Pejeng Kangin Gelar Porsenides

GIANYAR, NusaBali 

Pembukaan Porsenides oleh Wakil Bupati Gianyar Made Mahayastra di Lapangan Banjar Cemadik, Desa Pejeng Kangin,  Selasa (11/7).

Perbekel Pejeng Kangin I Gede Purnadi Yoga mengatakan Porsenides merupakan salah satu media dalam menggali, melestarikan, dan memberdayakan potensi atlet dan seniman desa. Ia berharap potensi olahraga dan seni delapan banjar se-Desa Pejeng Kangin makin bangkit. Porsenides ini bertemakan ‘Menggugah tradisi budaya lokal dalam kebhinekaan untuk persatuan’ dilaksanakan 12 hari, 11- 23 Juli. Acara pembukaan diwarnai dengan penampilkan parade Baleganjur dari delapan banjar di Lapangan Banjar Cemadik. Parade Baleganjur yang dilengkapi Fragmentari ini diawali dari Banjar Tegal Saat, Banjar Cagaan Kaja, Banjar Cemadik, Banjar Pengembungan, Banjar Uma Kuta, Banjar Pesalakan, Banjar Uma Dawa dan terakhir Banjar Cagaan Klod. Setiap peserta tampil di panggung kehormatan selama 20 menit. “Kami berharap Porsenides ini mampu membangkitkan hak asal-usul dan kearifan lokal semua banjar,” paparnya.

Acara pembukaan dihadiri istri Wabup Mahayastra,  Ny Surya Adnyani Mahayastra, SKPD terkait, Camat Tampaksiring, undangan, dan masyarakat. Parade pembukaan ini memukau para undangan maupun warga hingga selesai. 

Selanjutnya acara dilanjutkan dengan pelaksanaan berbagai lomba, permainan dan kegiatan sosial seperti pertandingan Bola Voli, Tenis Meja dan Bulutangkis, Rabu (12/7) hingga Sabtu (22/7). Porsenides juga disi dengan pertandingan Catur, Permainan tradisional, lanjut pengobatan gratis, yoga, senam lansia, pelatihan kecantikan hingga membuat canang rebong. Hadiah kejuaraan akan diserahkan saat penutupan Minggu (23/7).

Kegiatan ini dibiayai dari APBDes 2017, sumbangan pihak ketiga dan bantuan Pemkab Gianyar. Kegiatan setiap tahun ini juga dirangkai dengan HUT Desa Pejeng Kangin ke-37 dan Porsenides ke-27. “Kami berharap seluruh partisipasi masyarakat. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak,” imbuh Purnadi Yoga.

Wakil Bupati Gianyar Made Mahayastra mengapresiasi pelaksanaan Porsenides Pejeng Kangin. Pihaknya berharap setiap desa mampu melaksanakan Porsenides dengan mengoptimalkan APBDes serta potensi desa masing-masing. Dengan kegiatan ini julukan ‘Gianyar sebagai Bumi Seni’ bisa dirasakan semua kalangan. Disamping mampu melestarikan budaya yang adiluhung, kegiatan semacam ini juga diharapkan salah satu penunjang kesejahteraan masyarakat. Seni di desa tidak kalah dengan di kota, sehingga desa mampu menjadi penunjang pariwisata dan membangun Indonesia dari pinggiran. “Jika Porsenides mampu dilaksanakan secara rutin hingga Juli di tahun berjalan, maka akan berkesinambungan dengan kegiatan Porsenic *Isa