Poltekkes Denpasar Deklarasi sebagai Kampus Siaga Bencana
DENPASAR, NusaBali - Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Denpasar mendeklarasikan Kampus Siaga Bencana, Jumat (20/10) di kampus setempat, Jalan Sanitasi, Denpasar Selatan.
Direktur Poltekkes Denpasar Dr Sri Rahayu menyampaikan pihaknya membekali mahasiswa dan seluruh civitas akademika dalam tata kelola kesiapsiagaan bencana baik itu bencana alam maupun non alam.
“Harapannya kegiatan ini memberikan wawasan dalam mengantisipasi, berpartisipasi, mendukung penanggulangan bencana,” ujar Sri Rahayu dalam sambutannya.
Sri Rahayu menjelaskan, sebelum mendeklarasikan diri sebagai Kampus Siaga Bencana, pihaknya telah merintis dengan mengembangkan penanganan kebencanaan melalui kegiatan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Selanjutnya Poltekkes Denpasar membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Kampus Siaga Bencana dengan melibatkan seluruh civitas akademika.
“Poltekkes Denpasar akan terus berkontribusi dan berperan secara aktif dalam kegiatan kesiapsiagaan bencana dengan mengimplementasikan, melakukan monitoring tindak lanjut, serta akan terus menerus melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang terkait dengan kebencanaan,” kata Sri Rahayu.
Pihaknya juga akan membentuk emergency medical team yang terdiri dari unsur semua profesi yang ada di lingkup kampus.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi deklarasi Poltekkes Denpasar sebagai Kampus Siaga Bencana. Menurutnya belum banyak perguruan tinggi di Bali yang berani mendeklarasikan diri sebagai Kampus Siaga Bencana.
Poltekkes Denpasar, ujarnya, menjadi kampus keempat yang mendeklarasikan diri sebagai Kampus Siaga Bencana di Bali, setelah Universitas Warmadewa, Universitas Pendidikan Ganesha, dan Universitas Dhyana Pura.
Rentin mengingatkan deklarasi Kampus Siaga Bencana merupakan awal dari tugas berat yang sudah menunggu di depan. “Apalah artinya deklarasi siaga bencana ketika berikutnya implementasi tidak ada, komitmen tidak ada, konsistensi tidak ada,” ucap Rentin.
Dalam acara deklarasi, Poltekkes Denpasar juga melakukan simulasi penanganan bencana di kampus maupun lokasi bencana. Selain itu juga dipamerkan sejumlah produk hasil penelitian civitas akademika Poltekkes Denpasar terkait kebencanaan. Turut hadir dalam acara deklarasi Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan drg Arianti Anaya MKM dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Dr dr I Nyoman Gede Anom. 7 cr78
“Harapannya kegiatan ini memberikan wawasan dalam mengantisipasi, berpartisipasi, mendukung penanggulangan bencana,” ujar Sri Rahayu dalam sambutannya.
Sri Rahayu menjelaskan, sebelum mendeklarasikan diri sebagai Kampus Siaga Bencana, pihaknya telah merintis dengan mengembangkan penanganan kebencanaan melalui kegiatan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Selanjutnya Poltekkes Denpasar membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Kampus Siaga Bencana dengan melibatkan seluruh civitas akademika.
“Poltekkes Denpasar akan terus berkontribusi dan berperan secara aktif dalam kegiatan kesiapsiagaan bencana dengan mengimplementasikan, melakukan monitoring tindak lanjut, serta akan terus menerus melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang terkait dengan kebencanaan,” kata Sri Rahayu.
Pihaknya juga akan membentuk emergency medical team yang terdiri dari unsur semua profesi yang ada di lingkup kampus.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi deklarasi Poltekkes Denpasar sebagai Kampus Siaga Bencana. Menurutnya belum banyak perguruan tinggi di Bali yang berani mendeklarasikan diri sebagai Kampus Siaga Bencana.
Poltekkes Denpasar, ujarnya, menjadi kampus keempat yang mendeklarasikan diri sebagai Kampus Siaga Bencana di Bali, setelah Universitas Warmadewa, Universitas Pendidikan Ganesha, dan Universitas Dhyana Pura.
Rentin mengingatkan deklarasi Kampus Siaga Bencana merupakan awal dari tugas berat yang sudah menunggu di depan. “Apalah artinya deklarasi siaga bencana ketika berikutnya implementasi tidak ada, komitmen tidak ada, konsistensi tidak ada,” ucap Rentin.
Dalam acara deklarasi, Poltekkes Denpasar juga melakukan simulasi penanganan bencana di kampus maupun lokasi bencana. Selain itu juga dipamerkan sejumlah produk hasil penelitian civitas akademika Poltekkes Denpasar terkait kebencanaan. Turut hadir dalam acara deklarasi Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan drg Arianti Anaya MKM dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Dr dr I Nyoman Gede Anom. 7 cr78
Komentar