Gubernur Gandeng Jepang
Setiap tahun Bali mengimpor 2.000 ton daging sapi untuk kebutuhan hotel dan restoran. Sedangkan daging sapi bali lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan di Jawa dan Sumatera.
Tingkatkan Industri Sapi di Bali
DENPASAR,NusaBali
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menggali berbagai strategi yang dilakukan para pengusaha ternak sapi dari Prefektur Kumamoto, Jepang. Tujuannya, agar ilmu dan pengetahuan mereka dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas sapi di Pulau Dewata.
"Kami memiliki komitmen yang kuat untuk membangun industri sapi bali," kata Pastika, saat menerima kunjungan pimpinan perusahaan pertenakan sapi sukses dari Prefektur Kumamoto berbendera Kamichiku Holdings, di Denpasar, Selasa (11/7).
Menurut Pastika, setiap tahun Provinsi Bali mengimpor 2.000 ton daging sapi untuk kebutuhan hotel dan restoran. Sementara daging sapi bali lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan daerah lain seperti Jawa dan Sumatera.
Menurut Pastika, harusnya Bali bisa menjadi tuan di rumah sendiri. Itulah sebabnya ia mengharapkan sumbangan pengetahuan dari Jepang yang sudah berhasil mengembangkan wagyu (sapi Jepang).
Kesempatan pertemuan tersebut, sangat dimanfaatkan Pastika untuk menggali informasi dan strategi yang bisa diterapkan Pemerintah Provinsi Bali. Ya, terutama untuk melindungi sekaligus meningkatkan minat beli dan nilai jual sapi bali di pasaran. Khususnya untuk memenuhi permintaan lokal yang sebenarnya cukup tinggi karena ditunjang industri pariwisata.
Pastika juga berharap dengan transfer ilmu yang didapat dari Prefektur Kumamoto bisa membantu proses pembuatan peraturan perlindungan daging sapi yang sedang dibahas bersama DPRD Bali.
"Dengan demikian, peraturan tersebut bisa melindungi keberadaan sapi bali sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak," ucapnya.
Sementara itu, Presiden Direktur Kamichiku Holdings Masashi Kamimura mengungkapkan niatnya membantu Pemerintah Provinsi Bali yang ingin meningkatkan kesejahteraan peternak sapi bali.
Delegasi Kumamoto sendiri sudah melihat langsung pengembangan sapi bali saat ini. Mereka menilai perlu ada langkah-langkah strategis yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali dan pihak swasta di Bali.
"Langkah strategis itu di antaranya mulai dari pengembangbiakan sapi, cara potong, distribusi hingga promosi daging sapi. Semua hal ini perlu melibatkan pemangku kepentingan seperti produsen, konsumen, hotel dan sebagainya," ujar pimpinan perusahaan yang bergerak di bidang peternakan sapi yang memiliki pengetahuan bisnis sapi dari hulu ke hilir itu.
Karena itu, Kamimura mengundang pihak Pemprov Bali untuk melihat langsung peternakan Kamichiku di Kagoshima yang sudah berdiri sejak 1985 dan berkembang dari empat orang karyawan hingga sekarang memiliki 150 karyawan dan membuat berbagai produk olahan sapi. *ant
Komentar