Kebakaran Hutan Lindung di Desa Galungan Akhirnya Padam
SINGARAJA, NusaBali - Kebakaran hutan lindung di kawasan Bukit Catu di wilayah Banjar Dinas Bingin, Desa Galungan, Kecamatan Sawan, Buleleng, telah padam. Api tersebut padam setelah warga bersama petugas gabungan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bali Utara dan TNI-Polri berjibaku menangani kebakaran selama dua hari.
Kepala Seksi Perencanaan, Pemanfaatan, Penggunaan Perlindungan Hutan (P4H) dan KSDAE KPH Bali Utara Ida Bagus Kade Wira Negara menyampaikan, pihaknya bersama instansi terkait dan warga masih melakukan pemantauan di Bukit Catu, Desa Galungan, Sawan, Buleleng, hingga Senin (23/10) sore.
Kata dia, api sudah berhasil dipadamkan pada Minggu (22/10) sore. Adapun luasan hutan yang terbakar mencapai 13,8 hektare. "Api sudah padam dari kemarin (lusa) setelah dilakukan gotong royong pemadaman dengan warga. Luasan lahan yang terbakar masih sama sekitar 13,8 hektare hutan lindung," jelasnya, dikonfirmasi Senin sore.
Ia menambahkan, meski sudah tidak ada titik api, pihaknya sampai tetap melakukan pemantauan bersama petugas Lembaga Pengelolaan Hutan (LPH) Desa Galungan. Hal ini untuk mencegah munculnya titik api. Atau jika ada kebakaran petugas bisa dengan cepat merespon.
"Sebagai langkah antisipasi api muncul lagi, masih dilakukan pemantauan oleh petugas dan pengurus LPH Desa Galungan. Kami juga membuatkan sekat bakar," ungkap dia.
Dikatakan Wira, dalam kebakaran hutan kemarin, api hanya melalap serasah atau ranting dan dedaunan kering saja, dan tidak sampai merusak pohon-pohon serta tajuk di sekitar lokasi kejadian. Maka diperkirakan dalam kurun waktu dua bulan kondisi hutan bisa pulih kembali.
Sementara itu terkait penyebab kebakaran hutan ini, masih diselidiki pihaknya. Petugas tengah mengumpulkan data dan keterangan dari warga sekitar. Namun demikian untuk dugaan kuat penyebab kebakaran yakni El Nino berkepanjangan berpengaruh pada kebakaran hutan dan lahan. "Masih pengumpulan data dan keterangan. Dugaan sementara faktor El Nino berkepanjangan," jelasnya.7 mzk
Kata dia, api sudah berhasil dipadamkan pada Minggu (22/10) sore. Adapun luasan hutan yang terbakar mencapai 13,8 hektare. "Api sudah padam dari kemarin (lusa) setelah dilakukan gotong royong pemadaman dengan warga. Luasan lahan yang terbakar masih sama sekitar 13,8 hektare hutan lindung," jelasnya, dikonfirmasi Senin sore.
Ia menambahkan, meski sudah tidak ada titik api, pihaknya sampai tetap melakukan pemantauan bersama petugas Lembaga Pengelolaan Hutan (LPH) Desa Galungan. Hal ini untuk mencegah munculnya titik api. Atau jika ada kebakaran petugas bisa dengan cepat merespon.
"Sebagai langkah antisipasi api muncul lagi, masih dilakukan pemantauan oleh petugas dan pengurus LPH Desa Galungan. Kami juga membuatkan sekat bakar," ungkap dia.
Dikatakan Wira, dalam kebakaran hutan kemarin, api hanya melalap serasah atau ranting dan dedaunan kering saja, dan tidak sampai merusak pohon-pohon serta tajuk di sekitar lokasi kejadian. Maka diperkirakan dalam kurun waktu dua bulan kondisi hutan bisa pulih kembali.
Sementara itu terkait penyebab kebakaran hutan ini, masih diselidiki pihaknya. Petugas tengah mengumpulkan data dan keterangan dari warga sekitar. Namun demikian untuk dugaan kuat penyebab kebakaran yakni El Nino berkepanjangan berpengaruh pada kebakaran hutan dan lahan. "Masih pengumpulan data dan keterangan. Dugaan sementara faktor El Nino berkepanjangan," jelasnya.7 mzk
Komentar