Diseruduk Pick Up, Pejalan Kaki Tewas
“Mereka jalan beriringan berempat. Dua orang jalan didepan, dua dibelakang. Saat itu korban jalan dibelakang paling kanan,”
BANGLI, NusaBali
Seorang pejalan kaki bernama Ni Wayan Kalis, 44, tewas usai diseruduk mobil pick up di Banjar Lumbuan, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli pada Rabu (25/10) sekitar pukul 05.30 Wita.
Informasi yang terhimpun, kecelakaan melibatkan mobil pick up DK 8099 PU yang dikemudikan oleh Ni Ketut MA, 18, asal Banjar/Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli. Selain itu ada pula seorang penumpang Ni Luh Putri Cahyani, 28, asal Banjar Tiga Kawan, Desa Tiga.
Saat itu, korban asal Banjar Lumbuan, Desa Sulahan sedang berjalan kaki bersama tiga rekannya yaitu Ni Ketut Suweni, Ni Nengah Sri Teka dan Ni Ketut Sinah. Saat itu korban berjalan beriringan. “Mereka jalan dua didepan, dua dibelakang. Saat itu korban jalan dibelakang paling kanan,” jelas Kanit Laka Sat Lantas Polres Bangli, Ipda I Ketut Karya saat dikonfirmasi.
Ipda Ketut Karya mengatakan kecelakaan terjadi sekitar pukul 05.30 wita. Yang mana pick up yang dikemudikan Ketut MA melaju dari arah utara (Desa Tiga) menuju selatan (Bangli). "Pengemudi pick up tidak melihat adanya pejalan kaki tersebut sehingga menabrak pejalan kaki tersebut," jelasnya.
Akibat kejadian tersebut Wayan Kilas mengalami luka lecet pada tangan kanan, lebam pada bagian pinggang sebelah kiri, mengeluarkan darah dari hidung dan telinga sebelah kiri. "Korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS BMC Bangli," kata Ipda Karya.
Menurut Ipda Karya, pick up hendak menuju pasar di Bangli. Rencana mereka akan membawa kue bolu untuk dijual. Sedangkan Wayan Kilas memang setiap hari biasa jalan kaki. "Korban biasa jalan-jalan seperti olahraga," ucapnya.
Disinggung terkait penanganan kasus, Ipda Karya mengatakan jika pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Diakui untuk sementara belum ada yang bisa diminta keterangan, mengingat kondisi masih syok dan berduka. "Untuk sementara pengemudi kami minta wajib lapor sembari proses lebih lanjut," imbuhnya.
Ditambahkan, selain menjaga kesehatan tetap mengutamakan keselamatan dijalan dengan memakai pakaian yang terang dan berstiker yang bisa memantulkan cahaya sehingga pengemudi di jalan raya bisa melihatnya. "Banyak masyarakat yang melaksanakan jalan pagi dan masih agak gelap dan remang maka itu kami imbau untuk tetap berhati-hati di jalan," ungkapnya. 7 esa
Seorang pejalan kaki bernama Ni Wayan Kalis, 44, tewas usai diseruduk mobil pick up di Banjar Lumbuan, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli pada Rabu (25/10) sekitar pukul 05.30 Wita.
Informasi yang terhimpun, kecelakaan melibatkan mobil pick up DK 8099 PU yang dikemudikan oleh Ni Ketut MA, 18, asal Banjar/Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli. Selain itu ada pula seorang penumpang Ni Luh Putri Cahyani, 28, asal Banjar Tiga Kawan, Desa Tiga.
Saat itu, korban asal Banjar Lumbuan, Desa Sulahan sedang berjalan kaki bersama tiga rekannya yaitu Ni Ketut Suweni, Ni Nengah Sri Teka dan Ni Ketut Sinah. Saat itu korban berjalan beriringan. “Mereka jalan dua didepan, dua dibelakang. Saat itu korban jalan dibelakang paling kanan,” jelas Kanit Laka Sat Lantas Polres Bangli, Ipda I Ketut Karya saat dikonfirmasi.
Ipda Ketut Karya mengatakan kecelakaan terjadi sekitar pukul 05.30 wita. Yang mana pick up yang dikemudikan Ketut MA melaju dari arah utara (Desa Tiga) menuju selatan (Bangli). "Pengemudi pick up tidak melihat adanya pejalan kaki tersebut sehingga menabrak pejalan kaki tersebut," jelasnya.
Akibat kejadian tersebut Wayan Kilas mengalami luka lecet pada tangan kanan, lebam pada bagian pinggang sebelah kiri, mengeluarkan darah dari hidung dan telinga sebelah kiri. "Korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS BMC Bangli," kata Ipda Karya.
Menurut Ipda Karya, pick up hendak menuju pasar di Bangli. Rencana mereka akan membawa kue bolu untuk dijual. Sedangkan Wayan Kilas memang setiap hari biasa jalan kaki. "Korban biasa jalan-jalan seperti olahraga," ucapnya.
Disinggung terkait penanganan kasus, Ipda Karya mengatakan jika pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Diakui untuk sementara belum ada yang bisa diminta keterangan, mengingat kondisi masih syok dan berduka. "Untuk sementara pengemudi kami minta wajib lapor sembari proses lebih lanjut," imbuhnya.
Ditambahkan, selain menjaga kesehatan tetap mengutamakan keselamatan dijalan dengan memakai pakaian yang terang dan berstiker yang bisa memantulkan cahaya sehingga pengemudi di jalan raya bisa melihatnya. "Banyak masyarakat yang melaksanakan jalan pagi dan masih agak gelap dan remang maka itu kami imbau untuk tetap berhati-hati di jalan," ungkapnya. 7 esa
Komentar