Sugita, Notaris Legendaris Luncurkan Buku
Dihadiri Pakar Hukum, Dokter, Akademisi hingga Politisi
DENPASAR, NusaBali - Sangat langka, notaris yang biasa berkutat dengan berkas dan akte-akte perjanjian menulis buku yang dituangkan dari buah pikiran sehari-hari nya.
Adalah notaris legendaris I Wayan Sugita, SH meluncurkan buku berjudul; Ilmu, Doa, Cinta dan Kebahagiaan di Denpasar, Selasa (24/10) malam.
Peluncuran buku sekaligus perayaan ulang tahun ke -67 dan pensiun (purnabakti) sebagai notaris ini, dihadiri para kolega mulai dari notaris, pakar hukum, dokter, akademisi hingga politisi. Buku setebal 269 yang diluncurkan semalam menunjukkan betapa beragam dan berwarna-warninya renungan yang dituangkan sang penulis. Buku ini makin lengkap dengan ilustrasi berupa lukisan-lukisan yang dipersembahkan oleh sang sahabat dr Gede Bagus Darmayasa,MM,M.Repro yang tak lain Direktur Rumah Sakit Puri Raharja.
Sang editor buku, Komang Suarsana menyebutkan, Sugita pria kelahiran Denpasar 24 Oktober 1956 sosok yang unik, tidak hanya sibuk menandatangani akte perjanjian, namun juga lihai menggoreskan pena dalam sebuah kata-kata bijak dan bermakna. Kakak dari pengacara senior Nyoman Sudiantara alias Ponglik ini merenung setiap pagi, lalu menggoreskan kalimat bijak yang disebutnya lilin -lilin kecil menyala setiap hari. Maka terkumpullah semua kutipan menjadi sebuah buku. Banyak artikel-artikel media massa juga di dalamnya. “Buku yang ditulis Pak Sugita ini unik. Membacanya tidak harus dari halaman pertama, boleh dari halaman mana saja. Sehingga untuk membacanya tidak harus selesai sehari,” ujar Suarsana.
Komang Suarsana mengaku sebuah kebanggaan menjadi editor tulisan Sugita dengan ilustrator Bagus Darmayasa. "Seorang notaris kondang yang justru bisa menulis sebuah buku. Uniknya ada seorang dokter dan direktur di RS Puri Raharja bisa melukis turut andil dengan terbitnya buku ini. Ada ribuan karya lukisan disodorkan. Jadi makin lengkap kolaborasinya," ujar politisi Partai Golkar Bali ini.
Buku Sugita di dalamnya memuat sambutan dan sekapur sirih sejumlah tokoh yang bukan kaleng-kaleng. Sebut saja Brigjen Pol (Purn) Dr Taufiq Effendi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara 2004-2009. Mantan Anggota Komisi II DPR RI ini juga memberikan sambutan secara virtual dalam peluncuran buku kemarin. Ada juga pengantar dari 'pendekar hukum' yang notabene hakim konstitusi 2003-2008 dan 2015-2020, Dr I Dewa Gede Palguna,SH,M,Hum. Akademisi Fakultas Hukum Universitas Udayana ini juga hadir dalam acara peluncuran buku tersebut.
Sementara ilustrator dr Bagus Darmayasa saat memberikan sekapur sirih dalam peluncuran buku mengatakan, ada 1000 lukisan yang disodorkan untuk ilustrasi melengkapi tulisan Sugita."Sugita adalah panutan dan inspirator saya. Beliau kirimkan kata-kata bijak tiap hari kepada saya. Saya balas dengan mengirim lukisan. Banyak sekali artikel yang beliau kirim ke saya, akhirnya dituangkan dalam sebuah buku," ujar mantan Dirut Rumah Sakit Bali Mandara Provinsi Bali ini.
Sementara Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara yang juga memberikan sekapur sirih merasa bangga diberikan menyampaikan sambutan untuk tokoh hebat Wayan Sugita. "Beliau (Sugita) selain notaris legendaris juga Dewan Pendidikan di Kota Denpasar. Beliau sering saya undang ketika ada persoalan pendidikan. Orangnya bicara pelan, santun tapi ada pedasnya," ujar Sekretaris DPD PDI Perjuangan Bali ini.
Kata Jaya Negara, buku karya Sugita akan melengkapi literasi di Kota Denpasar. Karena isinya menarik dibaca. "Peluncuran buku ini sangat mendukung budaya literasi yang kami canangkan di Kota Denpasar. Literasi dan baca buku itu obat kebahagiaan," imbuh Jaya Negara.
Sementara Sugita menyebutkan inspirasi penulisan buku berjudul : Ilmu, Doa, Cinta dan Kebahagiaan semuanya memiliki makna. Kata dia, kehidupan semua berasal dari ilmu yang tujuannya menyelesaikan persoalan. Di dalam menjalankan itu sejak lahir sampai kembali ke Pertiwi selalu ada doa sebagai kekuatan. "Kemudian Cinta adalah yang disenangi seseorang. Cinta adalah sebuah perasaan, dengan cinta lah hambanya mengadakan hubungan cinta kasih. Dari situ ada keharmonisan, maka lahirlah kebahagiaan," ujarnya.n Nat
Komentar