Dorong Minat Baca, Gde Agung Gelontor Ratusan Buku
DENPASAR, NusaBali - Anggota DPD RI, Anak Agung Gde Agung menggelontor ratusan buku bacaan di Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, Selasa (24/10) pagi. Panglingsir Puri Agung Mengwi, Kecamatan Mengwi Badung ini mendorong minat baca generasi muda dan krama Bali.
Selain mendorong minat baca krama Bali, pemberian buku bacaan ini akan menambah koleksi bacaan berkualitas yang nantinya akan disebar di sejumlah perpustakaan sekolah dasar yang ada di 4 kecamatan di Kota Denpasar.
Buku yang diserahkan Gde Agung diterima Kadisdikpora Denpasar, AA Gede Wiratama. Buku-buku bacaan tersebut terdiri dari biografi para pahlawan, tokoh-tokoh terkenal dunia, pendidikan karakter hingga budaya. Gde Agung mengungkapkan, pemberian buku bacaan ini merupakan salah satu bentuk pengabdiannya kepada anak-anak didik, khususnya jenjang sekolah dasar agar kelak bisa menjadi orang berguna. "Masa lalu, masa kini dan masa depan, semua tergantung dari pendidikan. Sehingga sarana prasarana buku sangat penting," ujar Gde Agung.
Gde Agung menambahkan, sejatinya kegiatan serupa telah dilakukannya ke seluruh Bali. Hanya saja pendekatannya berbeda-beda dan tergantung karakteristik daerah. "Belum lama ini saya ke desa, ke pelosok-pelosok Buleleng. Kalau di sana lebih pas diberikan beasiswa. Tapi kalau di Kota Denpasar, lebih pas diberikan buku karena perekonomian masyarakatnya cukup baik," ungkap Gde Agung.
Bupati Badung dua periode (2005-2010, 2010-2015) tersebut berharap, para guru bisa membangkitkan minat baca peserta didik, sehingga muncul motivasi diri setelah membaca-baca buku. Dia meyakini, dengan dorongan guru, semangat dan antusiasme anak-anak untuk membaca buku akan tinggi. "Oleh karena itu, sekolah wajib menyediakan bahan bacaan menarik," kata mantan birokrat ini.
Di sisi lain, Gde Agung juga menyinggung perjuangannya sebagai anggota Komite III DPD RI untuk menyukseskan RUU (Rancangan Undang-undang) tentang Bahasa Daerah agar segera menjadi Undang-undang. Dengan RUU tersebut, diharapkan formasi guru bahasa daerah/nusantara bisa diakomodir. Dirinya mengklaim menyimpan keprihatinan terkait kondisi bahasa daerah yang seolah tidak ditangani secara serius.
Sementara itu, Kadisdikpora Denpasar AA Gede Wiratama memuji perhatian dari AA Gde Agung terkait pemberian buku bacaan. Kata Wiratama, bagai gayung bersambut Disdikpora Denpasar juga tengah gencar meningkatkan literasi di masyarakat, khususnya sekolah-sekolah. "Buku-buku yang beliau serahkan ini sangat memotivasi dan tidak ada di internet. Jadi anak-anak pasti senang membacanya. Ini bak gayung bersambut. Semoga bisa ditambah lagi," kata Wiratama.
Wiratama juga menanggapi formasi guru bahasa daerah yang dilontarkan Gde Agung. Pihaknya mendukung penuh agar wakil daerah terus memperjuangkannya di pusat. "Jangan sampai bahasa daerah kita, khususnya bahasa Bali sampai punah. Apalagi saya baca sudah ada 15 bahasa daerah di Indonesia yang punah," ujar Wiratama.ind
Komentar