24 Pendonor Gagal Sumbang Darah
AMLAPURA, NusaBali - 24 pendonor gagal menyumbangkan darahnya dalam acara donor darah di SMAN 2 Amlapura, Jalan Untung Surapati, Amlapura, Kamis (26/10). Kegiatan ini serangkaian peringatan HUT ke-78 PGRI.
Kegagalan itu, antara lain, karena kebanyakan pendonor dengan HB rendah, ada yang tensi rendah hingga tinggi. Tercatat 82 peserta di acara donor darah yang terdaftar. Pendonor yang berhasil menyumbangkan darahnya sebanyak 58 peserta dan yang gagal 24 peserta.
Petugas yang melayani donor darah di bawah koordinasi dr Wayan Yogi Rangga Permana, petugas dari RSUD Karangasem, yang akhirnya mendapatkan 58 kantong darah. Dia mengatakan, 58 kantong darah yang terkumpul nantinya di screening untuk mengetahui, apakah darah itu benar-benar sehat. ‘’Hasil uji screening yang menentukan. Sedangkan 24 peserta yang gagal menyumbangkan darahnya karena gagal menjalani screening, karena ketahuan HB rendah, tensi rendah atau tensi tinggi," jelasnya.
Banyak juga pesertanya yang lolos dan bisa mengikuti acara donor darah, walau umurnya melebihi 55 tahun. "Bagi peserta yang umurnya di atas 55 tahun bisa saja ikut sebagai pendonor, asalkan sebelumnya rutin mendondorkan darahnya," jelasnya.
Sedangkan, syarat sebagai peserta donor darah, mesti berat badan minimal 45 kilogram, usia 17-60 tahun, suhu tubuh 36,6-37,5 derajat celsius, tekanan darah 100-160 untuk sistolik (tekanan darah pada saat jantung memompa darah atau saat berkontraksi), dan 70-100 untuk diastolik (tekanan darah pada saat jantung relaksasi), denyut nada kisaran 50-100 kali per menit, kadar hemoglobinnya minimal 12 gram per desi liter (gram/dl) untuk wanita dan 12,5 gram/dl untuk pria.
Sekretaris Panitia HUT PGRI Ni Ketut Suarni mengatakan, dirinya bisa ikut donor darah walau usianya telah mencapai 57 tahun. "Kan saya sebelumnya rutin ikut donor darah, makanya kali ini bisa ikut," kata Kasek SDN 3 Karangasem itu.
Wakil Ketua PGRI Karangasem I Wayan Gede Suastika, juga mengakui sebanyak 24 anggotanya yang gagal sebagai pendonor, karena kondisi kesehatan kurang memungkinkan. "Kan sudah ada tenaga medis yang menentukan, mana yang boleh sebagai pendonor mana yang tidak, berdasarkan hasil skrining," kata mantan Kasek SMPN 2 Amlapura, tersebut.
Acara donor darah itu, lanjut I Wayan Gede Suastika, keliling di delapan kecamatan, sebelum puncak HUT PGRI yang dipadukan dengan HUT Korpri, Rabu (29/11).7k16
1
Komentar