Gerai Pertama di Bali, Penuh Kenangan Generasi 90-an
Bergeser ke Lokasi Lain, Dunkin' Donuts Legendaris Teuku Umar, Denpasar ‘Pamit’
Sebagai gerai perdana, Dunkin' Donuts Teuku Umar sempat menjadi tempat produksi, kantor, dan gerai penjualan di tahun 1993 ketika pertama kali beroperasi
DENPASAR, NusaBali
Dunkin' Donuts legendaris di kawasan Simpang Enam Jalan Teuku Umar Denpasar resmi tutup pada, Rabu (18/10) lalu. Pamitnya gerai pertama di Bali ini turut bikin kawula muda generasi 1990-an bernostalgia.
Tutupnya Dunkin' Donuts Teuku Umar ini sempat bikin heboh jagat maya. Generasi 1990 dan 2000-an membanjiri unggahan media sosial terkait penutupan ini. Mereka teringat masa pacaran yang manis di kala itu, namun kini sudah resmi berkeluarga dan bahkan sudah punya buah hati.
Agung Suyadnya,36, eks supervisor di Dunkin' Donuts Teuku Umar menjelaskan, pamitnya mereka di tempat legendaris itu karena telah habis masa kontrak dengan pemilik lahan. Sekitar tujuh staf yang bekerja hingga habis masa kontrak gerai pun telah ditransfer ke gerai lain.
"Kami beroperasi hingga 18 Oktober 2023 lalu, sekitar tujuh staf sudah dialihkan ke gerai lain. Ada juga yang kontrak kerjanya sudah habis. Saya dipindah ke gerai di Jalan PB Sudirman," ujar pria yang akrab disapa Gungsu ini ketika dihubungi NusaBali pada, Jumat (27/10) sore.
Kata pria asal Tabanan ini, Dunkin' Donuts Teuku Umar sudah mulai dikosongkan pada, Kamis (19/10). Aset di dalam bangunan seperti alat operasional dan lainnya juga sudah dialihkan ke gudang Kantor Pusat Dunkin' Donuts Bali di Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Hal ini juga dibenarkan oleh Ketut Adi,42, pihak perwakilan dari Departemen Operasional Pemasaran Dunkin' Donuts Bali, Jumat sore kemarin. Adi mengatakan Dunkin' Donuts Teuku Umar tidak tutup melainkan pindah lokasi.
"Tutup dari lokasi di Simpang Enam dan pindah ke lokasi baru masih di Jalan Teuku Umar. Tepatnya di lahan sebelum Bank Mega (di seberang Denpasar Laptop)," beber Adi. Lokasi baru ini sekitar 1,2 kilometer dari lokasi lama. Posisinya lebih dekat dengan simpang Jalan Teuku Umar dan Jalan Imam Bonjol. Kata Adi, lokasi baru ini merupakan lahan milik perusahaan, tidak seperti di Simpang Enam yang sudah disewa sejak tahun 1993.
Dunkin' Donuts legendaris di kawasan Simpang Enam Jalan Teuku Umar Denpasar resmi tutup pada, Rabu (18/10) lalu. Pamitnya gerai pertama di Bali ini turut bikin kawula muda generasi 1990-an bernostalgia.
Tutupnya Dunkin' Donuts Teuku Umar ini sempat bikin heboh jagat maya. Generasi 1990 dan 2000-an membanjiri unggahan media sosial terkait penutupan ini. Mereka teringat masa pacaran yang manis di kala itu, namun kini sudah resmi berkeluarga dan bahkan sudah punya buah hati.
Agung Suyadnya,36, eks supervisor di Dunkin' Donuts Teuku Umar menjelaskan, pamitnya mereka di tempat legendaris itu karena telah habis masa kontrak dengan pemilik lahan. Sekitar tujuh staf yang bekerja hingga habis masa kontrak gerai pun telah ditransfer ke gerai lain.
"Kami beroperasi hingga 18 Oktober 2023 lalu, sekitar tujuh staf sudah dialihkan ke gerai lain. Ada juga yang kontrak kerjanya sudah habis. Saya dipindah ke gerai di Jalan PB Sudirman," ujar pria yang akrab disapa Gungsu ini ketika dihubungi NusaBali pada, Jumat (27/10) sore.
