Komisi II Raker dengan Sejumlah OPD
MANGUPURA, NusaBali - Komisi II DPRD Badung menggelar rapat kerja (raker) dengan sejumlah OPD guna membahas program kerja yang akan dilaksanakan pada 2024 di gedung DPRD Badung, Senin (23/10).
Raker ini merupakan agenda rutin tiap tahun yang dilaksanakan bersama-sama antara legislatif dan eksekutif guna mengetahui program-program apa yang akan dikerjakan oleh masing-masing OPD.
Rapat dipimpin oleh Ketua Komisi II I Gusti Lanang Umbara dan dihadiri anggota Komisi II antara lain IB Alit Arga Patra, I Made Wijaya, dan Ni Luh Kadek Suastiari. Sedangkan dari eksekutif hadir Kadis Perhubungan AA Ngurah Rai Yudha Darma, Kadis LHK I Wayan Puja, Kadis Koperasi UKM dan Perdagangan I Made Widiana, Kadis Perikanan I Nyoman Suardana, Kadis Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana, Kadis Pariwisata I Nyoman Rudiarta, Kadis Kominfo IGN Gede Jaya Saputra, dan perwakilan Dinas PUPR Nyoman Karyasa.
“Rapat kerja ini bertujuan untuk bagaimana mengoptimalkan program-program yang sudah direncanakan, tujuannya untuk kebaikan, kemajuan pembangunan Kabupaten Badung dan kesejahteraan masyarakat Badung,” ujar Lanang Umbara usai raker.
Sejumlah permasalahan pun diungkapkan oleh masing-masing OPD dalam raker tersebut. Kadis DLHK I Wayan Puja, misalnya, menyebut bahwa hingga saat ini masih belum bisa mandiri mengolah sampah secara total, dari 534,8 ton sampah hasil aktivitas kegiatan usaha dan rumah tangga di Kabupaten Badung, sebanyak 200 ton masih dibuang di TPA Suwung. Menurut Puja, inti dari persoalan sampah adalah pembinaan di rumah tangga dan itu belum bisa dilakukan penuh.
Permasalahan lainnya yang muncul yakni terkait Lampu Penerangan Jalan (LPJ) yang mati di berbagai wilayah di Badung. Kondisi ini menyebabkan Badung gelap di malam hari. Pada raker tersebut, Kadishub AA Rai Yuda Darma menyebut jika LPJ yang mati lantaran belum dilakukan pemeliharaan lantaran anggaran sebelumnya di-refocusing saat penanganan pandemi Covid-19. Meski begitu, pihaknya pada tahun 2024 sudah mengusulkan terkait penanganan LPJ.
Menanggapi beberapa hal yang terkuak dalam raker, Lanang Umbara menegaskan sudah memetakan permasalahan-permasalahan yang perlu segera ditindaklanjuti. Misalnya terkait permasalahan sampah, kata dia, memang menjadi momok dari dahulu. Terlebih lagi, kondisi TPA Suwung yang mengalami kebakaran belum lama ini. “Kami dari DPRD Badung juga sedang mencari sebuah terobosan program. Begitu juga alat-alat penanganan pengolahan sampah supaya betul-betul bisa terwujud nyata di Kabupaten Badung,” ucapnya.
Kemudian menanggapi terkait pemeliharaan LPJ, menurut Lanang Umbara juga menjadi atensi untuk ditindaklanjuti. “Tadi sudah kami tekankan, anggarannya sudah ada dan segera ditindaklanjuti biar Badung kembali menjadi terang,” kata politisi PDIP asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang ini.
“Sekali kali saya tekankan, rapat ini sifatnya gabungan dahulu sebagai informasi atau masukan kepada kami terkait program-program apa yang akan dilaksanakan. Jika memang perlu mendapatkan perhatian khusus, kami akan tindak lanjuti dengan rapat kerja khusus dengan dinas terkait,” tegasnya. @ ind
Rapat dipimpin oleh Ketua Komisi II I Gusti Lanang Umbara dan dihadiri anggota Komisi II antara lain IB Alit Arga Patra, I Made Wijaya, dan Ni Luh Kadek Suastiari. Sedangkan dari eksekutif hadir Kadis Perhubungan AA Ngurah Rai Yudha Darma, Kadis LHK I Wayan Puja, Kadis Koperasi UKM dan Perdagangan I Made Widiana, Kadis Perikanan I Nyoman Suardana, Kadis Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana, Kadis Pariwisata I Nyoman Rudiarta, Kadis Kominfo IGN Gede Jaya Saputra, dan perwakilan Dinas PUPR Nyoman Karyasa.
“Rapat kerja ini bertujuan untuk bagaimana mengoptimalkan program-program yang sudah direncanakan, tujuannya untuk kebaikan, kemajuan pembangunan Kabupaten Badung dan kesejahteraan masyarakat Badung,” ujar Lanang Umbara usai raker.
Sejumlah permasalahan pun diungkapkan oleh masing-masing OPD dalam raker tersebut. Kadis DLHK I Wayan Puja, misalnya, menyebut bahwa hingga saat ini masih belum bisa mandiri mengolah sampah secara total, dari 534,8 ton sampah hasil aktivitas kegiatan usaha dan rumah tangga di Kabupaten Badung, sebanyak 200 ton masih dibuang di TPA Suwung. Menurut Puja, inti dari persoalan sampah adalah pembinaan di rumah tangga dan itu belum bisa dilakukan penuh.
Permasalahan lainnya yang muncul yakni terkait Lampu Penerangan Jalan (LPJ) yang mati di berbagai wilayah di Badung. Kondisi ini menyebabkan Badung gelap di malam hari. Pada raker tersebut, Kadishub AA Rai Yuda Darma menyebut jika LPJ yang mati lantaran belum dilakukan pemeliharaan lantaran anggaran sebelumnya di-refocusing saat penanganan pandemi Covid-19. Meski begitu, pihaknya pada tahun 2024 sudah mengusulkan terkait penanganan LPJ.
Menanggapi beberapa hal yang terkuak dalam raker, Lanang Umbara menegaskan sudah memetakan permasalahan-permasalahan yang perlu segera ditindaklanjuti. Misalnya terkait permasalahan sampah, kata dia, memang menjadi momok dari dahulu. Terlebih lagi, kondisi TPA Suwung yang mengalami kebakaran belum lama ini. “Kami dari DPRD Badung juga sedang mencari sebuah terobosan program. Begitu juga alat-alat penanganan pengolahan sampah supaya betul-betul bisa terwujud nyata di Kabupaten Badung,” ucapnya.
Kemudian menanggapi terkait pemeliharaan LPJ, menurut Lanang Umbara juga menjadi atensi untuk ditindaklanjuti. “Tadi sudah kami tekankan, anggarannya sudah ada dan segera ditindaklanjuti biar Badung kembali menjadi terang,” kata politisi PDIP asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang ini.
“Sekali kali saya tekankan, rapat ini sifatnya gabungan dahulu sebagai informasi atau masukan kepada kami terkait program-program apa yang akan dilaksanakan. Jika memang perlu mendapatkan perhatian khusus, kami akan tindak lanjuti dengan rapat kerja khusus dengan dinas terkait,” tegasnya. @ ind
1
Komentar