 2 bulan sampai 8 kali bebas SPP.
“Kami juga memberikan kesempatan mereka dan memberi kelonggaran dispensasi ketika akan mengikuti kejuaraan. Mereka yang sudah mengharumkan nama sekolah juga dibijaksanai untuk diberikan nilai yang bagus,” papar Suardana. 7k23
Lalu tiga medali diraih oleh 3 atlet pencak silat SMAN 1 Sukasada pada Kejuaraan IPSI Bali 2023. Satu medali perak disumbangkan oleh Made Agus Surya Putra yang turun di nomor pertandingan kelas B. Dua medali perunggu lainnya disumbangkan oleh Putu Galih Arta Pratama yang turun di kelas I dan Kadek Berli Apriliani yang bertanding di kelas B. Medali perunggu juga diraih Komang Fajar Astuti pada Porsenijar lalu di cabang panjat tebing di nomor boulder perorangan putri dan boulder campuran.
Ditemui di sekolahnya, Jumat (20/10), keenam siswa berprestasi ini mengaku menekuni bidang olahraga selain karena merupakan kegemaran, juga mendapat dukungan penuh dari sekolah. Bahkan cabor pencak silat, SMAN 1 Sukasada memiliki satu perguruan khusus dengan guru pembina dari intern sekolah. Atlet-atlet Buleleng ini berlatih dibawah naungan perguruan pencak silat Satria Muda Indonesia dengan guru pembina Made Suwarta Jaya.
Sedangkan untuk cabor tinju dan panjat tebing masih berlatih di bawah Pengkab Cabor masing-masing. Seperti tinju berlatih di Kaliuntu, sedangkan panjat tebing di GOR Bhuana Patra Singaraja. Capaian prestasi yang didapatkan siswa bukanlah proses instan. Rata-rata sudah berproses bertahun-tahun. Bahkan ada yang sudah menekuni cabor favoritnya sejak duduk di bangku SD.
“Saya sudah ikut panjat tebing sejak kelas 1 SD sampai sekarang. Walaupun saingan banyak tetap konsisten karena sudah suka,” ucap Fajar Astuti.
Pengalaman mereka mengikuti kejuaraan juga menjadi pengalaman dan pembelajaran yang berarti untuk terus meningkatkan keterampilan dan kemampuan. Seperti yang diakui atlet tinju SMAN 1 Sukasada, Danieel dan Tristan. Keduanya mengaku masih harus banyak belajar untuk bisa unggul dari lawan-lawan terberat mereka dari Denpasar.
Sementara itu Kepala SMAN 1 Sukasada Putu Suardana mengatakan untuk pembinaan dan pengembangan bakat siswa, sekolah mendukung secara penuh. Baik dalam penyiapan pembinaan melalui ekstrakurikuler, termasuk memberikan penghargaan kepada siswa berprestasi sebagai pemantik motivasi.
“Selain menyiapkan ekstrakulikuler di sekolah, kami juga berkolaborasi dengan pembina lain dari luar untuk mengembangkan bakat anak-anak kami. Kami juga selalu siapkan reward untuk anak-anak berprestasi semampu sekolah dan kesepakatan komite berupa beasiswa bebas SPP,” ucap Suardana.
Jumlah reward yang diberikan pun disesuaikan dengan perolehan prestasi. Semakin bergengsi kejuaraan dan prestasi yang didapatkan semakin besar bonus yang diberikan sekolah, kisaran 2 bulan sampai 8 kali bebas SPP.
“Kami juga memberikan kesempatan mereka dan memberi kelonggaran dispensasi ketika akan mengikuti kejuaraan. Mereka yang sudah mengharumkan nama sekolah juga dibijaksanai untuk diberikan nilai yang bagus,” papar Suardana. 7k23
Komentar