Kata pria asal Tabanan ini, Dunkin' Donuts Teuku Umar sudah mulai dikosongkan pada, Kamis (19/10). Aset di dalam bangunan seperti alat operasional dan lainnya juga sudah dialihkan ke gudang Kantor Pusat Dunkin' Donuts Bali di Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Hal ini juga dibenarkan oleh Ketut Adi,42, pihak perwakilan dari Departemen Operasional Pemasaran Dunkin' Donuts Bali, Jumat sore kemarin. Adi mengatakan Dunkin' Donuts Teuku Umar tidak tutup melainkan pindah lokasi.
"Tutup dari lokasi di Simpang Enam dan pindah ke lokasi baru masih di Jalan Teuku Umar. Tepatnya di lahan sebelum Bank Mega (di seberang Denpasar Laptop)," beber Adi. Lokasi baru ini sekitar 1,2 kilometer dari lokasi lama. Posisinya lebih dekat dengan simpang Jalan Teuku Umar dan Jalan Imam Bonjol. Kata Adi, lokasi baru ini merupakan lahan milik perusahaan, tidak seperti di Simpang Enam yang sudah disewa sejak tahun 1993.
Foto: Rencana lokasi baru Dunkin' Donuts masih di kawasan jalan Teuku Umar, Denpasar. -NGURAH RATNADI
Hal ini pulalah yang disebut menyebabkan perusahaan tidak memperpanjang kontrak di lokasi lama sebab sudah punya lahan sendiri. Dunkin' Donuts Teuku Umar yang baru ini ditarget sudah siap menerima pelanggan setia pada bulan Desember 2023 ini.
"Konsumen tidak usah khawatir, Dunkin' Donuts Teuku Umar masih ada. Tidak ada yang berubah masih sama dengan bakery dan cafe-nya," ujar Adi yang bergabung dengan Dunkin' Donuts pada tahun 2001 silam. NusaBali pun sempat meninjau lokasi baru Dunkin' Donuts Teuku Umar. Saat dipantau pada, Kamis (26/10) siang, rangka baja berspanduk ‘Dunkin' Donuts’ telah berdiri. Atap bangunan sudah terpasang namun pengerjaan dinding bangunan masih berprogres.
Pada kesempatan yang sama, Kamis siang, gerai Dunkin' Donuts di Simpang Enam sudah tidak ada aktivitas apa pun, bangunan telah kosong dan semi terbongkar. Sudah tidak ada aset yang tersisa selain bangunan yang dipreteli interiornya.
Sementara itu, Adi adalah salah satu bagian dari generasi yang bisa menikmati gerai Dunkin' Donuts Teuku Umar di masa jayanya. Pria asal Denpasar ini menyebutkan, Dunkin' Donuts Teuku Umar adalah gerai pertama di Bali sebelum waralaba asal Amerika Serikat ini berekspansi di Pulau Dewata.
Sebagai gerai perdana, Dunkin' Donuts Teuku Umar sempat menjadi tempat produksi, kantor, dan gerai penjualan di tahun 1993 ketika pertama kali beroperasi. Baru sekitar tahun 2000-an, gerai lain dibuka dan bertahap gerai di Teuku Umar hanya berfungsi sebagai gerai penjualan.
"Pernah dulu saya merasakan ngantre panjang untuk bisa menikmati Dunkin' Donuts Teuku Umar. Dulu jadi tempat nongkrong anak muda, tempat meeting, dan bukanya itu 24 jam," tutur Adi. Namun, sejak tempat hiburan malam Akasaka di kawasan Simpang Enam Jalan Teuku Umar ditutup pada 2017 silam, Dunkin' Donuts pun tidak lagi beroperasi 24 jam. Alasannya, penjualan menurun pada jam operasional malam di atas pukul 22.00 Wita.
Ungkap Adi, Dunkin' Donuts di Bali masih menunjukkan optimisme pasca pandemi Covid-19. Pelanggan setia pun masih loyal mengunjungi enam gerai Dunkin' Donuts di Pulau Dewata dengan produk donat dan kopi yang khas. Gungsu yang jadi supervisor terakhir Dunkin' Donuts Teuku Umar menuturkan, timnya melayani rata-rata 70 kali pembelian per hari. Cita rasa donat yang tidak terlalu manis dan varian yang beragam, dikatakan Gungsu, jadi daya tarik pelanggan yang ingin menyeimbangkan camilan dan kesehatan. 7 ol1
Komentar