Kinerja Hormon Tentukan BB
Pelajari teknik relaksasi, agar bisa menenangkan diri saat-saat mendadak ada masalah yang tidak terduga.
Hormon berpengaruh sangat besar terhadap berat badan (BB). Jika terjadi ketidakseimbangan, lemak akan menumpuk, nafsu makan naik, dan jadi sering lapar.
Jika saat ini sedang mengalami kenaikan berat badan, hormon manakah yang harus disalahkan? Bagaimana cara untuk menyeimbangkannya lagi?
1. Kortisol. Saat stres atau dalam bahaya, kelenjar adrenal akan memroduksi hormon kortisol dan adrenalin, yang memungkinkan kita bergerak dan bertindak cepat.
Terlalu banyak stres dapat menyebabkan fluktuasi kedua hormon ini dan terlalu banyak hormon kortisol, akan menyebabkan gula darah diubah menjadi lemak. Inilah sebabnya mengapa banyak orang stres mengalami kenaikan berat badan.
Untuk menjaga hormon kortisol dan adrenalin tetap seimbang, ada baiknya punya waktu luang untuk bersenang-senang. Manfaatkan cuti 12 hari dalam setahun yang dimiliki. Pelajari teknik relaksasi, agar bisa menenangkan diri saat-saat mendadak ada masalah yang tidak terduga.
2. Tiroid. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon T3 dan T4 yang membantu mengatur metabolisme. Hipotiroidisme, atau dikenal sebagai tiroid yang kurang aktif adalah suatu kondisi dimana kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon.
Hal ini dapat memperlambat metabolisme, sehingga tubuh membakar kalori dengan lebih lambat. Kebanyakan kasus hipotiroid terjadi pada wanita.
Gejala lain hipotiroid, selain kenaikan berat badan, adalah kelelahan, sensitif terhadap dingin, sembelit, kulit kering, wajah bengkak, suara serak, nyeri otot, dan otot kaku.
Fungsi tiroid yang kurang aktif, terkadang bisa disebabkan oleh kekurangan beberapa jenis nutrisi seperti yodium, selenium, zat besi, zinc atau seng dan tembaga.
Mengonsumsi sumber makanan yang sarat mineral, misalnya kacang-kacangan dan ikan, akan sangat membantu. Pada kasus yang ekstrim, mungkin diperlukan terapi hormon.
3. Leptin. Hormon ini yang memberi tahu otak ketika perut sudah penuh. Jumlah leptin yang tepat, akan membuat nafsu makan terkontrol. Tapi jika terlalu banyak, akan mengurangi sensitivitas reseptor pada sel-sel. Akibatnya, makan lebih dari yang dibutuhkan karena otak tidak menerima sinyal kenyang dari hormon ini.
Mengurangi konsumsi gula akan membantu menjaga kadar leptin tetap seimbang.
4. Ghrelin. Hormon ini punya fungsi terbalik dari leptin. Ghrelin adalah hormon yang mengirim sinyal lapar ke otak. Terlalu banyak ghrelin akan memicu nafsu makan berlebih.
Kadar hormon ghrelin akan meningkat saat seseorang kurang tidur. Karena itu, tidurlah 7-8 jam sehari jika tergolong dewasa.
5. Glukagon dan insulin. Ada dua hormon yang bekerja bersama-sama untuk mengatur kadar gula darah, glukagon dan insulin. Jika salah satu dari kedua hormon ini kadarnya naik, maka kadar yang satunya lagi akan turun.
Ketika tubuh berfungsi dengan baik, kadar gula darah akan naik dan turun dengan perlahan, memberikan energi ketika tubuh membutuhkannya dan menyimpannya ketika tubuh tidak membutuhkannya.
Glukagon adalah hormon yang mencegah supaya kadar glukosa darah tidak turun terlalu jauh. Sekitar 4-6 jam setelah makan, kebanyakan orang akan mengalami penurunan kadar glukosa darah.
Kondisi ini menjadi sinyal bagi pankreas untuk memproduksi glukagon. Kemudian glukagon akan memecah protein dan lemak dan melepaskannya ke dalam aliran darah sebagai glukosa.
Ketika glukosa turun terlalu drastis, muncullah kondisi yang disebut hipoglikemia. Gejalanya sering cemas dan sedih, lelah, detak jantung meningkat, kerap bingung, tubuh gemetar, berkeringat atau kedinginan, mual, pusing dan pandangan kabur.
Selanjutnya...
Komentar