Sepi Ikan, Nelayan Jadi Tukang Service Jukung
AMLAPURA, NusaBali - Nelayan di Pantai Banjar Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Karangasem, beralih jadi tukang service jukung. Karena perairan setempat sedang sepi tangkapan ikan.
Perbaikan jukung tersebut usai nelayan menangkap ikan. "Selesai tangkap ikan, kerjakan order service jukung. Walau upahnya tidak seberapa yang penting ada kerjaan," jelas nelayan Ahmad Dahlan, di Pantai Banjar Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Kamis (26/10).
Dia memperbaiki jukung panjang 11 meter dengan lebar sekitar 1,5 meter milik nelayan dari Nusa Penida, Klungkung. Ahmad Dahlan menghitung perkiraan tuntas service jukung itu, sekitar satu bulan dengan upah Rp 3 juta. "Saya kan hanya menggarap bagian pekerjaannya saja, sedangkan materialnya berupa kayu, cat dan lem, itu pemilik jukung yang menyediakan," tambahnya.
Ahmad Dahlan mengaku sering terima order service jukung berbahan fiberglass sehingga selalu ada pekerjaan seusai tangkap ikan. Sedangkan hidup sebagai nelayan mengandalkan dari tangkap ikan, hasilnya tidak menentu, sering norok. Apalagi biaya operasional berupa bahan bakar minyak cukup mahal, sekali melaut habis sekitar 10 liter.
Belakangan ini, katanya, sering tidak dapat tangkapan, sehingga total rugi, 10 liter pertalite habis rata dengan harga Rp 70.000, tidak kembali modal. "Memang bulan Oktober ini, sepi ikan, nelayan lain juga demikian,' tambahnya.
Di bagian lain Ketua Kelompok Nelayan Segara Abadi Indah, di Banjar Tukad Tiis, Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem Ni Wayan Perten juga mengaku, jarang dapat tangkapan ikan. "Sering tidak dapat ikan, lagi sepi ikan," katanya.7k16
1
Komentar