TPA Disiram, Hutan Dipantau
Siaga Darurat Kekeringan dan Karhutla
Kegiatan penyiraman sebagai langkah untuk mendinginkan suhu sekitar TPA, sekaligus mengantisipasi peristiwa kebakaran seperti di TPA Suwung Denpasar dan TPA Mandung Tabanan.
SINGARAJA, NusaBali
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bengkala, hutan dan lahan kosong yang ada di Buleleng dipantau ketat selama Siaga Darurat Kekeringan dan Kebakaran Hutan Lahan (Karhutla) di Bali.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng bersama stakeholder terkait melakukan penyiraman TPA dengan 60.000 liter air, sebagai langkah antisipasi.
Penyiraman TPA itu dilakukan Rabu (25/10), melibatkan sejumlah instansi. Tidak hanya BPBD Buleleng yang mengerahkan mobil tangkinya, tetapi juga dibantu Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), PMI Buleleng dan Taman Nasional Bali Barat (TNBB).
Kepala BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengungkapkan penyiraman TPA Bengkala di wilayah perbatasan Desa Bengkala-Kubutambahan di Kecamatan Kubutambahan merupakan langkah antisipasi. Penyiraman gunung sampah di TPA ini sebenarnya sudah diawali oleh DLH Buleleng selama musim kemarau. Air yang disiramkan di sekitar TPA juga dicampur eco enzyme untuk mengurangi polusi.
“Kegiatan penyiraman TPA ini untuk mendinginkan suhu sekitar TPA, untuk mengantisipasi peristiwa kebakaran seperti di TPA Suwung dan Tabanan. Kita lakukan berkolaborasi dengan TNI/Polri, Damkar, TNBB, Dinas PUTR, Dinas LH, Satpol PP, PMI dan juga Camat dan Perbekel di wilayah TPA,” ucap Ariadi Pribadi.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bengkala, hutan dan lahan kosong yang ada di Buleleng dipantau ketat selama Siaga Darurat Kekeringan dan Kebakaran Hutan Lahan (Karhutla) di Bali.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng bersama stakeholder terkait melakukan penyiraman TPA dengan 60.000 liter air, sebagai langkah antisipasi.
Penyiraman TPA itu dilakukan Rabu (25/10), melibatkan sejumlah instansi. Tidak hanya BPBD Buleleng yang mengerahkan mobil tangkinya, tetapi juga dibantu Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), PMI Buleleng dan Taman Nasional Bali Barat (TNBB).
Kepala BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengungkapkan penyiraman TPA Bengkala di wilayah perbatasan Desa Bengkala-Kubutambahan di Kecamatan Kubutambahan merupakan langkah antisipasi. Penyiraman gunung sampah di TPA ini sebenarnya sudah diawali oleh DLH Buleleng selama musim kemarau. Air yang disiramkan di sekitar TPA juga dicampur eco enzyme untuk mengurangi polusi.
“Kegiatan penyiraman TPA ini untuk mendinginkan suhu sekitar TPA, untuk mengantisipasi peristiwa kebakaran seperti di TPA Suwung dan Tabanan. Kita lakukan berkolaborasi dengan TNI/Polri, Damkar, TNBB, Dinas PUTR, Dinas LH, Satpol PP, PMI dan juga Camat dan Perbekel di wilayah TPA,” ucap Ariadi Pribadi.
Penyiraman TPA disebutnya akan rutin dilakukan setiap hari selama waktu siaga darurat kekeringan diberlakukan. Bahkan di Buleleng pantauan tidak hanya di TPA saja. BPBD pun juga mengawasi dan memantau sejumlah lahan dan hutan negara yang berpotensi mengalami kebakaran di musim kemarau ini.
Terbaru, sedang dilakukan pemantauan di perbukitan wilayah Desa Les dan Desa/Kecamatan Tejakula Buleleng. Sebab di wilayah perbatasan dengan Desa Subaya, Kintamani Bangli sedang terjadi kebakaran di hutan lindung negara. Namun sejauh ini kebakaran hutan belum mengarah ke wilayah Buleleng.
“Kelompok LPHD (Lembaga Pengelola Hutan Desa) di Les dan Tejakula terus memantau. Tadi siang dilaporkan angin berhembus ke selatan dan titik api masih di wilayah Subaya Kintamani,” ungkap mantan Kadis LH Buleleng ini. 7k23
Komentar